MAKALAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
“DAMPAK PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN KEHIDUPAN REMAJA, KHUSUSNYA MAHASISWA”
Anggota
Kelompok:
·
Azizur Rohim Almalizy (120531100020)
·
Diana Noor K (120531100001)
·
Irma Kumala Sari (120531100029)
·
Sigit Tiof A (120531100034)
·
Susanti (120531100028)
Ilmu Komunikasi
2012/2013
Fakultas Ilmu Sosial
& Ilmu Budaya
Universitas Trunojoyo
Madura

Kata Pengantar
Alhamdulillah, akhirnya makalah Perkembangan
Teknologi Komunikasi: “Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Budaya”
ini selesai disusun. Makalah ini memuat beberapa dampak mengenai teknologi
komunikasi terhadap budaya, khususnya budaya yang ada di Indonesia. Makalah ini
disusun dengan membaca berbagai artikel yang bersumber dari internet, dan
tentunya dengan pemikiran kelompok kami.
Oleh karena artikel mengenai dampak
perkembangan teknologi komunikasi ini perlu untuk diketahui dan disadari oleh
khalayak, maka kami menggunakan semua referensi untuk menyusun makalah ini. Berbagai
artikel kami padukan dan akhirnya menjadi susunan makalah ini.
Pada zaman sekarang ini terutama setelah memasuki abad 21
perkembangan teknologi terasa luar biasa terutama yang berhubungan dengan
telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun juga tanpa hambatan.
Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak
sesuai dengan budaya bangsa indonesia , maka diperlukan penyaringan/filter.
Sistem penyaringan bisa dilakukan dengan cara menanamkan nilai – nilai
nasionalisme terhadap anak-anak bangsa sejak dini baik formal maupun non formal
, secara formal tentu di lakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal
dilakukan di keluarga dan masyarakat.
Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Walaupun sudah menggunakan berbagai
artikel dengan sumber internet, namun makalah ini masih tak sempurna dan tak luput dari kesalahan dan kekurangan, baik
itu disengaja ataupun tidak disengaja. Sebagai makalah, tentunya membutuhkan
bantuan berupa kritik dan juga saran dari semua pihak.
Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada teman-teman yang telah ikut serta membantu dalam menyusun makalah ini
sehingga kerjasama tersebut mampu menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya, tak ada kata yang paling pantas untuk menutup
pengantar ini kecuali, Alhamdulillah,
semoga Allah SWT senantiasa merahmati, membuka akal pikiran dan mengisinya
edengan pengetahuan yang yang bermanfaat bagi umat manusia, kepada kita yang
membaca buku ini khususnya. Aamiin.
Bangkalan, Oktober 2013
Daftar Isi
Pendahuluan
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada dan manusia sudah menggunakan teknologi dan pada hakekatnya prilaku manusia adalah untuk berkomunikasi seperti yang di kemukakan Colin Cherry (1957) komunikasi adalah suatu proses dimana fihak-fihak peserta saling mengunakan komunikasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua fihak yang bersangkutan, dan teknologi adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan Seseorang. Bisa di sebut bahawa teknologi berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial.
Manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya dan ingin menjalin hubungan dengan masyarakat social lainnya. Namun Perkembangan teknologi komunikasi memiliki dampak positif dan negative. Postif dengan ada nya teknologi lahirlah inovasi-inovasi baru yang mempermudah hidup manusia, dan terjadilah perkembangan ilmu pengetahuan, karena teknologi lahir dari sebuah ilmu.namuan secara negative teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan social, ketika norma-norma yang berlaku tidak sesuai lagi dengan yang ada saat ini, seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyarakat, tidak hanya itu dampak teknokom bisa merusak moral dan akhlak kita.
Sadari bahwa dampak yang terjadi pada kehidupan social masyarakat, karena teknokom, membuat masyarakat kurang peka terhadap kehidupan masyarakarakat kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi atau pun social masyarakat. Kita sebagai manusia yang pandai tau betul mana yang harus kita ambil dalam memaknai teknologi komunikasi ini dalam hidup.
Komunikasi merupakan sebuah aktivitas yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan manusia sehari – hari. Kegiatan ini sering berlangsung di
antara individu – individu yang berlainan latar belakang dan budaya. Komunikasi
disini lebih kepada sebuah pertukaran
pesan maupun informasi antara komunikator untuk menimbulkan sebuah efek
terhadap komunikan dengan menggunakan sebuah media.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Suatu budaya dapat
dikatakan sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang relative menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya tersebut dipelajari.
Bagi orang yang melihat budaya sebagai hal yang adaptif,
mereka memiliki kecenderungan untuk melihat budaya sebagai hal yang menyatukan
orang-orang untuk sistem ekologi dimana mereka hidup. Harris (1968), misalkan,
berpendapat bahwa budaya menurun kepada pola perilaku yang diasosiasikan dengan
kelompok orang tertentu, yaitu untuk kebiasaan atau untuk prinsip hidup
seseorang.
Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh
satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan
berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana
individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki
dari waktu ke waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi
antarpribadi mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam
studi komunikasi. Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya,
menguji pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang
komunikasi lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi
dari berbagai macam budaya.
Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986. Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari. Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.
Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software (Perangkat Lunak). Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi.
Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.
Teknologi Komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya bahasa lisan
dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada dinding gua-gua;
Teknologi Media (secara potensial dapat mencapai khalayak
massa) berasal dari Cloy Robberts (Tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat)
dalam peradaban awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai
Tigris serta Bangsa Mesir.
Kompetensi insan komunikasi dalam Teknologi Komunikasi:
1. Users (Pengguna) teknologi komunikasi
2. Content of Technology pada teknologi komunikasi
3. Riset dampak sosial teknologi komunikasi
Sebagai users, maka insan komunikasi sebagai ilmuwan
sosial harus berbasis teknologi komunikasi. Content of Technology, misalnya
teknologi komunikasi berbentuk televisi atau media online, maka yang mengisinya
adalah orang komunikasi, seperti program berita pada televisi atau cyber
communication pada media online (internet). Kemampuan meneliti dampak sosial
teknologi komunikasi harus dimiliki oleh orang komunikasi seperti meneliti
dampak sosial pengguna play station terhadap perilaku belajar anak sekolah
dasar.
Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia
terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat
Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001):
1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang
pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu
manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat.
Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi
yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau
langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.
Disebut juga Gelombang Peradaban Manusia.
2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat
industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari
Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of
Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai
budaya renaissance.
Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini
merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social
Darwinisme dan Herbert Species; The Mights is always Rights.
Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan
massa, komunikasi massa dan media massa. Budaya Iptek tumbuh dengan pesat.
Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak
dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat
informasi dengan ciri-ciri:
Kelangkaan bahan bakar fosil; kembali ke energi yang dapat
diperbaharui, Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang
terkonsentrasi, Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi.
Peradaban gelombang ketiga merupakan Sintesa dari
gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa). Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age,
dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan
internet, masyarakat mampu berkomunikasi online.
Masa Puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera
tercapai 10-20 tahun kedepan. Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/umumnya
para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya
didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan
atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat
diterima oleh seluruh masyarakat.
Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun
kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :
1. Era Industri Rekreasi (Hospitality, Recreation,
Entertainment) yang akan mendominasi budaya pada tahun 2015 M.
2. Era Bioteknologi (Bioteknologi, genetics, Cloning) yang
akan mendominasi budaya dunia pada kira-kira tahun 2001 M.
3. Era mega material (Quantum Physics, Nanotechnology high
pressure physics) yang akan mendominasi dunia kira-kira tahun 2200 M dan 2300
M.
4. Era Atom Baru (fusion, lossers,hydrogen and helium
isopes) yang akan mendominasi budidaya duinia kira-kira pada 2100 – 2500 M.
5. Era Angkasa luar baru (Specsaft, Exploration, Travel,
Resource Gathering, Astrophysics) yang akan mendominasi sebelum tahun 3000 M
(Alisyahbana, 2001).
Dalam kehidupan sosial, tidak perlu kita ragukan
dampaknya, Bahkan perkembangan teknologi telah merasuk dalam ranah budaya.
Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan
lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter,
dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Hal
tersebut membuat anak-anak atau bahkan sebagian orang dewasa menjadi acuh
dengan lingkungan sekitar (karena sibuk dengan BB nya). Perubahan budaya
membaca juga telah berubah menjadi budaya online, dimana online atau surfing
internet menjadi suatu keharusan minimal beberapa jam dalam sehari.
Pada
era globalisasi ini, terutama setelah memasuki abad 21 perkembangan teknologi
dapat dirasakan berdampak luar biasa terutama yang berhubungan dengan
telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun dapat dengan mudah dan
tanpa hambatan untuk diperoleh. Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya
luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia , maka diperlukan
suatui system penyaringan/filter. Sistem penyaringan ini bisa dilakukan dengan
cara menanamkan nilai – nilai nasionalisme kepada anak-anak bangsa sejak dini
baik formal maupun non formal. Secara formal, system penyaringan ini tentu
dilakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal, penyaringan ini
dilakukan di keluarga maupun masyarakat.
Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik, dikhawatirkan berdampak buruk
terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan perubahan pesat
dalam teknologi informasi yang telah merubah budaya sebagian besar masyarakat
dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia,
termasuk Indonesia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam
waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami
perkembangan secara luar biasa pesat ini.
Perubahan
budaya lokal dan sosial akibat revolusi teknologi informasi dan komunikasi ini
tidak seharusnya diabaikan begitu saja. Masyarakat perkotaan yang memiliki
akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena
dampak dari budaya global tersebut. Hal ini akan berdampak dengan tatanan
kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Karena tidak semua budaya-budaya
luar/barat dapat diterima atau sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan
beragama maupun masyarakat.
Dengan
semakin mudahnya masyarakat kota berinteraksi satu sama lain maka diantara
mereka secara tidak langsung akan mengikis budaya silaturahmi “face to face”
atau saling bertatap muka, menjadi tidak bertatap muka langsung atau melalui
sebuah media. Karena semuanya telah dapat dilakukan melalui teknologi
komunikasi, misalnya telepon, atau bahkan bisa menggunakan video conference
untuk dapat saling bertatapan. Budaya silaturahmi sekarang yang masih kental
dilakukan adalah ketika idhul fitri,
dimana setiap setahun sekali sanak keluarga akan memilih pulang ke tempat
halaman untuk bersilaturahmi. Namun untuk menanyakan kabar keseharian kita,
misalkan menanyakan tentang kondisi kita seperti kesehatan serta kondisi yang
kita lakukan saat ini, sudah dapat dilakukan menggunakan telepon, bisa lewat
telpon umum bahkan hanphone pribadi.
teknologi yang ada diciptakan dengan tujuan
untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia,
baik pada saat manusia bekerja, beraktivitas, bahkan berkomunikasi. Hal positif
dari teknologi komunikasi ini misalnya menandakan bahwa teknologi di Indonesia
mulai berkembang dan meningkatnya produktivitas. Selain itu dampak positif dari perkembangan teknologi ini adalah dengan
mudahnya penyebaran informasi dari sini kita bisa belajar hal-hal positif dari
budaya lain misalnya saja kebiasaan jam karet yang sering dilakukan orang
Indonesia, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat ini kita
dapat belajar dari negara-negara maju tentang bagaimana mereka menerapkan etos
kerja yang tinggi dan displin yang nantinya dapat perdampak memajukan bangsa
kita sendiri.Tetapi tidak berarti teknologi
komunikasi tidak menimbulkan persoalan. Selain dampak positif,
perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak negatif dari sudut
pandang budaya. Dampak negatif itu adalah adanya penurunan rasa cinta terhadap
budaya sendiri, misalnya saja banyak masyarakat Indonesia sekarang yang lebih
bangga berbicara menggunakan bahasa asing ketimbang menggunakan bahasa
Indonesia yang sebenarnya adalah salah satu identitas bangsa. Tak sedikit juga
kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing seperti tarian-tarian
break dance, suffle dance, dan jenis tarian asing lainnya dari pada tarian
tradisional seperti jaipong dan lain - lain. Tidak hanya itu saja, dengan
adanya perkembangan teknologi komunikasi ini apabila digunakan dengan tidak
bijak juga akan mengakibatkan penurunan moral, karena seperti kita ketahui
budaya timur sangat mengedepankan sopan santun dan tata krama, tetapi tidak
seperti bangsa barat yang lebih mengutamakan kebebasan, hal itu membuat
meningkatnya angka kehamilan yang dilakukan diluar pernikahan dan juga dengan
gaya berpakaian yang kebarat-baratan dan terkesan kurang sopan untuk bangsa
timur.
Pengaruh perubahan itu juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak
positif dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah kemudahan kita dalam
berkomunikasi dengan kerabat yang jaraknya sangat jauh sekalipun. Dengan adanya
network technology membuat kita dapat mengakrabkan diri kembali dengan
teman-teman lama, dan juga sanak saudara lainnya. Yang biasa dikenal dengan
istilah mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.
Dengan adanya kemudahan ini tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mengetahui
kabar atau kejadian apa saja yang sedang dialami oleh saudara atau teman kita
yang jauh seperti dahulu, karena harus menggunakan surat yang memerlukan waktu
yang lama dalam proses pengirimannya. Tapi kini dengan menggunakan aplikasi
chat, email, telephone, dan media sosial kita dapat saling bertukar informasi
dalam hitungan detik. Selain itu dampak positif lainnya adalah masyarakat akan
lebih mudah untuk menyebarkan kebaikan antar umat manusia, misalnya saja ada
sebuah organisasi atau orang tertentu yang mengadakan penggalangan dana untuk
biaya operasi seseorang yang kurang mampu melalui internet, melalui media ini
seseorang atau organisasi tersebut akan dengan mudah menyebarkan informasinya
yang nantinya juga akan mempermudah untuk melakukan pengumpulan donasi kepada
orang yang membutuhkan tersebut. Seperti kita ketahui sekarang jaringan
internet sudah begitu luas bahkan tidak hanya di daerah perkotaan saja tetapi
juga di pedesaan.
Seperti yang telah diramalkan
McLuhan juga pada saat awal masuknya dunia pertelevisian di Amerika, yaitu
McLuhan menyatakan bahwa nantinya dunia akan menjadi satu “desa global”, dimana
produk budaya akan sama dimana saja.
Kini hal yang pernah diramalkan McLuhan tersebut menjadi kenyataan. Desa global
yang dimaksud McLuhan diatas adalah adanya penyamaan budaya melalui media
massa. Seperti kita ketahui dengan adanya TV kabel ataupun TV streaming melalui
internet yang bisa diakses oleh semua orang diseleruh dunia ini dapat mempermudah
orang dibelahan manapun untuk mengetahui apa yang sedang menjadi topik
pembicaraan utama dibelahan dunia yang lain. Dari situ juga tidak menutup
kemungkinan akan adanya imitasi kebudayaan oleh seeorang saat menonton acara tv
yang bukan disiarkan dari budayanya. Salah satu contohnya dengan adanya
tayangan K-pop, dari mulai drama ataupun group musiknya yang kini sedang naik
daun seperti boyband dan girlband ini membuat masyarakat yang menonton acara
tersebut meskipun bukan orang Korea tapi akhirnya mereka mulai mengikuti gaya
atau style ala-ala Korea atau yang kini sering disebut sebagai fenomena Korean
wave dan hal itupun terjadi di Indonesia. Bisa kita lihat sekarang dengan
menjamurnya jumlah boyband dan girlband yang ada di Indonesia yang mengadopsi style
ala Korea. Dari contoh ini kita bisa melihat meski berbeda tempat tetapi dengan
adanya media massa membuat ada beberapa penyamaan budaya.
Tiga dekade setelah McLuhan menyatakan ramalannya, Manuel Castells memberikan
pendapat yang berbeda, menurutnya: “bukan satu kampung global yang seragam,
melainkan masyarakat dalam jaringan global yang saling terhubung, the network
society”.Teknologi jaringan (network technology) makin berkembang di penghujung
dekade 1990-an dengan perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi antara
komputer dengan telepon genggam.
Teknologi dapat membentuk individu bagaimana cara
berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya
mengarahkan manusia untuk bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi juga
senantiasa membawa pengaruh sosial dan budaya terhadap kehidupan manusia.
perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku,
dan bergerak terhadap teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.
Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya justru
akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
Teknologi komunikasi
dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat seperti
dunia maya. Misalkan saja facebook. Jika
seseorang sudah merasa terlalu asyik dengan teknologi seperti di facebook.
Orang tersebut akan menghabiskan waktu selama berjam-jam dengan alasan
berinteraksi dengan seorang teman atau kenalan yang ada di facebook maupun
jejaring social lainnya tersebut. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
sekarang memberikan pengaruh tersendiri pada budaya di Indonesia. Saat ini,
ketika teknologi semakin maju, akan memunculkan masalah terhadap
kebudayaan-kebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan
semakin lenyap sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak
mengembangkan budaya yang ada. Bisa saja kebudayaan Indonesia direbut kembali
oleh bangsa lain karena ulah dari masyarakatnya sendiri .
Selain menimbulkan dampak buruk
dalam berinteraksi interpersonal secara langsung juga merusak psikologis
seseorang tersebut, lama kelamaan seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan
membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak
segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia
lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi
ataupun sosialisasi yang dilakukan di dunia nyata.
Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi yang ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan
dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat
yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi komunikasi ini yang dapat
membantu mempermudah kita dalam menjalani aktivitas. Mungkin disini peran
pemerintah sangatlah penting, sebagai lembaga yang dapat membuat peraturan yang
bertujuan untuk kebaikan masyarakatnya. Selain itu peran orang tua dalam
menanamkan pendidikan agama pada anak-anaknya juga termasuk hal yang penting
untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mana yang baik dan tidak baik,
agar pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri lebih tepat.
Bentuk komunikasi yang dilakukan masyarakat dulu berbeda dengan masyarakat
sekarang, mereka lebih mengutamakan bertemu langsung dari pada menggunakan komunikasi
jarak jauh atau melalui media seperti sekarang ini, karena bagi mereka sebuah
tali persaudaraan antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lainnya akan lebih erat dan
kuat. Masyarakat zaman dulu melakukan silaturahmi setiap mereka ada waktu. Bisa
sebulan sekali, seminggu sekali bahkan bisa tiap hari bersilaturahmi. Hal
tersebut dikarenakan sarana teknologi informasi dan komunikasi sangat terbatas.
Keterbatasan sarana komunikasi tanpa kita sadari mempunyai efek yang relatif
positif karena dengan keterbatasan tersebut maka akan terjadi interaksi secara
langsung, juga akan tercipta suasana keakraban, dan selain itu informasi yang
sifatnya menghasut bisa diredam , dengan demikian terciptalah suasana yang
hangat dan damai.
Lagi-lagi perubahan teknologi ini juga mempengaruhi pola hidup atau cara hidup
manusia sesuai dengan yang dijelaskan teori technologi determinism sebelumnya.
Saat ini semua informasi yang ada dari belahan dunia manapun dapat dengan mudah
tersebar ke seluruh penjuru dunia dengan adanya network technology. Era digital
yang menghubungkan manusia dengan sistem internet ini membuat dunia sempit,
karena dengan mudah dan cepatnya suatu informasi tersebar melalui internet.
Contohnya media sosial twitter dan facebook yang selalu meng-update segala
informasi dalam hitungan menit ini membuat masyarakat akhirnya mulai
ketergantungan untuk selalu mengecek account twitter dan facebooknya agar tetap
up to date dalam mendapatkan informasi.
1)
Kemajuan teknologi yang sangat memudahkan kita dalam hal mendapatkan informasi
harus kita sikapi dengan bijaksana agar kita dapat memilah-milah kapan kita
berkomunikasi dengan bantuan teknologi kapan kita harus bersilaturahmi sehingga
budaya tersebut tidak hilang tapi kita juga bisa efektif untuk memanfaatkan
fasilitas tersebut.
2)
Arus informasi yang kita terima melalui teknologi harus kita saring sehingga
informasi yang kita konsumsi yang baik buat kita.
3)
Kita harus lebih membiasakan bersilaturahmi antar keluarga, masyarakat maupun
tetangga kita yang jauh agar lebih mengakrabkan yang satu dengan yang lainnya
dan dapat menimbulkan kedamaian serta kasih sayang antar sesame manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar