Sabtu, 25 Oktober 2014

“DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN KEHIDUPAN REMAJA, KHUSUSNYA MAHASISWA”

MAKALAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
“DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN KEHIDUPAN REMAJA, KHUSUSNYA MAHASISWA”
Anggota Kelompok:
·                     Azizur Rohim Almalizy              (120531100020)
·                     Diana Noor K                    (120531100001)
·                     Irma Kumala Sari             (120531100029)
·                     Sigit Tiof A                                  (120531100034)
·                     Susanti                               (120531100028)

Ilmu Komunikasi 2012/2013
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Budaya
Universitas Trunojoyo Madura


Kata Pengantar


Alhamdulillah, akhirnya makalah Perkembangan Teknologi Komunikasi: “Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Budaya” ini selesai disusun. Makalah ini memuat beberapa dampak mengenai teknologi komunikasi terhadap budaya, khususnya budaya yang ada di Indonesia. Makalah ini disusun dengan membaca berbagai artikel yang bersumber dari internet, dan tentunya dengan pemikiran kelompok kami.
Oleh karena artikel mengenai dampak perkembangan teknologi komunikasi ini perlu untuk diketahui dan disadari oleh khalayak, maka kami menggunakan semua referensi untuk menyusun makalah ini. Berbagai artikel kami padukan dan akhirnya menjadi susunan makalah ini.
Pada zaman sekarang ini terutama setelah memasuki abad 21 perkembangan teknologi terasa luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun juga tanpa hambatan. Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya bangsa indonesia , maka diperlukan penyaringan/filter. Sistem penyaringan bisa dilakukan dengan cara menanamkan nilai – nilai nasionalisme terhadap anak-anak bangsa sejak dini baik formal maupun non formal , secara formal tentu di lakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal dilakukan di keluarga dan masyarakat.
Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan, perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Walaupun sudah menggunakan berbagai artikel dengan sumber internet, namun makalah ini masih tak sempurna dan  tak luput dari kesalahan dan kekurangan, baik itu disengaja ataupun tidak disengaja. Sebagai makalah, tentunya membutuhkan bantuan berupa kritik dan juga saran dari semua pihak.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman yang telah ikut serta membantu dalam menyusun makalah ini sehingga kerjasama tersebut mampu menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya, tak ada  kata yang paling pantas untuk menutup pengantar ini kecuali, Alhamdulillah, semoga Allah SWT senantiasa merahmati, membuka akal pikiran dan mengisinya edengan pengetahuan yang yang bermanfaat bagi umat manusia, kepada kita yang membaca buku ini khususnya. Aamiin.

Bangkalan, Oktober 2013

Daftar Isi

  
Pendahuluan

Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada dan manusia sudah menggunakan teknologi dan pada hakekatnya prilaku manusia adalah untuk berkomunikasi seperti yang di kemukakan Colin Cherry (1957) komunikasi adalah suatu proses dimana fihak-fihak peserta saling mengunakan komunikasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua fihak yang bersangkutan, dan teknologi adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan Seseorang. Bisa di sebut bahawa teknologi berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial.

Manusia menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya dan ingin menjalin hubungan dengan masyarakat social lainnya. Namun Perkembangan teknologi komunikasi memiliki dampak positif dan negative. Postif dengan ada nya teknologi lahirlah inovasi-inovasi baru yang mempermudah hidup manusia, dan terjadilah perkembangan ilmu pengetahuan, karena teknologi lahir dari sebuah ilmu.namuan secara negative teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan social, ketika norma-norma yang berlaku tidak sesuai lagi dengan yang ada saat ini, seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyarakat, tidak hanya itu dampak teknokom bisa merusak moral dan akhlak kita.

Sadari bahwa dampak yang terjadi pada kehidupan social masyarakat, karena teknokom, membuat masyarakat kurang peka terhadap kehidupan masyarakarakat kehadiran teknologi informasi telah mengurangi intensitas tatap muka yang terjadi dalam organisasi atau pun social masyarakat. Kita sebagai manusia yang pandai tau betul mana yang harus kita ambil dalam memaknai teknologi komunikasi ini dalam hidup.
Komunikasi merupakan sebuah aktivitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia sehari – hari. Kegiatan ini sering berlangsung di antara individu – individu yang berlainan latar belakang dan budaya. Komunikasi disini lebih kepada sebuah pertukaran  pesan maupun informasi antara komunikator untuk menimbulkan sebuah efek terhadap komunikan dengan menggunakan sebuah media.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Suatu budaya dapat dikatakan sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang relative menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya tersebut  dipelajari.
Bagi orang yang melihat budaya sebagai hal yang adaptif, mereka memiliki kecenderungan untuk melihat budaya sebagai hal yang menyatukan orang-orang untuk sistem ekologi dimana mereka hidup. Harris (1968), misalkan, berpendapat bahwa budaya menurun kepada pola perilaku yang diasosiasikan dengan kelompok orang tertentu, yaitu untuk kebiasaan atau untuk prinsip hidup seseorang.
Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh satu sama lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan berpengaruh terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana individu-individu itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dari waktu ke waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi antarpribadi mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam studi komunikasi. Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya, menguji pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang komunikasi lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi dari berbagai macam budaya.




Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986. Kata Teknologi tidak hanya terbatas kepada pengguna mesin-mesin, meskipun dalam pengertian sempit sering digunakan keterkaitan teknologi dan mesin dalam bahasa sehari-hari. Technology is a design for instrumental action that reduces the uncertainly in the course-effect relationships invalved in achieving a desired outcome.
Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software (Perangkat Lunak). Salah satu jenis teknologi adalah Teknologi Komunikasi.
Teknologi Komunikasi adalah peralatan perangkat keras; struktur-struktur organisasional dan nilai-nilai sosial yang dikoleksi, diproses dan menjadi pertukaran informasi individu-individu dengan individu-individu lainnya.



Teknologi Komunikasi diawali sejarah manusia seperti ditemukannya bahasa lisan dan bahasa tulisan dalam bentuk photographs yang ditulis pada dinding gua-gua;
Teknologi Media (secara potensial dapat mencapai khalayak massa) berasal dari Cloy Robberts (Tulisan pada lembaran-lembaran tanah liat) dalam peradaban awal seperti bangsa Sumeria di daerah Sungai Eirpat dan Sungai Tigris serta Bangsa Mesir.
Kompetensi insan komunikasi dalam Teknologi Komunikasi:
1. Users (Pengguna) teknologi komunikasi
2. Content of Technology pada teknologi komunikasi
3. Riset dampak sosial teknologi komunikasi
Sebagai users, maka insan komunikasi sebagai ilmuwan sosial harus berbasis teknologi komunikasi. Content of Technology, misalnya teknologi komunikasi berbentuk televisi atau media online, maka yang mengisinya adalah orang komunikasi, seperti program berita pada televisi atau cyber communication pada media online (internet). Kemampuan meneliti dampak sosial teknologi komunikasi harus dimiliki oleh orang komunikasi seperti meneliti dampak sosial pengguna play station terhadap perilaku belajar anak sekolah dasar.


Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001):
1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat. Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin. Disebut juga Gelombang Peradaban Manusia.
2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai budaya renaissance.
Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinisme dan Herbert Species; The Mights is always Rights.
Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa dan media massa. Budaya Iptek tumbuh dengan pesat. Terjadi urbanisasi dan pembangunan kota besar, penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharui dan polusi yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.
3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah masyarakat informasi dengan ciri-ciri:
Kelangkaan bahan bakar fosil; kembali ke energi yang dapat diperbaharui, Proses produksi yang cenderung menjadi produksi massa yang terkonsentrasi, Terjadinya deurbanisasi dan globalisasi karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.
Peradaban gelombang ketiga merupakan Sintesa dari gelombang pertama (tesa) dan gelombang kedua (antitesa). Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringan internet, masyarakat mampu berkomunikasi online.



Masa Puncaknya era komunikasi dan informasi akan segera tercapai 10-20 tahun kedepan. Open Society (Struktur Masyarakat Terbuka/umumnya para anggota masyarakat berusaha dan bekerja keras untuk menaikkan statusnya didalam masyarakat. Mereka bersaing dan bekerjasama untuk dapat naik ke lapisan atas berikutnya sesuai dengan sistem kompetisi dan korporasi yang sudah dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Lima Gelombang peradaban baru akan bergantian atau pun kadang-kadang bersamaan mendominasi budaya masyarakat dunia selanjutnya :
1. Era Industri Rekreasi (Hospitality, Recreation, Entertainment) yang akan mendominasi budaya pada tahun 2015 M.
2. Era Bioteknologi (Bioteknologi, genetics, Cloning) yang akan mendominasi budaya dunia pada kira-kira tahun 2001 M.
3. Era mega material (Quantum Physics, Nanotechnology high pressure physics) yang akan mendominasi dunia kira-kira tahun 2200 M dan 2300 M.
4. Era Atom Baru (fusion, lossers,hydrogen and helium isopes) yang akan mendominasi budidaya duinia kira-kira pada 2100 – 2500 M.
5. Era Angkasa luar baru (Specsaft, Exploration, Travel, Resource Gathering, Astrophysics) yang akan mendominasi sebelum tahun 3000 M (Alisyahbana, 2001).






Dalam kehidupan sosial, tidak perlu kita ragukan dampaknya, Bahkan perkembangan teknologi telah merasuk dalam ranah budaya. Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Hal tersebut membuat anak-anak atau bahkan sebagian orang dewasa menjadi acuh dengan lingkungan sekitar (karena sibuk dengan BB nya). Perubahan budaya membaca juga telah berubah menjadi budaya online, dimana online atau surfing internet menjadi suatu keharusan minimal beberapa jam dalam sehari.

Pada era globalisasi ini, terutama setelah memasuki abad 21 perkembangan teknologi dapat dirasakan berdampak luar biasa terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi dan informasi ,maka alur informasi pun dapat dengan mudah dan tanpa hambatan untuk diperoleh. Untuk itu dalam mengantisipasi pengaruh budaya luar yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya Bangsa Indonesia , maka diperlukan suatui system penyaringan/filter. Sistem penyaringan ini bisa dilakukan dengan cara menanamkan nilai – nilai nasionalisme kepada anak-anak bangsa sejak dini baik formal maupun non formal. Secara formal, system penyaringan ini tentu dilakukan di sekolah-sekolah sedangkan secara non formal, penyaringan ini dilakukan di keluarga maupun masyarakat.

Bila tidak dilakukan penyaringan yang baik, dikhawatirkan berdampak buruk terhadap perilaku kehidupan bermasyarakat. Hal ini disebabkan perubahan pesat dalam teknologi informasi yang telah merubah budaya sebagian besar masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan. Masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia telah mampu berinteraksi dan memperoleh informasi dalam waktu singkat berkat teknologi komunikasi dan informasi yang mengalami perkembangan secara luar biasa pesat ini.

Perubahan budaya lokal dan sosial akibat revolusi teknologi informasi dan komunikasi ini tidak seharusnya diabaikan begitu saja. Masyarakat perkotaan yang memiliki akses terhadap informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena dampak dari budaya global tersebut. Hal ini akan berdampak dengan tatanan kehidupan beragama maupun bermasyarakat. Karena tidak semua budaya-budaya luar/barat dapat diterima atau sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan beragama maupun masyarakat.
Dengan semakin mudahnya masyarakat kota berinteraksi satu sama lain maka diantara mereka secara tidak langsung akan mengikis budaya silaturahmi “face to face” atau saling bertatap muka, menjadi tidak bertatap muka langsung atau melalui sebuah media. Karena semuanya telah dapat dilakukan melalui teknologi komunikasi, misalnya telepon, atau bahkan bisa menggunakan video conference untuk dapat saling bertatapan. Budaya silaturahmi sekarang yang masih kental dilakukan adalah ketika idhul fitri, dimana setiap setahun sekali sanak keluarga akan memilih pulang ke tempat halaman untuk bersilaturahmi. Namun untuk menanyakan kabar keseharian kita, misalkan menanyakan tentang kondisi kita seperti kesehatan serta kondisi yang kita lakukan saat ini, sudah dapat dilakukan menggunakan telepon, bisa lewat telpon umum bahkan hanphone pribadi.

teknologi yang ada diciptakan  dengan tujuan untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik pada saat manusia bekerja, beraktivitas, bahkan berkomunikasi. Hal positif dari teknologi komunikasi ini misalnya menandakan bahwa teknologi di Indonesia mulai berkembang dan meningkatnya produktivitas. Selain itu dampak positif dari perkembangan teknologi ini adalah dengan mudahnya penyebaran informasi dari sini kita bisa belajar hal-hal positif dari budaya lain misalnya saja kebiasaan jam karet yang sering dilakukan orang Indonesia, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat ini kita dapat belajar dari negara-negara maju tentang bagaimana mereka menerapkan etos kerja yang tinggi dan displin yang nantinya dapat perdampak memajukan bangsa kita sendiri.Tetapi tidak berarti teknologi komunikasi tidak menimbulkan persoalan. Selain dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi juga memiliki dampak negatif dari sudut pandang budaya. Dampak negatif itu adalah adanya penurunan rasa cinta terhadap budaya sendiri, misalnya saja banyak masyarakat Indonesia sekarang yang lebih bangga berbicara menggunakan bahasa asing ketimbang menggunakan bahasa Indonesia yang sebenarnya adalah salah satu identitas bangsa. Tak sedikit juga kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing seperti tarian-tarian break dance, suffle dance, dan jenis tarian asing lainnya dari pada tarian tradisional seperti jaipong dan lain - lain. Tidak hanya itu saja, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi ini apabila digunakan dengan tidak bijak juga akan mengakibatkan penurunan moral, karena seperti kita ketahui budaya timur sangat mengedepankan sopan santun dan tata krama, tetapi tidak seperti bangsa barat yang lebih mengutamakan kebebasan, hal itu membuat meningkatnya angka kehamilan yang dilakukan diluar pernikahan dan juga dengan gaya berpakaian yang kebarat-baratan dan terkesan kurang sopan untuk bangsa timur.

Pengaruh perubahan itu juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak positif dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah kemudahan kita dalam berkomunikasi dengan kerabat yang jaraknya sangat jauh sekalipun. Dengan adanya network technology membuat kita dapat mengakrabkan diri kembali dengan teman-teman lama, dan juga sanak saudara lainnya. Yang biasa dikenal dengan istilah mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.
Dengan adanya kemudahan ini tak perlu menunggu waktu yang lama untuk mengetahui kabar atau kejadian apa saja yang sedang dialami oleh saudara atau teman kita yang jauh seperti dahulu, karena harus menggunakan surat yang memerlukan waktu yang lama dalam proses pengirimannya. Tapi kini dengan menggunakan aplikasi chat, email, telephone, dan media sosial kita dapat saling bertukar informasi dalam hitungan detik. Selain itu dampak positif lainnya adalah masyarakat akan lebih mudah untuk menyebarkan kebaikan antar umat manusia, misalnya saja ada sebuah organisasi atau orang tertentu yang mengadakan penggalangan dana untuk biaya operasi seseorang yang kurang mampu melalui internet, melalui media ini seseorang atau organisasi tersebut akan dengan mudah menyebarkan informasinya yang nantinya juga akan mempermudah untuk melakukan pengumpulan donasi kepada orang yang membutuhkan tersebut. Seperti kita ketahui sekarang jaringan internet sudah begitu luas bahkan tidak hanya di daerah perkotaan saja tetapi juga di pedesaan.


Seperti yang telah diramalkan McLuhan juga pada saat awal masuknya dunia pertelevisian di Amerika, yaitu McLuhan menyatakan bahwa nantinya dunia akan menjadi satu “desa global”, dimana produk budaya akan sama dimana saja.

Kini hal yang pernah diramalkan McLuhan tersebut menjadi kenyataan. Desa global yang dimaksud McLuhan diatas adalah adanya penyamaan budaya melalui media massa. Seperti kita ketahui dengan adanya TV kabel ataupun TV streaming melalui internet yang bisa diakses oleh semua orang diseleruh dunia ini dapat mempermudah orang dibelahan manapun untuk mengetahui apa yang sedang menjadi topik pembicaraan utama dibelahan dunia yang lain. Dari situ juga tidak menutup kemungkinan akan adanya imitasi kebudayaan oleh seeorang saat menonton acara tv yang bukan disiarkan dari budayanya. Salah satu contohnya dengan adanya tayangan K-pop, dari mulai drama ataupun group musiknya yang kini sedang naik daun seperti boyband dan girlband ini membuat masyarakat yang menonton acara tersebut meskipun bukan orang Korea tapi akhirnya mereka mulai mengikuti gaya atau style ala-ala Korea atau yang kini sering disebut sebagai fenomena Korean wave dan hal itupun terjadi di Indonesia. Bisa kita lihat sekarang dengan menjamurnya jumlah boyband dan girlband yang ada di Indonesia yang mengadopsi style ala Korea. Dari contoh ini kita bisa melihat meski berbeda tempat tetapi dengan adanya media massa membuat ada beberapa penyamaan budaya.

Tiga dekade setelah McLuhan menyatakan ramalannya, Manuel Castells memberikan pendapat yang berbeda, menurutnya: “bukan satu kampung global yang seragam, melainkan masyarakat dalam jaringan global yang saling terhubung, the network society”.Teknologi jaringan (network technology) makin berkembang di penghujung dekade 1990-an dengan perangkat lunak yang memungkinkan komunikasi antara komputer dengan telepon genggam.

Teknologi dapat membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi juga senantiasa membawa pengaruh sosial dan budaya terhadap kehidupan manusia. perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak terhadap teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia.  Peralatan komunikasi yang dibentuk oleh manusia, pada akhirnya justru akan mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
       Teknologi komunikasi dapat mempengaruhi aspek sosial dan budaya suatu kelompok masyarakat seperti dunia maya. Misalkan saja facebook. Jika seseorang sudah merasa terlalu asyik dengan teknologi seperti di facebook. Orang tersebut akan menghabiskan waktu selama berjam-jam dengan alasan berinteraksi dengan seorang teman atau kenalan yang ada di facebook maupun jejaring social lainnya tersebut. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sekarang memberikan pengaruh tersendiri pada budaya di Indonesia. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, akan memunculkan masalah terhadap kebudayaan-kebudayaan daerah yang ada di bangsa ini. Kebudayaan daerah akan semakin lenyap sebab masyarakatnya itu sendiri yang melupakan atau tidak mengembangkan budaya yang ada. Bisa saja kebudayaan Indonesia direbut kembali oleh bangsa lain karena ulah dari masyarakatnya sendiri .

Selain menimbulkan dampak buruk dalam berinteraksi interpersonal secara langsung juga merusak psikologis seseorang tersebut, lama kelamaan seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi yang dilakukan di dunia nyata.

Oleh karena itu kita harus bijak dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi yang  ada saat ini. Tidak perlu terlalu takut juga akan dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan, karena banyak juga manfaat-manfaat yang dapat kita petik dari perkembangan teknologi komunikasi ini yang dapat membantu mempermudah kita dalam menjalani aktivitas. Mungkin disini peran pemerintah sangatlah penting, sebagai lembaga yang dapat membuat peraturan yang bertujuan untuk kebaikan masyarakatnya. Selain itu peran orang tua dalam menanamkan pendidikan agama pada anak-anaknya juga termasuk hal yang penting untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mana yang baik dan tidak baik, agar pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri lebih tepat.



Bentuk komunikasi yang dilakukan masyarakat dulu berbeda dengan masyarakat sekarang, mereka lebih mengutamakan bertemu langsung dari pada menggunakan komunikasi jarak jauh atau melalui media seperti sekarang ini, karena bagi mereka sebuah tali persaudaraan antara keluarga yang satu dengan  keluarga yang lainnya akan lebih erat dan kuat. Masyarakat zaman dulu melakukan silaturahmi setiap mereka ada waktu. Bisa sebulan sekali, seminggu sekali bahkan bisa tiap hari bersilaturahmi. Hal tersebut dikarenakan sarana teknologi informasi dan komunikasi sangat terbatas. Keterbatasan sarana komunikasi tanpa kita sadari mempunyai efek yang relatif positif karena dengan keterbatasan tersebut maka akan terjadi interaksi secara langsung, juga akan tercipta suasana keakraban, dan selain itu informasi yang sifatnya menghasut bisa diredam , dengan demikian terciptalah suasana yang hangat dan damai.

Lagi-lagi perubahan teknologi ini juga mempengaruhi pola hidup atau cara hidup manusia sesuai dengan yang dijelaskan teori technologi determinism sebelumnya. Saat ini semua informasi yang ada dari belahan dunia manapun dapat dengan mudah tersebar ke seluruh penjuru dunia dengan adanya network technology. Era digital yang menghubungkan manusia dengan sistem internet ini membuat dunia sempit, karena dengan mudah dan cepatnya suatu informasi tersebar melalui internet. Contohnya media sosial twitter dan facebook yang selalu meng-update segala informasi dalam hitungan menit ini membuat masyarakat akhirnya mulai ketergantungan untuk selalu mengecek account twitter dan facebooknya agar tetap up to date dalam mendapatkan informasi.

  
1) Kemajuan teknologi yang sangat memudahkan kita dalam hal mendapatkan informasi harus kita sikapi dengan bijaksana agar kita dapat memilah-milah kapan kita berkomunikasi dengan bantuan teknologi kapan kita harus bersilaturahmi sehingga budaya tersebut tidak hilang tapi kita juga bisa efektif untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.
2) Arus informasi yang kita terima melalui teknologi harus kita saring sehingga informasi yang kita konsumsi yang baik buat kita.

3) Kita harus lebih membiasakan bersilaturahmi antar keluarga, masyarakat maupun tetangga kita yang jauh agar lebih mengakrabkan yang satu dengan yang lainnya dan dapat menimbulkan kedamaian serta kasih sayang antar sesame manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar