Sabtu, 25 Oktober 2014

TUGAS RANCANGAN MPS

METODE PENELITIAN SOSIAL
Ilmu Komunikasi “A”

15 OCTOBER 2014
Irma Kumala Sari



Pengaruh Fenomena Jilboob Terhadap Pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura



  
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BAB I

Ø  Judul :
Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura

Ø  Latar Belakang Masalah :
Fasion merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar yang tak lepas dari kehidupan manusia, mengingat fasion merupakan cerminan dari diri seseorang yang mana orang dapat dilihat cerminan sifatnya dengan mengamati penampilan yang di kenakan oleh orang tersebut. Gaya berpakaian seorang dapat berpengaruh besar terhadap penilaian orang lain, dimana orang dapat mengatakan seorang yang berantakan, tidak beraturan, rapi, berwibawa dan sifat penyebutan lain yang dapat diberikan seseorang dari pengamatan hasil cara berpakaian orang lain.
Di zaman yang semakin bertambah usia kemerdekaan ini telah banyak kita jumpai orang-orang yang mulai terlihat kepandaiannya dalam berpakaian, banyak pula model-model pakaian yang semakin digandrungi masyarakat terlebih kaum hawa, dimana pada dasarnya kaum perempuanlah yang lebih mengerti dan memperdulikan dunia fasion dari pada laki-laki, hal itu juga terbukti dengan adanya model pakain yang mulai terbawa dari budaya barat ke indonesia, yang mana banyak yang mengatakan model pakain saat ini adalah pakaian kurang bahan.
Bagi sebagian orang hal tersebut mungkin wajar dan biasa terjadi di era perkembangan zaman yang mulai meningkat, namun juga bisa dikatakan tidak wajar bila sebagian orang memandangnya dari segi agama, yang akhir-akhir ini terjadi fenomena baru dalam berpakaian adalah fenomone jilboob, dimana jilboob disini lebih mengarah dalam pandangan islam, istilah jilboob yang mulai mendunia ini terbentuk dari gaya berpakaian seseorang yang dalam ajaran islam wanita wajib menutup aurat dari telapak kaki hingga ujung rambut, kecualai wajah dan telapak tangan. Hal itu memang benar dilakukan oleh kaum perempuan muslimah pada umumnya, namun semenjak dunia fasion mulai berkembang lebih pesat pandangan tersebut mulai bergeser sedikit melenceng dari pandangan umum umat islam.
Jilboob dimana dikenal dengan gaya berpakaian seorang wanita yang memang menutup aurat, namun masih terlihat lekuk tubuhnya. Sedangkan dalam islam yang dinamakan menutup aurat adalah tidak sedikitpun terlihat lekuk tubuhnya, yang artinya mereka harus memakai baju yang longgar. Jilboob disini mulai melenceng jauh dari pandangan umat islam dalam gaya berpakaian yang sewajarnya, hingga terjadi pandangan-pandangan yang kurang baik mengenai adanya fenomena jilboob oleh masyarakat, baik yang beragama muslim maupun nonmuslim.
Meski seperti itu, ada sebagian orang yang mendukung dan menolak dari adanya fenomena baru tersebut. Bagi sebagian yang mendukung mempunyai alasan bahwa hal itu merupakan permulaan dari seseorang sebelum menjadi pribadi yang wajar bagi pandangan kaum islam pada umumnya yang sebenar-benarnya dikatakan dalam pandangan islam tentang menutup aurat, namun sebaliknya untuk mereka yang berpandangan lain, hal itulah yang membuat seseorang menjadi salah penafsiran terhadap pandangan orang muslim.

Ø  Rumusan Masalah :
1.      Bagaimana Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura?

Ø  Tujuan penelitian :
1.      Untuk mengetahui Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.





BAB II
Ø  Kerangka teori
            Dalam kajian Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura, peneliti mencoba menggunakan acuan salah satu teori komunikasi massa yaitu Hypodermic Needle Theory atau yang disebut dengan teori jarum suntik. Dimana dalam pengertiannya, teori tersebut merupakan teori media massa yang dalam perspektifnya mengumpamakan media massa sebagai senapan yang mempunyai pengaruh besar terhadap khalayak media, sementara para khalayak yang menerima pesan tersebut bersifat pasif sehingga mereka dapat dengan mudah dibentuk oleh pengaruh dari adanya pesan yang disampaikan oleh media.
            Pengaruh fenomena jilboob tersebut merupakan dampak yang sangat besar bagi khalayak khususnya kaum wanita yang umumnya memakai jilbab maupun hijab, terlebih untuk kaum muslimah yang menganggap dengan cara memakai jilbab bentuk apapun asal yang dikenakan tersebut sesuai yang di anjurkan dalam pedoman agama islam yaitu untuk menutup aurat wanita bagian kepala dengan kain sampai dada. Namun bagi sebagian muslimah mempunyai pengertian yang berbeda. Sehingga, yang dikenakan terkadang tidak sinkron dengan ajaran sebenarnya. Yang mana jilboob ini merupakan berkerudung tapi seperti telanjang. Sebab, pakaian yang dikenakan tergolong memperlihatkan lekuk tubuh wanita meskipun ia memakai jilbab.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa media massa mempunyai pengaruh besar terhadap dinamika khalayak media. Selain  Hypodermic Needle Theory adapula teori lain yang mendukung tentang penelitian mengenai Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers. Teori tersebut biasa dikenal dengan sebutan Bullet Theory yang merupakan teori peluru. Dimana media memiliki pesan yang diumpamakan sebagai peluru yang memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan persepsi khalayak dengan realitas media.




BAB III
METODOLOGI
Ø  Kerangka konsep
Berkaitan dengan judul penelitian tersebut, peneliti akan menjelaskan tentang pandangan mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura mengenai Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers. Pengaruh dari adanya fenomena jilboob tersebut merupakan jenis fenomena yang semakin semarak di kalangan remaja khususnya mahasiswa. Dimana yang lebih mengedepankan fasion adalah kalangan mahasiswi.
Pengaruh fenomena jilboob tersebut menjadi hal yang sangat sensitif dibicarakan, sebab mempunyai pengaruh besar dalam cara berpakaian. Jilboob adalah semacam gaya berpakaian wanita yang tertutup namun hanya sekedar membalut  tubuhnya dengan helaian kain.  Dalam pandangan masyarakat umum hal tersebut tderlihat biasa, namun dalam segi agama sangat berpengaruh besar terhadap citra dan pandangan masyarakat umum mengenai munculnya fenomena tersebut.
Jika di teliti secara garis besarnya, dalam kajian jilboob dengan pandangan hijabers mempunyai perbedaan yang sangat tipis. Jika jilboob merupakan jenis gaya berpakaian seorang muslimah dengan menutup aurat sesuai yang di ketahui oleh pandangan dari segi agama islam sewajarnya, lebih sedikit melenceng dari hal itu, jilboob lebih mengkritisi pada cara berpakaian yang hampir mirip telanjang sebab seluruh lekuk tubuhnya masih dapat terlihat oleh kasat mata, namun masih menggunakan jilbab. Yang menurut pandangan pemeluk agama islam hal itu merupakan yang tidak sesuai dengan pengertian berjilbab dan berpakaian umat muslimah yang sebenarnya.
Semenetara hijabers adalah model maupun gaya berhijab yang menggunakan banyak farian untuk mempercantik diri menggunakan jilbab atau yang disebut kerudung dengan bentuk dan model-model yang menarik dan lebih memjadikan elegan dalam cara pandang orang mengamatinya. Terkait dengan kerangka teori yang digunakan acuan oleh penulis, hal tersebut sangat berpengaruh besar sebab adanya media massa yang menjadi penunjang dan pendukung utama para hijabers yang mudah meniru apa yang ia lihat dari media tanpa memikirkan hal negatif dari segala aspek yang di tirunya dalam jaringan komunikasi massa.
Dimana dalam kerangka teori tersebut dijelaskan dengan pengaruh besar yang dapat diperoleh dari terkait dengan hypodermic nidlle theory yang menjadi grand teori, serta bullet theory menjadi varian theory yang mendukung dari adanya grand teori tersebut yang mempunyai sifat yang relatif sama. Yaitu khalayak media akan banyak mempunyai sifat pasif yaitu langsung menerima stimulus dari apa yang telah di lihat dan di rasakan.

Ø  Kerangka operasional
Untuk menghindari kesalahan dan perbedaan penafsiran atas istilah yang di buat penulis dalam meneliti Pengaruh fenomena jilboob terhadap pandangan Hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura disajikan dengan menggunakan pokok bahasan sebagai berikut
1.      Pemahaman mengenai apa yang disebut jilboob dan hijabers
2.      Fenomena timbulnya jilboob dalam pandangan hijabers
3.      Pengaruh dari timbulnya fenomena jilboob pada kalangan hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.
4.      Sebab akibat dari timbulnya fenomena jilboob bagi kalangan hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.
5.      Dalam pandangannya, peneliti mencoba menceritakan awal mula lahirnya penyebutan fenomena jilboob hingga menjadi perbincangan yang mempengaruhi hijabers terutama pada mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura.
6.      Gaya penulisan yang dipilih peneliti menggunakan gaya bertutur pribadi dengan pilihan kata yang mempermudah pembaca untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Ø  Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan berdasarkan survei. Jenis penelitian ini jika ditinjau dari sifatnya untuk mengetahui pengaruh dan pendapat para hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura mengenai fenomena jilboob dengan cara yang dilakukan oleh peneliti yaitu terjun dalam objek penelitian dengan menggunakan pengamatan secara langsung dari sumber dan data-data terpercaya yang telah disusun dan direncanakan oleh peneliti.
Variabel yang akan menjadikan ojek penelitian tentunya tidak jauh dari survei yang dilakukan oleh penulis terkait fenomena jilboob dalam pandangan dan pengaruh dari hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura, diantaranya
1.      Pemahaman hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura terkait fenomena jilboob.
2.      Pemahaman hijabers Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura terkait pengaruh dari adanya fenomena jilboob.

Ø  Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura dari semester 1, 3, hingga 5. Dimana dalam populasi tersebut akan digolongkan dari beberapa populasi. Yaitu mahasiswi yang berhijab hingga mahasiswi yang tidak memakai hijab.
Sampel yang digunakan dalam penelitian akan dipilih setiap kelas di ambil 10 hijabers sebagai sampel

No
Semester
Kelas
Populasi
Sampel
1
I
A
21
10
B
18
10
C
19
10
2
III
A
15
10
B
17
10
C
20
10
3
V
A
19
10
B
18
10
C
22
10


                                                                                                                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar