TUGAS
BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

DISUSUN :
M. Heykal Al Ariqhi 120531100008
Dewi Irmawati 120531100116
Irma Kumala Sari 120531100029
Uswatun Khasanah 120531100003
Siti Fatimah 120531100100
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
2013-2014
PARAGRAF
DAN PENGEMBANGANNYA
1.
Pengertian Paragraf
Paragraf atau yang biasa juga disebut Alenia adalah seperangkat
kalimat yang tersusun secara logis, sistematis dan mengandung satu
kesatuan ide pokok yang terdiri atas satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari
sebuah karangan.
2.
Unsur-unsur Paragraf
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh
pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya
kepada para pembaca. Agar pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh
pembaca, maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat Bantu untuk
menciptakan susunan logis-sistematis tersebut ialah unsur-unsur paragraf
seperti berikut :
a.
Ide pokok, merupakan ide pembicaraan
atau tema yang akan dibicarakan dalam paragraph, biasanya berbentuk abstrak.
Ide pokok bisa berupa kata, frase atau klausa.
b.
Kalimat topik, merupakan perwujudan
dari ide pokok dalam bentuk kalimat.
c.
Ide pengembang, yaitu rincian atau
penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata,
frase, atau klausa.
d.
Kalimat pengembang, yaitu perwujudan
pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
e.
Kalimat penegas, yaitu kalimat yang
berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian
akhir paragraf.
f.
Transisi, yaitu mata rantai
penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau
kepaduan antar kalimat maupun antar paragraf dalam suatu karangan.
3.
Syarat Paragraf
Paragraf yang efektif memenuhi tiga syarat, yaitu:
a. Kesatuan Makna (Koherensi)
Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika
seluruh kalimat dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu
topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang
menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu
terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
Contoh: Sebuah penelitian mengandung tiga unsur pokok, yakni apa yang diteliti,
bagaimana penelitian itu dilaksanakan, dan mengapa penelitian itu dilaksanakan.
Pertanyaan pertama mengenai masalah penelitian, pertanyaan kedua mengenai
metodologi penelitian, dan pertanyaan ketiga mengenai pentingnya penelitian.
Usaha untuk menjawab apa, merupakan kegiatan pokok. Oleh karena itu,
kegiatan tersebut merupakan inti dari pelaksanaan suatu penelitian.
b. Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat
berjalan mulus, lancar, dan logis. Kohesi itu dapat dibentuk dengan cara
repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa penghubung
antarkalimat.
Contoh: Dalam mengajarkan sesuatu langkah
pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi
yang diberikan, metode yang digunakan, dan evaluasi yang dipilih, tidak akan
memberikan manfaat bagi anak didik dalam menerapkan hasil proses belajar
mengajar. Dengan mengetahui tujuan,
kita dapat menentukan materi yang diajarkan, metode yang digunakan, serta
bentuk evaluasinya.
c. Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik hanya memiliki satu pikiran utama
atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran
utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar
tetap memiliki satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh
pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam
bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran
utama.
4.
Jenis – Jenis Paragaraf
1) Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf
yang dimaksudkan untuk mengawali suatu karangan dengan tujuan sebagai pembuka
pokok pikiran dalam karangan tersebut. Paragraf pembuka harus bersifat menarik,
serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan.
Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang
hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca.
b. Paragraf Penghubung atau paragraf
isi
Yang dimaksud dengan paragraf
penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam
paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf penghubung, harus
diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lain itu
bersifat logis dan sistematis.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah
paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.
Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang
telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Apapun yang menjadi topik
atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf
penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal
yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan
yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan
banyak kesan kepada pembacanya.
2)
Jenis Paragraf Berdasarkan
Letak Kalimat Utama
a.
Paragraf Deduktif (U-K-K)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya
terdapat di awal paragraf. Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok
atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang
berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan
metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Contoh kalimat: Pada masa sekarang ini banyak rumah
sakit dibangun, baik itu rumah sakit negeri maupun swasta. Semarak berdirinya rumah sakit
tersebut diperkirakan karena adanya izin pendirian rumah sakit yang relatif
mudah. Rumah sakit negeri di daerah tertinggal mempunyai jumlah yang jauh lebih
banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut dapat dinalar karena ada beberapa
faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial, sosial, asal-muasal adanya
dokter, dan masih banyak lagi.
b.
Paragraf Induktif (K-K-U)
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya terdapat di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan atau rincian-rincian, kemudian ditutup dengan kalimat
utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal
yang khusus ke hal yang umum.
Contoh kalimat: Di sebagian besar daerah pedesaan secara
menyebar didirikan tempat pendidikan yang berupa sekolah dasar. Meningkat, di
kota kecamatan, pemerintah mengusahakan berdirinya sekolah menengah tingkat
pertama atau bahkan sebagian berdiri pula sekolah menengah atas. Pada tingkat
kabupaten, terutama kabupaten yang sudah maju, bermunculan perguruan tinggi,
baik swasta maupun negeri. Selain tempat pendidikan formal yang sudah
disebutkan itu, menjamur pula tempat pendidikan nonformal, misalnya: tempat
pelatihan komputer, kursus menyablon, kursus memasak, potong rambut, bengkel
mobil, pertanian, dan kerajinan. Jadi, anak sekarang seharusnya tidak mengalami
kesulitan lagi memilih tempat pendidikan di negeri ini. Anak tinggal
menentukan tempat berpendidikan dengan menyesuaikan kesenangan dan kemampuannya.
c.
Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian
awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan
penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas
ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf
campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Contoh kalimat: Buku
merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa
mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat
hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.
3)
Jenis-Jenis paragraph
berdasarkan isi
a.
Paragraf
Argumentasi
paragraf yang berisi
ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca.
Contoh kalimat:
Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya menjadi salah
satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah BBM yang akan
naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak
sedikit juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja
angka kemiskinan dinegara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya.
Alasan-alasan tersebutlah yang menjadikan hidup kita tertutama rakyat miskin
semakin terpuruk pastinya anda semua setuju dengan hal tersebut.
b.
Paragraf Eksposisi
paragraf
yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada
pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang.
Contoh kalimat: Parang Tritis
adalan nama desa diKretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Didesa ini
terdapat pantai samudra hindia yang terletak kurang lebih 25KM sebelah selatan
kota Yogyakarta. Parang tritis merupakan objek wisata yang cukup trkenal
diYogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Ukup, Kerakal,
dan Glagah. Parang tritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat
pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga ada gunung-gunung
pasir yang tinggi disekitar pantai, gunung tersebut biasa disebut gumuk. Objek
wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik muali dari
fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajahkan suvenir khas Parang Tritis. Selain
itu ada pemandian yang disebut Parang wedang konon air dipemandian dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari
pemandian tersebut mengandug belerang yang berasal dari pegunungan dilokasi
tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan dipantai parang tritis untuk
bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak.
diParang Tritis juga ada ATV, kereta kuda, dan kuda yang dapat disewa untuk
menyusuri pant dari timur kebarat selain itu juga Parang Tritis sebagai tempat
untuk olahraga udara atau Aeromodeling
c. Paragraf Deskripsi
paragraf yang melukiskan atau
menggambar-kan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan
bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.
Contoh kalimat:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parangtritis.
Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin
mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas
tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali
lagi. Di sebelah kanan kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang,
pantai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah
utara pantai kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombak menghempas kakiku
dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku
berjalan, hampir pinggiran pantai di penuhi oleh pengungjung wisatawan. Kulihat
ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, brmain dengan
air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku
tertarik kulihat ada beberapa turis mancanegara yang menikmati keindahan pantai
ini dengan naik delman.
d. Paragraf Persuasi
paragraf
yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan
/menerima keinginan penulis.
Contoh kalimat: Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat
wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang
disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa
tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan
meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para
praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah
wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga
banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan
sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati
tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya
hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat.
Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai
penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat
diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.
e. Paragraf Narasi
suatu bentuk paragraf yang menceritakan
serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
contoh kalimat: Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari
dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak
menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku
memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan
menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku
iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai
tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku.
Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa
menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan
aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas
rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana,
aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang
indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai
sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
4)
Pengembangan Paragraf
Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf, sebuah paragraf
merupakan hasil pengembangan sebuah pernyataan menjadi sekelompok pernyataan
yang berkaitan. Pernyataan yang dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan,
sedangkan pernyataan-pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang atau
pernyataan penjelas.
a.
Sebab-akibat
Paragraf sebab akibat yaitu
paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antar
kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Jadi hubungan sebab
akibat ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.
Contoh kalimat: Ani dan Ina adalah 2 orang yang bersahabat sejak mereka masih kecil.
Suatu hari muncul masalah antara mereka berdua. Ani melaporkan Ina yang
ketahuan sedang menccontek di kelas. Akibatnya Ina dipanggil ke ruang kepala
sekolah dan diberi nasihat di sana. Karena tidak terima dengan perlakuan Ani
yang sudah dianggap sebagai sahabat sejati Ina menjadi benci terhadap Ani dan
mereka menjadi sering beradu mulut. Akibat beradu mulut terus menerus suatu
saat mereka berkelahi dan saling melukai. Mereka seperti sudah lupa akan
persahabatan mereka dulu.
b.
Contoh atau ilustrasi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf
ilustrasi, paragraf jenis ini dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi.
Contoh atau ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau
gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.
c.
Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya
merupakan perbandingan tentang dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan
maupun perbedaannya. Jika lebih banyak menguraikan persamaannya, maka paragraph
tersebut dalam pengembangannya menggunakan metode perbandingan. Sebaliknya,
jika lebih banyak menguraikan perbedaannya, maka pengembangan paragraph
tersebut menggunakan metode pertentangan.
Contoh kalimat: Melakukan investasi di pasar modal bisa diibaratkan seperti nelayan
yang memancing di laut. Keduanya sama-sama beresiko. Bila berinvestasi di pasar
modal dengan hanya menggunakan sedikit modal, maka gain atau keuntungan yang
diperoleh juga akan sedikit. Begitu juga dengan nelayan, bila hanya memiliki
modal sedikit, dalam artian hanya mempunyai perahu kecil dan peralatan
seadanya, maka hasil tangkapan yang didapat juga tidak akan sebanyak hasil
tangkapan kapal besar. Ini disebabkan karena dengan adanya keterbatasan
perlengkapan, nelayan tidak bisa melaut jauh dari bibir pantai. Hal inipun
berlaku di dunia investasi pasar modal. Investor besar akan mendapatkan keuntungan
yang besar karena modal yang ditanamkan juga besar. Bagaimana dengan tingkat
resiko? Di dunia pasar modal terdapat istilah high risk high gain, dimana
semakin tinggi resiko maka keuntungan yang akan didapat juga akan semakin
besar. Jika di dunia nelayan, semakin besar dan komplit peralatan yang
dimiliki, akan semakin besar juga resikonya. Seperti resiko ditangkap bajak
laut, resiko tenggelam karena badai. dll. Oleh karena itu, sebelum memutuskan
untuk menanamkan investasi di pasar modal, perlu diketahui dan disadari bahwa
semua investasi pasti memiliki resiko.
d.
Definisi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan
paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam
sebuah paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula
dibacakan pengertiannya.
Contoh kalimat: Kata Enzim berasal dari bahasa Yunani enzymas yang berarti
menyebabkan perubahan. Enzim inilah yang merupakan unsur pembuat apel, pisang,
atau buah lainnya menjadi matang dan sampai akhirnya membusuk. Enzim terdapat
pada semua organisme hidup, termasuk juga berada pada tubuh kita. Setiap reaksi
kimia dan biologi yang terjadi dalam tubuh kita selalu membutuhkan enzim
sebagai katalisator, yaitu zat yang memungkinkan terjadinya reaksi tetapi tidak
ikut bereaksi. Enzim terdiri dari 3 golongan, yaitu enzim metabolik, enzim
pencernaan, dan enzim pangan.
e.
Analogi
Analogi adalah bentuk
pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan.
Contoh kalimat: Analogi (berdasarkan
kesamaan/kemiripan) Sebuah pisau yang tajam dapat
bermanfaat bagi manusia, dapat pula merugikan. Semua itu tergantung bagaimana
menggunakanya. Begitu pula, perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi
penggunanya, bisa juga merugikan. Jika digunakan dengan benar, perkembangan
teknologi akan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya, apabila disalahgunakan,
perkembangn teknologi justru akan merugikan. Dapat dikatakan bahwa
bermanfaattidaknya perkembangan teknologi sama dengan sebuah pisau yang tajam.
Analogi
(berdasarkan kebiasaan) Pada hari Minggu
minggu pertama dan terakhir bulan Desember kemarin saya dan kakak
berjalan-jalan di kota Bogor mengendarai mobil baru kakak. Ketika kami
melintasi penjual tanaman, kakak langsung membeli tanaman bonsai. Pada minggu
pertama bulan Januari ini kami berjalan-jalan lagi ke Bogor dan ketika melewati
penjual tanaman kakak juga membeli tanaman bonsai. Minggu depan kami berencana
akan jalan-jalan lagi ke Bogor. Saya dapat memastikan bahwa kakak akan membeli
tanaman bonsai lagi ketika menemui penjual tanaman.
f.
Alamiah
Dalam teknik pengembangan alamiah, penulis menggunakan
pola yang terdapat pada objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan ini
mengenal 2 macam, yakni Urutan Ruang
(spasial) dan Urutan Waktu (Kronologis).
Contoh kalimat:
penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana airbah. Dalam
pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa
itu detik demi edtik, atau menit demi menit, dan seterusnya.
g.
Penguraian (klasifikasi)
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan
atau memilah-milah (mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf
penguraian atau pemilahan ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai
atau pemilahan sesuatu secara rinci.
Contoh
kalimat: (a) dalam karangan-mengarang atau tulis-menulis dituntut beberapa
kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan
kemampuan pengembangan atau penyajian. (b) yang termasuk kemampuan pengembangan
ialah kemapuan menata peragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok
bahasan, dan kemapuan menguraikan pokok bahsan kedalam urutan yang sistematik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim MKU Bahasa Indonesia.2013.Bahasa
Indonesia Kontekstual.Pustaka Radja:Surabaya.
Permisi Kak, Izin Copy Paste yaa
BalasHapusassalamualaikum kak izin copy paste yaa
BalasHapusAssalamu'alaikum kak izin mengutip ya :)
BalasHapus