Napoleon
Bonaparte

Alias
: No Alias
Profesi
: -
Tanggal
Lahir : Selasa, 15 Agustus 1769
Zodiac
: Leo
·
BIOGRAFI
Napoleon Bonaparte
adalah Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar. Dia lahir pada 15 Agustus 1769.
Awalnya dia hanya seorang perwira biasa. Pada usia muda, dia masuk Akademi
Militer Perancis. Karir militer Napoleon semakin meningkat pasca Revolusi
Perancis tahun 1789. Pada usia 25 tahun, keberuntungan mulai menghinggapinya.
Pada usia tersebut, Napoleon diangkat menjadi panglima perang kerajaan
Perancis.
Dia berhasil memimpin
tentaranya memenangkan beberapa peperangan. Pada tahun 1802, rakyat Perancis
memilihnya sebagai Konsul. Dua tahun kemudian, rakyat Perancis menobatkan
Napoleon sebagai Kaisar Perancis. Napoleon sangat berambisi untuk memperluas
wilayah kekuasaannya sehingga selama 11 tahun bertahta, nyaris tiada bulan
tanpa perang.
Pada masa kejayaannya,
Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi
maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis
Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya
Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan,
sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan
diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.
Ketika itu, hampir
semua negara di Eropa menjadi jajahan ataupun sekutu Perancis. Pada tahun 1812,
pasukan Perancis mengalami kekalahan besar dari Rusia. Semenjak itu kekuatan
Perancis semakin melemah. Tidaklah mengherankan jika Perancis kembali kalah
melawan
pasukan gabungan Rusia,
Inggris, dan Austria pada tahun 1814. Selepas kekalahan yang menyakitkan itu,
Napoleon digulingkan dari kekuasaannya dan dibuang ke pulau Elba. Namun
Napoleon berhasil melarikan diri dari Pulau Elba dan kembali ke Perancis untuk
merebut kekuasaan. Setelah 100 hari berkuasa, Napoleon kembali digulingkan
setelah dikalahkan Inggris dalam perang di Waterloo. Dia pun ditawan Inggris
dan dibuang ke pulau Santa Helena.
Setelah selama enam
tahun menjalani hidup di tempat pengasingan, Napoleon akhirnya meninggal dunia.
Awalnya, kematian Napoleon dianggap kematian yang wajar. Menurut hasil otopsi
yang dipimpin oleh dokter Francesco Antommarchi, Napoleon meninggal karena
penyakit gangguan sistem pencernaan yang dideritanya. Lambungnya mengalami
kerusakan yang luar biasa. Penyakit ini sama dengan penyebab kematian ayah
Napoleon.
Kaisar Napoleon Bonaparte (lahir
di pulau Korsika, 15 Agustus 1769 – meninggal 5 Mei 1821 pada umur 51 tahun) berasal
dari sebuah keluarga bangsawan lokal dengan nama Napoleone di Buonaparte (dalam
bahasa Korsika, Nabolione atau Nabulione). Di kemudian hari ia mengadaptasi
nama Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.
·
Asal-usul dan pendidikan
Napoleon Bonaparte adalah anak kedua
dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus
1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genova kepada Perancis.[1] Ia lahir dengan nama Napoleone
di Bounaparte, namun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte yang
lebih berbau Perancis.[note 1]
Keluarga Bounaparte adalah keluarga
bangsawan yang berasal dari Italia, yang pindah ke Korsika di abad
ke-16/[3] Ayahnya, Nobile Carlo Bounaparte, seorang pengacara, pernah menjadi
perwakilan korsika saat Louis XVI berkuasa pada tahun 1777.
Ibunya bernama Maria Letizia Ramolino. Ia memiliki seorang kakak, Joseph; dan 5 adik, yaitu Lucien, Elisa, Louis, Pauline, Caroline, dan Jérôme. Napoleon
di baptis sebagaikatolik beberapa
hari sebelum ulang tahunnya yang kedua, tepatnya tanggal 21 Juli 1771 di Katerdal Ajaccio.[4]
Kebangsawanan, kekayaan, serta
koneksi keluarganya yang luas memberikan Napoleon kesempatan yang luas untuk
belajar hingga ke jenjang yang tinggi.[5] Pada bulan Januari 1779,
Napoleon didaftarkan pada sebuah sekolah agama di Autun, Perancis, untuk belajar bahasa
Perancis, dan pada bulan Mei ia mendaftar di sebuah akademi militer di Brienne-le-Château. Di sekolah, ia berbicara dengan logat Korsika yang kental sehingga ia
sering dicemooh teman-temannya; memaksanya untuk belajar.[6] Napoleon pintar matematika,
dan cukup memahami pelajaran sejarah dan geografi.[7] Setelah menyelesaikan
pendidikannya di Brienne pada 1784, Napoleon mendaftar di sekolah elit École Militaire di Paris. Di sana ia dilatih
menjadi seorang perwira artileri. Ketika bersekolah di sana, ayahnya
meninggal. Ia pun dipaksa menyelesaikan sekolah yang normalnya memakan waktu
dua tahun itu menjadi satu tahun. Ia diuji oleh ilmuwan terkenal Pierre-Simon Laplace, yang di kemudian hari ditunjuk oleh Napoleon untuk menjadi anggota senat.[8]
·
Karier militer
.
Ia menjadi siswa di Akademi
Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun,
kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karier
militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori
kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam
di kota Paris dari atas menara. Peristiwa
itu terjadi tahun 1795 saat
Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya
diantaranya melawan Austria dan Prusia.
·
Masa kejayaan
Pada masa kejayaannya, Napoleon
Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun
peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya
adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph
Napoleon, Swedia dengan
diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar
wilayah Italia yang direbut dari Austria
dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.
·
Pernikahan
Napoleon menikahi seorang janda
bernama Joséphine de Beauharnais, kehidupan perkawinan Napoleon
penuh dengan ketidakpercayaan dan perselingkuhan diantaranya perselingkuhan
Napoleon dengan gadis Polandia Maria Walewska sampai akhirnya Joséphine
menjadi istri yang setia. Karena usianya yang lebih tua, Joséphine tidak
memberikan keturunan pada Napoleon yang kemudian diceraikannya. Kemudian
menikah lagi dengan Putri Kaisar Austria Marie Louise putri dari Kaisar Francois I yang mengikat persekutuan
Austria dan Perancis yang dilakukan Kaisar Austria atas nasihat perdana
menteri Matternich untuk menyelamatkan negaranya.
Pernikahan itu berakhir dengan kekalahan Napoleon yang pertama dengan jatuhnya
kota Paris akibat diserang Rusia, Austria dan Prusia serta dibuangnya Napoleon ke
pulau Elba. Marie Louise sendiri dibawa pulang
oleh ayahnya ke Wina.
·
Peperangan
Dalam organisasi militer, Napoleon
mengenalkan istilah korps, yang terdiri atas kumpulan divisi. Pembentukan korps
ini juga didukung oleh besarnya pendaftaran tentara yang mengakibatkan jumlah
tentara menjadi membengkak, sehingga diperlukan suatu kesatuan tentara yang
lebih besar dari divisi.
Napoleon juga dikenal dengan
penggunaan artileri secara besar-besaran untuk menghancurkan tentara musuh, ketimbang
menggunakan tentara infantri secara langsung. Dalam pemilihan artileri,
Napoleon memilih artileri yang memiliki mobilitas tinggi agar bisa mendukung
taktik manuver yang sering digunakannya dalam pertempuran. Salah satu artileri
yang sering digunakan adalah meriam Sistem Tahun XI yang sebenarnya lebih
merupakan inovasi dari meriam Sistem Gribeauval.
Thomas Jefferson

Alias : No Alias
Profesi : -
Tempat Lahir : Shadwell, Colony of Virginia
Tanggal
Lahir : Sabtu, 13 April 1743
Zodiac : Aries
Hobby : Bermain biola | Membaca
Warga Negara : Amerika
No Relation
·
BIOGRAFI
Penulis
naskah Declaration of Independence, Thomas Jefferson lahir pada tanggal 13
April 1743 di Shadwell, Virginia. Jefferson dilahirkan dalam salah satu
keluarga paling terpandang di Virginia. Ibunya, Jane Randolph Jefferson, adalah
anggota dari klan Randolph dari Inggris dan Skotlandia. Ayahnya, Peter
Jefferson, adalah seorang petani sukses, surveyor yang trampil dan pembuat peta
akurat pertama dari Virginia. Jefferson memiliki lima saudara kandung: dua
kakak perempuan, dua adik perempuan dan satu adik laki-laki.
Sewaktu
kecil, Thomas Jefferson senang bermain di hutan, berlatih biola dan membaca.
Pendidikan formal mulai didapatkannya pada usia 9 tahun, di mana ia mempelajari
bahasa Latin dan Yunani di sebuah sekolah swasta lokal yang dijalankan oleh
Pendeta William Douglas. Tahun 1757, pada usia 14 ia mengambil studi bahasa dan
sastra klasik serta matematika dengan Pendeta James Maury. Pada tahun 1760,
Jefferson memasuki College of William and Mary di Williamsburg, ibukota
Virginia.
Setelah tiga
tahun di College of William and Mary, Jefferson memutuskan untuk mempelajari
hukum di bawah bimbingan Wythe, salah satu pengacara terkemuka di koloni-koloni
Amerika. Wythe memandu Jefferson selama lima tahun sehingga pada saat Jefferson
masuk ke pemerintahan Virginia pada tahun 1767, dia sudah salah satu pengacara
paling terpelajar di Amerika. Selama tahun 1767-1774, Jefferson berpraktik
pengacara hukum di Virginia dan memenangkan banyak kasus besar. Sebagai
"anggota rahasia" Kongres, Jefferson menyusun Deklarasi Kemerdekaan
Amerika Serikat yang paling terkenal di seluruh dunia.
Jefferson
menggantikan Benjamin Franklin sebagai duta besar AS di Prancis pada 1785.
Simpati atas Revolusi Perancis membawanya ke dalam konflik dengan Alexander
Hamilton ketika ia menjabat Sekretaris Negara di Kabinet Presiden Washington.
Dia mengundurkan diri pada 1793. Melalui cacat dalam Konstitusi, ia menjadi
Wakil Presiden, meskipun sempat berselisih paham dengan Presiden Adams.
Ketika
Jefferson duduk di kursi kepresidenan, krisis di Perancis telah berlalu. Ia
memangkas pengeluaran Angkatan Darat dan Angkatan Laut, memotong anggaran,
menghilangkan pajak atas wiski yang sangat tidak populer di Barat, dan berhasil
mengurangi hutang nasional hingga sepertiganya. Beliau juga mengirim satu
skuadron angkatan laut untuk memerangi bajak laut Barbary, yang kerap
melumpuhkan perdagangan Amerika di Mediterania. Selama masa jabatan keduanya
sebagai Presiden AS, ia semakin sibuk mengurus berbagai permasalahan antar
negara dan politik dalam negeri. Setelahnya, Jefferson pensiun ke Monticello
untuk memikirkan proyek-proyek seperti grand desain untuk University of
Virginia. Dia meninggal pada tanggal 4 Juli 1826.
·
KARIR
·
Delegasi AS
untuk Second Continental Congress from Virginia (1775-1776)
·
Gubernur ke-2
Virginia (1779-1781)
·
Delegasi
untuk Congress of the Confederation from Virginia (1783-1784)
·
Duta Besar
AS untuk Perancis (1785-1789)
·
Sekretaris
Negara pertama AS (1790-1793)
·
Wakil
Presiden ke-2 AS (1797-1801)
·
Presiden
ke-3 AS (1801-1809)
Mungkin tidak ada tokoh lain yang memiliki dampak
terhadap institusi pemerintah Amerika sebesar Thomas Jefferson. Ia adalah
penulis Deklarasi
Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence), yang berperan dalam terwujudnya Pernyataan Hak Asazi Manusia (Bill of Rights), pendiri satu dari dua partai politik besar.
Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence), yang berperan dalam terwujudnya Pernyataan Hak Asazi Manusia (Bill of Rights), pendiri satu dari dua partai politik besar.
Ia lahir di
Shadwell, yang kini bernama Albermarle County, Virginia, pada 13 April 1743.
Ayahnya, Peter Jefferson, adalah seorang pengusaha perkebunan yang terhormat
dalam masyarakat, dan ibunya adalah keturunan Randolph aristokratis, salah satu
keluarga tertua di Virginia.
"Tidak
ada tempat penyimpanan yang aman bagi kekuatan pokok masyarakat," tulis
Jefferson, "selain dalam tubuh masyarakat itu sendiri; dan jika kita pikir
mereka tidak cukup bijaksana untukmelatih kekuatan mereka dengan hikmat yang
berfaedah, maka jalan keluarnya bukanlah mengambil kekuatan itu dari mereka,
namun dengan menginformasikan hikmat mereka melalui pendidikan."
Pandangan
tersebut, salah satu dari banyak pandangan yang disebut sebagai "prinsip
Jeffersonian", telah menjadi dasar kebijakan publikdi Amerika Serikat.
Baik Partai Demokrat, yang dikembangkan secara langsung oleh Jefferson, dan
Partai Republik, yakin dengan apa yang disebut sebagai sesuatu yang ekstrim
ketika Jefferson pertama kali merencanakannya -- pendidikan gratis bagi semua
masyarakat. Program itu adalah dasar dari sistem sekolah negeri yang kini ada
di AmerikaSerikat.
Jefferson
sangat maju dalam hal pemikiran sosial pada masanya sampai-sampai banyak gagasannya,
yang kini diterima di semua tempat di Amerika Serikat, terlalu ekstrim untuk
diterapkan pada masanya. Misalnya, ia tetap memerjuangkan pembebasan budak
seabad sebelum Abraham Lincoln dan Perang Saudara (Civil War) menuntaskannya.
Jefferson
lulus dari William and Mary College di Virginia pada 1762, mengambil hukum
sebagai profesinya. Meski ia pemalu dan menutup diri dengan orang asing,
pikirannya yang tajam, sopan santunnya, kejeniusannya, dan keramahannya
membuatnya mudah disukai. John Adams mengatakan, "Ia sangat akurat, jujur,
eksplisit, dan meyakinkan dalam percakapan sehingga saya langsung
menyukainya."
Jefferson
memulai karier politiknya sebagai anggota Virginia House of Burgesses (Dewan
Legislatif Virginia) pada 1769. Di sanalah ia dikenal sebagai seorang liberalis
yang kuat dengan ide-ide demokratis. Ia percaya bahwa kekuatan politik harus
ada di tangan rakyat, dan ia mendukung kebebasan beragama dan media. Salah satu
undang-undang yang ia perkenalkan adalah Statute of Virginia for Religious
Freedom. Jefferson dan teman-temannya melalui perjuangan panjang dan pahit
untuk meloloskan undang-undangnya tersebut. Akhirnya pada 16 Januari 1786,
setelah Jefferson meninggalkan House of Burgesses, piagam pertama untuk
undang-undang kebebasan beragama disetujui. Piagam itu kemudian menjadi teladan
saat Bill of Rights ditambahkan dalam Undang-Undang.
Pada 1772,
saat ia berusia 29 tahun, Jefferson menikahi seorang janda cantik, Martha
(Wayles) Skelton, dan membuktikan diri sebagai suami yang baik. Dari enam anak
mereka, hanya dua, Martha and Mary (atau Maria), yang hidup hingga dewasa.
Keluarga Jefferson tinggal di sebuah rumah yang belum jadi, Monticello, sebuah
rumah besar dekat Charlottesville, Virginia, sekitar 160 km ke selatan dari
Washinton, D.C.. Marquis de Chastellux, seorang ahli dan Perancis yang
mengunjungi Monticello pada 1782, mengatakan bahwa "Tuan Jefferson adalah
orang Amerika pertama yang telah mengorek informasi mengenai seni yang baik
untuk mengetahui bagaimana ia bisa melindungi dirinya dari cuaca." Karena
banyaknya perubahan dan penggantian, Jefferson tidak dapat menyelesaikan
pembangunan Monticello sampai ia berusia 66 tahun. Kini, rumah yang indah itu
adalah monumen nasional.
Dukungan
Jefferson terhadap hak koloni Amerika membawanya pada Konggres Kontinental
Kedua (Second Continental Congress) pada 1775 dan 1776. Koloni Inggris di
Amerika semakin marah karena merasa undang-undang yang disusun pemerintah
Inggris tidak adil. Semua warga koloni memutuskan untuk mengadakan pertemuan
dalam rangka menyuarakan keluhan mereka kepada Raja. Di Philadelphia, ada
perdebatan mengenai jalan mana yang koloni harus ambil. Akhirnya, dari 13
koloni yang ada, yang menginginkan kemerdekaan dari Inggrislah yang mendapat
suara mayoritas. Mereka menunjuk sebuah komite yang di dalamnya turut juga
Thomas Jefferson untuk menyiapkan deklarasi berisi alasan atas tindakan serius
tersebut.
Selama 17
hari, Jefferson duduk sebuah ruangan di lantai kedua sebuah rumah baru di sudut
Market and Seventh Streets di Philadelphia, menulis, merevisi, menghaluskan,
dan menyalin drafnya ke deklarasi. Agar dokumen tersebut dianggap sebagai
ekpresi pikiran orang Amerika, Jefferson, yang biasanya menulis dengan mudah,
saat itu memilih setiap kata dengan saksama.
Ia mulai
menulis deklarasi dengan kata-kata, "Saat hidup bermasyarakat, adalah
penting untuk suatu masyarakat melarutkan ikatan politik yang telah mengikat
mereka satu sama lain ...." dan melanjutkannya dengan penyataan yang
menggemparkan: Kami memegang kebenaran itu sebagai suatu kenyataan, bahwa semua
manusia diciptakan sama, dibekali oleh Pencipta dengan hak-hak yang melekat
padanya dan tak dapat dapat diambil, di antaranya adalah kehidupan, kebebasan,
dan kesejahteraan; sehingga untuk melindungi hak-hak itu, pemerintah ada untuk
manusia, memeroleh kekuasaan yang adil atas izin rakyat ....Konggres kemudian
mengganti kata "melekat" dengan kata "tertentu".
Setelah
melalui perdebatan dan beberapa perubahan atas saran John Adams, Benjamin
Franklin, dan Konggres, Declaration of Independence disetujui pada 4 Juli 1776
-- tanggal yang kini diperingati setiap tahun sebagai HUT Amerika Serikat.
Abraham Lincoln memahami makna dari deklarasi tersebut. Jefferson, tulisnya
pada 1859, memiliki ketenangan, pemikiran ke depan, dan kemampuan untuk
menuangkan dan mematenkan kebenaran abstrak yang dapat diterapkan di segala
tempat dan zaman dalam sebuah dokumen yang revolusioner, sehingga kini dan di
kemudian hari, dokumen itu bisa menjadi makian dan batu penghalang bagi
pertanda munculnya kembali tirani.
Pada
September 1776, Jefferson kembali ke Philadelphia dan kembali ke rumah di mana
ia dipilih menjadi anggota Virginia House of Delegates (DPRD Virginia). Ia
mengabdi di sana sampai ia menggantikan Patrick Henry sebagai Gubernur Virginia
pada Juni 1779. Istri Jefferson meninggal dengan tragis dalam usia muda pada
1782.
Pada Juni
1783, Jefferson dipilih menjadi wakil Virginia di Konggres Amerika Serikat.
Dalam enam bulan, ia menulis sekurang-kurangnya 31 dokumen kenegaraan, beberapa
di antaranya sangat penting. Pada 1785, ia meneruskan jabatan Benjamin Franklin
sebagai Duta Besar di Perancis, di mana ia terbukti sebagai "diplomat yang
rajin dan handal".
Pada akhir
1789, Jefferson pulang ke rumah dan hampir menerima tawaran Presiden George
Washington untuk menjadi Menteri Sekretaris Negara. Awalnya Jefferson menolak,
karena dia tidak mau terlibat dalam politik nasional setelah bekerja sebagai
Duta Besar Perancis yang secara relatif lebih tenang. Namun Washington
mendesaknya dan Jefferson akhirnya setuju menjadi Menteri Sekretaris Negara
yang pertama. Perannya sebagai Mensesneg mungkin lebih banyak dikenal karena
pertentangannya dengan Alexander Hamilton, Menteri Keuangan. Jefferson meyakini
bahwa izin rakyat adalah fondasi kebebasan, sementara Hamilton lebih condong
pada kendali eksekutif dalam pemerintahan. Simpatisan Jefferson menyebut diri
mereka "Republikan", sementara Hamilton, "Federalis".
Presiden Washington, dengan kehalusannya yang luar biasa, menyelesaikan
perselisihan mereka dan menolak untuk memecat kedua Menteri yang berharga dari
kabinetnya.
Saat
Jefferson mundur dari Kabinet pada bulan Desember 1793, ia dengan gembira
kembali ke Monticello, sekali lagi bermaksud untuk pensiun, namun masa
pensiunnya berakhir saat ia dipanggil lagi pada 1796 sebagai Wakil Presiden
John Adams. Empat tahun kemudian, pada 1800, Jefferson dipilih untuk pertama
kalinya sebagai Presiden, dan ia pun menjabat sebagai presiden selama dua
periode berturut-turut. Salah satu prestasi paling pentingnya selama menjabat sebagai
presiden adalah pembelian wilayah Louisiana dari Napoleon. Perolehan daerah itu
melipatgandakan teritori Amerika Serikat dan membuat negara ini memiliki tujuh
belas negara bagian.
Kekuasaan
tidak memberikan kepuasan kepadanya, dan Jefferson sering kali merindukan
kampung halamannya, bukit Virginia. Pada 1809, di akhir masa jabatan
presidennya yang kedua, ia merasa bahwa akhirnya ia dapat beristirahat dan
menikmati kehidupan pribadi, meninggalkan teman dengan tetangganya, James
Madison, yang menggantikannya sebagai presiden.
Mantan
presiden yang telah berusia lanjut itu kembali dengan penuh sukacita kepada
keluarganya, buku-bukunya, dan rumahnya di Monticello di mana ia menghabiskan
tujuh belas tahun hidupnya. Karya publik Jefferson yang terakhir adalah
pendirian Universitas Virginia, yang dapat dilihat dari rumahnya yang ada di
puncak bukit. Ia merancang bangunannya, kurikulumnya, mengamati perkembangannya
dengan penuh semangat, dan pada usianya yang ke-82, ia menjadi rektor pertama
universitas tersebut. Perhatiannya yang besar pada dunia pendidikan tumbuh dari
keyakinannya akan pemerintahan demokratis. Ia yakin bahwa rakyat yang mendapat
hikmat dari pendidikan, di bawah institusi demokratis, dapat memerintah dirinya
sendiri dengan lebih baik daripada sistem pemerintahan yang lain.
Pada
tahun-tahun terakhirnya, Jefferson menjadi negarawan sesepuh bagi negara.
Ribuan orang ke Monticello untuk menemuinya dan berbicara dengannya. Kematian
menjemput arsitek kemerdekaan ini pada 4 juli 1826, pada usia 83 -- HUT ke-50
Declaration of Independence. Atas permintaan pribadinya, batu nisan sederhana
di pusaranya di Monticello mengungkapkan dirinya bukan sebagai orang yang
pernah dua kali menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, namun sebagai
Penulis Declaration of Independence, Statute of Virginia for Religious Freedom,
dan Bapak Universitas Virginia.
Judul buku
|
:
|
American
Sketchbook
|
Judul
artikel
|
:
|
Thomas
Jefferson
|
Penulis
|
:
|
Tidak
dicantumkan
|
Penerbit
|
:
|
English
Language Programs Division Bureau
|
of Educational
and Cultural Affairs United States
|
||
Information
Agency, Washington, D.C. 1985
|
||
Halaman
|
:
|
63 -- 67
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar