PERIKLANAN
KOMUNIKASI
PEMASARAN TERPADU
IKLAN
MEDIA CETAK MAJALAH
MORISSAN, M.A.
IRMA KUMALA SARI
KELAS A
APLIKASI
KOMPUTER
KATA PENGANTAR
Industri
periklanan belakangan ini menunjukkan perubahan orientasi yang sangat
signifikan dari sifatnya yag hanya sekedar menempatkan iklan berbayar di media
massa menjadi upaya penentuan dan peaksanaan keputusan yang paling efektif dan
efesien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran. Berdasarkan pengamatan
penulis cukup banyak strategi iklan dan promosi yang salah sasaran. Misalnya,
para kandidat kepala daerah (bupati/wali kota dan gubernur) yang kerap beriklan
di media massanasional untuk memenangkan pemlihan Kepala Daerah (Pilkada).
Iklan
media massa bukan satu-satunya cara terbaik untuk berpromosi karena masih
banyak sara lain yang sama atau bahkan lebih baik. Namun demikian, bukan
berarti iklan di media massa menjadi tidak penting lagi, sama sekali tidak.
Hanya saja setiap produk (barang dan jasa) memiliki cara-cara berpromosi yang
berbeda-beda.
Untuk
alasan itulah, muncul bidang studi Komunikasi Pemasaran Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC)
yang lebih luas dari sekadar studi periklanan. Perusahaan periklanan dewasa ini
tak lagi hanya mengurusi iklan media massa. Banyak perusahaan iklan besar juga
menyediakan jasa komunikasi pemasaran terpadu termasuk hubungan masyarakat
(humas), promosi penjualan, pemasaran langsung, dan lain sebagainya.
Hampir
semua program studi Periklanan dewasa ini memasukkan IMC ke dalam kurikulumnya,
maka tepatlah penulis memberikan judul buku ini Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Walaupun buku inisecara
umum di tunjukkan bagi siapa saja yang tertarik dan memilliki minat di bidang
promosi dan periklanan, namun secara khusus buku ini di tunjukkan bagi para
mahasiswa dan pengajar program studi periklanan namun dengan muatan kurikulum
baru yang lebih sesuai dngan tuntutan zaman.
Pada
akhirnya, semoga kehadiran buku ini dapat memberikan kontribusi positif bagi
perkembangan dan promosi di Indonesia, dan penulis selalu membuka diri terhadap
kritik dan saran dari siapa saja demi perbaikan buku inidi masa yang akan
datang. Kritik dan saran dapat di sampaikan melalui email ke alamat memorissan@yahoo.com
Morissan,
M.A.
DAFTAR
ISI
LAMPIRAN..............................................................................................
KATA
PENGANTAR............................................................................... 2
DAFTAR
ISI............................................................................................. 4
KAJIAN
PUSTAKA................................................................................. 5
1. Majalah............................................................................................ 5
2. Klasifikasi
majalah.......................................................................... 5
a. Majalah
Konsumen................................................................ 6
b. Majalah
Pertanian.................................................................. 7
c. Majalah
Bisnis....................................................................... 7
3. Keunggulan
Majalah........................................................................ 8
4. Kelemahan
Majalah......................................................................... 9
5. Tantangan
Majalah.......................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 10
LAMPIRAN.............................................................................................. 11
KAJIAN PUSTAKA
A.Majalah
Majalah merupakan salah satu media cetak
untuk menjangkau konsumen tertentu atau khusus. selama beberapa tahun terakhir,
industri ajalah Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cepat melayani kebutuhan
pendidikan, informasi, dan hiburan para pembacanya yang datang dari berbagai
macam latar belakang social. Pembaca majalah juga datang dari berbagai macam
kalangan industry, yaitu para karyawan, professional, pebisnis, atau usahawan.
Walaupun beberapa majalah memiliki target pembaca bersifat umum seperti Tempo atau Gatra, namun secara umum
majalah adalah media yang paling terspesialisasi dibandingkan dengan media
lainnya. Hampir setiap majalah saat ini di terbitkan untuk memenuhi hamper
segala tipe audiensi berdasarkan sigmentasi tertentu, seperti sigmentasi demografis
atau gaya hidup tertentu atau pada aktivitas, minat atau ketertarikan pada
bidang tertentu. Beberapa majalah diterbitkan untuk kalangan pebisnis atau
industry tertentu atau untuk kebutuhan individuyang berasal dari berbagai
profesi.
Jenis atau tipe majalah yang luas dan
bermacam-macam inimenjadikan majalah sebagai salah satu media yang menaraik
bagi banyak pemasang iklan. Walaupun televise merupakan media terbesar untuk
beriklan namun terdapat kecenderungan semakin banyak perusahaan besar atau kecil
yang tertarik untuk beriklan di majlah daripada media lainnya.
B.
Klasifikasi Majalah
Untuk mendapatkan pemahaman mengenai
berbagai jenis majalah serta siapa pemasang iklan potensial untuk beriklan di
media ini, maka kita perlumengetahui terlebih dahulu mengenai penggoongan atau
klasifikasi majalah. Pada dasarnya majalah dapat dibagi ke dalam tiga kategori
besar berdasarkan audiensinya, yaitu:[1]
majalah konsumen (consumer magazines), majalah pertanian (farm magazines), dan
majalah bisnis (business publications). Setiap kategori dapat di klasifikasikan
lagi berdasarkan isi (editorial content) dan ketertarikan pembaca (audiensice
appeal).
B.
1.Majalah konsumen
Masyarakat umum membeli majalah konsumen
atau consumer magazineuntuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi
dan/atau hiburan. Majalah konsumen dapat di klasifikasikan lagi ke dalam
sejumlah kategori antara lain: majalah umum ( Tempo dan Gatra), majalah Wanita
( Kartini, Femina), majalah pria (Mitra, ME), majalah kesehatan (Higina),
majalah wisata (Travel Club Tamasya), dan sebagainya. Cara lain dalam
mengklasifikasikan majalah konsumen adalah melalui distribusinya, apakah
melalui cara berlangganan, distribusikan melalui took, atau keduanya. Majalah
juga dapat di klasifikasikan berdasarkan frekuensi penerbitannya: mingguan,
bulanan, dan sebagainya.
Majalah konsumen pada umumnya
mendominasi industry majalah di Indonesia. Majalah konsumen sangat cocok
digunakan sebagai media iklan bagi pemasar yang membidik konsumen umum dan juga
khusus. Kategori produk yang paling sering menggunkan majalah konsumen sebagai
media untuk beriklan, antara lain: produk otomotif, perlengkapan mandi
(toiletries), kosmetik, computer, dan peralatan kantor. Walaupun perusahaan
besar mendominasi belanja iklan majalah konsumen, namun perusahaan skala kecil
juga memandang penting posisi majalah konsumen sebagai media untuk beriklan.
Perusahaan kecil biasanya memiliki produk dengan target konsumen tertentu ataau
khusus yang menjadi pembaca majalah minat khusus (special-interest magazine).
Para pembaca majalah mminat khusus
terdiri dari orang-orang yang memiliki gaya hidup, minat, dan kepentingan yang
sama. Ini merupakan peluang kepada pemasar karena menawarkan suatu cara yang
efesien untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu tanpa harus mengalami
pemborosan media atau dengan kata lain hanya sedikit jangkauan yang terbuang
(wasted coverage). Selain kemampuannya untuk menjangkau khalayak tertentu, isi
majalah dengan minaat khusus (editorial content) seringkali menciptakan
lingkungan iklan yang mendukung bagi produk dan jasa yang relevan. Misalnya,
produsen peralatan fitness akan lebih tertarik untuk beriklan di majalah
mengenai kebugaran yang merupakan majalah minat khusus.
B.
2. Majalah Pertanian
Kategori kedua adalah majalah pertanian
yang di targetkan kepada para petani, keluarga petani, dan peminat pertanian.
Majalah kategori pertanian ini di rancang untuk memenuhi kebutuhan minat
pembaca di bidang pertanian dan peternakan. Majalah pertanian di Indonesia juga
cukup banyak menarik minat pembaca yang memiliki ketertarikan di bidang
pertanian, perkebunan, dan peternakan. Di AS, majalah pertanian di bagi lagi
kedalam 11 klasifikasi dimulai dari jumlah kategori pertanian umum yang di
tujukan kepada seluruh tipe petani hingga ke majalah pertanian khusus seperti
majalah khusus mengenai unggas, sapi, atau babi. Beberapa majalah pertanian
bahkan ditargetkan kepada pembaca berdasarkan geografi tertentu (seperti,
majalah Nebraska Farmer atau Montana Farmer). Majalah pertanian tidak dimasukkan
ke dalam kategori majalah bisnis, karena berdasrkan sejarah, pertanian tidak di
pandang sebagai bisnis[2].
B.
3. Majalah Bisnis
Majalah bisnis (Business publications)
adalah majalah yang diterbitkan untuk para pebisnis, masyarakat yang bekerja
pada sector industri tertentu atau mereka yang memiliki profesi tertentu.
Majalah bisnis dapat dibagi lagi kedalam beberapa kategori, seperti:
·
Majalah bisnis umum yang di tunjukkan
untuk para eksekutif dari berbagai bidang bisnis.
·
Majalah yang di tujukan untuk kaum professional,
seperti para penegak hukum (pengacara, jaksa, hakim, dan lain lain), majalah
untuk para arsitek, dan sebagainya.
·
Majalah industri yang di tunjukkan untuk
para pebisnis yang bergerak di berbagai sector industri.
·
Majalah perdagangan yang di tunjukkan
untuk para pedagang yang mencakup: pedagang besar, dealer,distributor,pengecer,
dan sebagainya
Berbagai majalah bisnis dirancang untuk
dapat menjangkau para professional yang berada di berbagai bidang dan
memberikan mereka informasi penting yang relevan dengan industri, pekerjaan
atau karier yang mereka tekuni. Majalah bisnis memiliki peran penting bagi
pemasang iklan karena dapat menyediakan cara yang efesien untuk menjangkau
berbagai individu yang spesifik yang menjadi target pasar pemasang iklan.
Banyak transaksi yang terjadi pada level perusahaan (business-to-business)di
mana satu perusahaan menjual barang atau jasanya kepada perusahaan lain.
C.Keunggulan
Majalah
Majalah memiliki sejumlah karakteristik
yang tidak dimiliki media lain yang menarik pemasang iklan. Kekuatan majalah
terletak pada beberapa factor, yaitu: memiliki audiensi yang selektif, kualitas
cetak yang sangat bagus, fleksibelitas aspek kreatif, permanen,
prestise,penerimaan dan keterlibatan pembaca yang tinggi serta pelayanan khusus
kepada pemasang iklan.
D.
Kelemahan Majalah
Walaupun majalah memiliki sejumlah
keunggulan, namun demikian media ini
juga memiliki keterbatasan atau kelemahan yang mencakup: biaya iklan yang cukup
mahal, jangkauan dan frekuensi iklan yang terbatas, proses pemasangan iklan
yang lama, dan masalah jumlah halaman iklan serta tingkat persaingan.
E.
Tantangan Majalah
Industri majalah di Indonesia dewasa ini
telah mengalami pertumbuhan yanag cukup signifikan di tandai dengan semakin
banyaknya penerbitan majalah baru, baik yang membidik segmen yang sama sekali
baru atau memiliki segmen yang sudah memiliki pesaing namun dinilai masih
membuka peluang bagi majalah baru yang sejenis. Kemunculan majalah baru ini
sekaligus memberikan lebih banyak pilihan kepada pemasang iklan untuk
menjangkau target audiensi tertentu yang sesuai dengan target konsumen merk
produk bersangkutan, Namun demikian, industri majalah juga menghadapi tantangan
yang tidak kecil, misalnya ongkos cetak yang semakin mahal karena harga kertas
dan tinta menunjukkan kecenderungan untuk meningkat terus tiap tahun, menurut
Belch_masa depan industry majalah sangan di tentukan Oleh enam factor berpengaruh yang
mencakup: isi atau artikel 9editorial)majalah, manajemen sirkulasi, kesepakatan
antara majalah, pemasaran basis data, kemajuan teknologi, dan metode
penyampaian.[3]
Majalah yang mampu meningkatkan kemampuan kualitas dari keenam factor tersebut
akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan mencapai keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and promotion:
An Integrated Marceting Comunications Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw
Hill, New York 2001,hlm. 398.i
[2] George dan Michael Belch, Advertising and Promotion, Ibid.,hlm.399
[3] George E. Belch & Michael A.Belch, Advertising and Promotion,
Ibid, hlm. 414
Tidak ada komentar:
Posting Komentar