Sabtu, 25 Oktober 2014

TUGAS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

SEJARAH KOTA BOJONEGORO

Seperti halnya untuk memenuhi pembelajaran seorang mahasiswa dalam mengenali sejarah kota kelahiran pada mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya di Universitas Trunojoyo Madura, kini kembali mencoba mengingat ulang hal-hal yang mungkin telah banyak dilupakan atau bahkan tidak diketahui oleh para mahasiswa tentang budaya-budaya dalam kerajaan di kota kelahiran masing-masing, sejarah yang seharusnya patut untuk dilestarikan oleh agen of change negara kesatuan Republik Indonesia kini mulai di bangun kembali oleh tak lain dan tak bukan adalah seorang dosen pengampu mata  kuliah Komunikasi Lintas Budaya yang berada pada Prodi Ilmu Komunikasi dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Bapak Teguh. Terimakasih telah memberi kesempatan pada kami selaku mahasiswa Komunikasi untuk tetap mengingat, mengenali, dan mengenalkan budaya-budaya yang semakin luntur dari perkembangan zaman yang semakin tua di era tahun 2014 ini.
Bojonegoro, merupakan kota kelahiran penulis (Irma Kumala Sari) selaku mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Trunojoyo Madura yang mendapat kesempatan untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sejarah kota Angling Dharma tersebut. Menurut sejarah indonesia kuno yang berlangsung selama 12 abad,dimulai dari abad ke IV kerajaan kutai Kalimantan timur  hingga abad ke XVI runtuhnya kerajaan Majapahit yang berada di wilayah kepulauan Jawa Timur. Dari beberapa artefak (benda-benda peninggalan sejarah) yang di temukan dan kisah-kisah dari cerita rakyat serta penggabungan dari beberapa nama di berbagai daerah seperti Mlawatan, Badander dan Matahun dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah Bojonegoro Kuno bercorak Hindu di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Namun setelah Majapahit runtuh, kehidupan politik, sosial, ekonomi, budaya dan agama lambat laun mulai menyesuaikan dengan penguasa yang datang,  yakni kerajaan Demak yang bercirikan dengan agama Islam.
Begitu kerajaan yang di kenal dengan super power Majapahit runtuh dan banyak daerah-daerah yang memerdekakan diri menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Salah satunya adalah kerajaan Islam Demak dengan penguasa pertamanya yang bernama Raden Patah Senapati Jimbun Adipati Bintoro. Pada saat itu Tibalah masa Bojonegoro masuk wilayah kerajaan Islam Demak, Raden Patah mengangkat puteranya yang bernama Pangeran Sekar Kusuma yang kemudian dikenal dengan sebutan Pangeran Seda Lepen menjadi Adipati di Jipang. Pusat kadipaten Jipang berada pada daerah Blora Selatan antara Cepu dan kota Blora sekarang. Sementara itu pangeran Sekar Kusuma yang sangat dihormati rakyat Jipang telah terbunuh oleh Surayata utusan Sunan Prawata ketika pulang dari salat Jum’at, di pinggir sungai Bengawan Solo maka dari situlah dijuluki SEDA yang artinya mati  dan LEPEN yang berarti sungai.
Usai sultan Demak I, Raden Patah digantikan putera tertuanya yaitu Adipati Unus atau yang mashur dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Yang akhirnya harus mati muda saat melawan Portugis pada tahun 1521 dan belum mempunyai anak. yang seharusnya menggantikannya adalah Pangeran Seda Lepen, putra Raden Patah berikutnya, namun hal tersebut tidak terjadi, karena yang memegang pimpinan Demak adalah adiknya, yaitu Raden Tranggono hingga terbunuh di benteng Panarukan di tahun 1546. Setelah itu ia digantikan oleh puteranya yang bernama Pangeran Prawata. Tentang suksesi itu, tidak hanya Pangeran Seda Lepen yang sakit hati tetapi juga puteranya, Pangeran Aria Penangsang, karena hak mereka berdua dilalui.
Untuk mengisi kekosongon pemerintahan, Adipati Pajang Jaka Tingkir yang juga merupakan menantu dari Raden Tranggono didorong oleh saudara-saudara iparnya untuk menduduki jabatan Sultan Demak pada tahun 1549, namun baru dinobatkan pada tahun 1558. Masa kejayaan kerajaan Demak mulai pudar dengan dipindahnya ibukota kerajaan beserta benda-benda pusaka kerajaan Demak ke daerah Pajang oleh Jaka Tingkir yang setelah menjadi raja, hingga mendapat julukan Sultan Adiwijaya/Sultan Pajang, maka berdirilah kerajaan Pajang.
Raden Aria Penangsang menggantikan Pangeran Sekar Kusuma menjadi Adipati Jipang, yang akhirnya berusaha membalas kematian ayahnya. Raden Aria Penangsang tidak tunduk ke Pajang karena tidak mengakui keabsahan Adipati Pajang menjadi Sultan, hal itu menjadi puncak pertikaian Jipang-Pajang yang juga melibatkan dua orang wali, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam ranah politik praktis, yang disinyalir sejak lama mereka sering bersaing dalam memengaruhi kebijakan politik kekuasaan. Pertikaian Jipang – Pajang akhirnya dimenangkan oleh Pajang dengan bantuan dari Ki Gede Pemanahan, Ki Juru Martani dan Ki Panjawi. Jipang jatuh dalam kekuasaan Pajang pada tahun 1558. Raden Aria Mataram, saudara Aria Penangsang dari lain ibu, diangkat menjadi Adipati Jipang oleh Sultan Pajang, tindakan politis tersebut, dilakukan untuk meminimalisir dendam Jipang terhadap Pajang. Raden Aria Mataram yang di angkat sebagai Adipati Jipang segera bekerja dan meneruskan segala yang telah diperbuat oleh ayahnya, untuk kemakmuran rakyat Jipang Pangeran Sekar Kusuma  sempat mundur karena peperangan. Raden Aria Mataram menugaskan seorang muballigh yang terkenal dengan sebutan Kiai Menak Anggrung, makamnya di Kuncen-Padangan untuk mengajarkan agama Islam ke wilayah Jipang sebelah Timur dan Selatan Bengawan Solo.
Bojonegoro Di Masa Kerajaan Mataram.
Setelah Pangeran Benawa putra Sultan Pajang terbukti tidak mampu melawan Senapati Sutawijaya yang telah merebut kekuasaan Pajang pada tahun 1587. Senopati memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram. Senapati secara biologis merupakan anak dari Ki Gede Pemanahan, tetapi diambil anak angkat sejak kecil oleh Sultan Adiwijaya/Jaka Tingkir, secara garis besar dapat di simpulkan bahwa Senapati adalah saudara angkat Pangeran Benawa. Jipang di bawah kekuasaan Adipati Pangeran Benawa I, tidak banyak mengalami kemajuan, karna hanya memindah pusat kadipaten ke lebih selatan dan tetap di utara Bengawan Solo, dan kemudian diteruskan oleh anaknya, yang juga bernama Pangeran Benawa II. Setelah itu diganti oleh Raden Jambu Adipati VI sebelum Raja II Mataram, Panembahan Krapyak mangkat pada tahun 1613 menggantikan Sutawijaya pada tahun 1601. Jadi Raden Jambu memerintah Jipang pada tahun 1598 hingga 1612. Diteruskan oleh putranya yang bernama Adipati Sukawati. Karena jasanya kepada Mataram menaklukkan Tuban di tahun 1619 hingga penguasa Tuban, Pangeran Dalem melarikan diri ke Bawean, kembali ke desa Rajekwesi. Lima tahun kemudian Pangeran Dalem meninggal dunia dan dimakamkan di Kadipaten pada tahun 1624, yang kini makamnya disebut dengan Buyut Dalem. Keturunan Sukawati memerintah Jipang sampai saat berdirinya Kabupaten Jipang pada tahun 1677.
Tahun Berdirinya Bojonegoro.
Awal mulanya, Kabupaten terbentuk sebagai akibat kekalahan politik Susuhunan terhadap Kompeni yang melahirkan dua Keraton, yaitu Surakarta dan Ngayogyakarta. Tanggal lahir Kabupaten Bojonegoro menurut data Serat Prajangjiyan Dalem Parara Ingkang Jumeneng Nata tanggal 20 Oktober 1677 dan Mas Tumapel sebagai Bupati I di Bojonegoro. Pada masa itu, pusat pemerintahan bergeser ke seberang Bengawan Solo (Padangan, sekarang) dari arah pendudukan Kompeni di pantai. Mas Tumapel merangkap menjadi Wedana Bupati Mancanegara Timur. Pada tahun 1725 Susuhunan Paku Buwana II naik tahta, yang pada tahun itu juga memerintahkan Raden Tumenggung Haria Matahun I memindahkan pusat pemerintahan Jipang dari Padangan ke desa Rajekwesi. Mulai saat itu nama Kabupaten Jipang berubah menjadi Rajekwesi, letaknya 10 km arah selatan kota Bojonegoro.
Politik divide et impera Belanda berhasil memecah belah Mataram menjadi dua, yaitu Surakarta Hadiningrat dan Jogyakarta Hadiningrat melalui Perjajanjian Gianti pada tahun 1755. Akibat perjanjian tersebut Jipang Bojonegoro ditetapkan menjadi wilayah Kerajaan Jogyakarta. Pada 20 Juni 1812, Inggris melalui Thomas Stamford Rafles memperkecil Kerajaan Jogyakarta, bahwa Kabupaten Jipang diserahkan kepada Inggris. Jipang menjadi daerah jajahan, bupati berubah menjadi ‘pegawai’ gupernemen di bawah Residen Rembang, Jawa Tengah. Rakyat Jipang bersama RT. Sosrodilogo melakukan pemberontakan-pemberontakan, tetapi pada tanggal 2 Januari 1828 Kolonel Van Griesheim berhasil merebut kota Rajekwesi, keadaan kota pada saat itu rusak berantakan sementara Sosrodilogo melanjutkan gerilya di pedalaman. Tanggal 25 September 1828 nama Rajekwesi berubah menjadi Bojonegoro, kota baru ini dibangun 10 km utara kota lama Rajekwesi, di tepi Bengawan Solo, dilalui jalan pos Rajekwesi-Babad-Lamongan-Surabaya.
Kabupaten Bojonegoro, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban bagian utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari Blok Cepu, yang merupakan salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.
Bojonegoro dari sisi :
Ø  Geografi
Bengawan Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.
Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta. Kecamatan di Bojonegoro : Balen • Baureno • Bojonegoro • Bubulan • Dander • Gondang • Kalitidu • Kanor • Kapas • Kasiman • Kedewan • Kedungadem • Kepohbaru • Malo • Margomulyo • Ngambon • Ngasem • Ngraho • Padangan • Purwosari • Sekar • Sugihwaras • Sukosewu • Sumberrejo • Tambakrejo • Temayang • Trucuk. Kabupaten Bojonegoro terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 419 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.
Ø  Budaya (Tari Tayub Wayang Thengul)
Tayub merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian tersebut, biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan petuah dan ajaran. Pertunjukan tari tersebut banyak dipergunakan untuk meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya, tarian tayub ini sudah terkoordinir dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing. Kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 Km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.
Ø  Wayang Thengul :
Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro. Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil cerita menak.
Ø  Kerajinan
Kerajinan Mebel Kayu Jati, Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor, karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur. Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu diantaranya sukorejo dan temayang. Yang membedakan mebel Bojonegoro dengan mebel yang lain adalah mebel Bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.
Kerajinan Bubut – Cukit, Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior. Kerajinan Limbah Kayu, Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
Kerajinan Batu Onix, Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.
Ledre adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh. Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre lebih halus, lembut, dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar. selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang raja.
Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.

Blimbing Ngringinrejo, Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.
Ø  Tempat Wisata
Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah beberapa diantaranya :
§  Kahyangan Api, Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi dan bebas dari pencemaran polusi.
§  Mata air yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini dari jauh berbau busuk tetapi setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka "punjer" (andalan) Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro di masa Hindu silam. Benar tidaknya cerita tersebut, tidak diketahui secara pasti. Namun, kemungkinan besar, Serat Astra Dharma yang saat ini disimpan di salah satu museum terkenal di Negara Belanda, dapat menjelaskan hal tersebut. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Kijing Wahana, ayahanda Prabu Angling Dharma, yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut kembali ke Nusantara (Indonesia) dapatlah diketahui dengan pasti bagaimana urutan silsilah raja-raja Malawapati dan Kediri yang bersumber dari satu asal yaitu Hastinapura di India.
§  Agro Wisata Tembakau, Bojonegoro sebagai penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.
§  Waduk Pacal, Waduk pacal yaitu merupakan salah satu tempat wisata yang ada di bojonegoro, wisata ini menyuguhkan lingkungan alam yang sangat mempesona karena di kelilingi oleh bukit-bukit yang sangat indah.
§  Wana Wisata Dander, keunggulan dari wisata ini yaitu tempat yang sangat luas dan dilengkapi dengan padang golf, wisata ini sangat cocok untuk anak-anak karena selain padang golf, disana juga terdapat berbagai macam permainan anak-anak, seperti taman bermain, kolam untuk mandi bola, kolam renang dan sungai yang sangat jernih dengan keadaan sekelilingnya yang sejuk dan tentu saja bebas dari polusi.
Bahwa perjuangan untuk mewujudkan cita-cita yang luhur tidaklah melalui jalan yang mulus, pasti melalui berbagai kesulitan dan halangan. Sehubungan dengan hal tersebut, Sagimun M.D. dalam bukunya “Pahlawan Diponegoro Berjuang” memprakatai : “ hanya bangsa yang tahu menghormati dan menghargai jasa-jasa pahlawannyalah yang dapat menjadi suatu bangsa yang besar, demikianlah antara lain kata-kata Bung Karno yang menganjurkan agar supaya kita bangsa Indonesia yang hendak menjadi suatu bangsa yang besar, harus tahu menghormati dan menghargai jasa-jasa pahlawan kita”.
Zaman Sebelum Kabupaten Berdiri
Kehidupan pra sejarah Indonesia khususnya Pulau Jawa tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Bengawan Solo, maka Bojonegoro yang dibelah oleh sungai Bengawan Solo mempunyai dua wilayah Utara dan Selatan serta dua daerah Jipang Hulu(sekarang Jipangulu yang berada di bawah pemerintahan desa Ngelo Kec. Margomulyo wilayah bagian barat kabupaten bojonegoro) dan Jipang Hilir dan dikelilingi gunung Kendeng dan Gunung Pandan. Setiap makhluk hidup memerlukan air, begitu halnya dengan manusia pra sejarah, mereka juga memerlukan air untuk hidup, dan air Bengawan Solo sanggup mencukupi kebutuhan mereka akan air.
Oleh sebab itu Bengawan Solo dan daerah sekitar alirannnya menjadi tempat kubur sebagian binatang dan manusia zaman pra sejarah. Fosil makhluk bertulang belakang ditemukan penduduk Karangpoh - Jawik kecamatan Tambakrejo di hilir sungai Tinggang (1985), seperti halnya fosil-fosil yang banyak ditemukan di daerah Trinil dan Sangiran Ngawi yang termasuk daerah aliran Bengawan Solo. Di daerah perbatasan Blora – Tuban – Bojonegoro masuk wilayah antara Kedewan dan Senori Tuban ditemukan 47 kuburan batu. Kuburan tersebut diyakini sebagai sekelompok orang Kalang yang hidupnya berada di tengah lebatnya hutan dan berlindung di gua-gua. Dan kemungkinan mereka termasuk dari rumpun Malaya-Polynesian awal, yang hidup pada masa megalitikum suatu zaman yang menghasilkan bangunan-bangunan batu besar yang berkembang setelah zaman kehidupan bercocok tanam meluas.
Menurut pendapat lain, dilihat dari temuan perkakas dari logam di tempat tinggalnya seperti pisau dapur, kapak tebang dan lain-lain. Orang Kalang adalah sekelompok pekerja/kuli; seperti kuli kayu, dan kuli batu.

Jika dikaitkan dengan Identitas
Ø  Identitas Sosial Yang Dipilih
pada masa kerajaan sebelum indonesia merdeka, identitas sosial sangatlah di junjung tinggi, namun dalam kehidupan sehari-harinya, peranan identitas sosial banyak disalah gunakan untuk memperoleh jabatan dan kekuasaan, banyak dari pemerintahan dalam kerajaan menggunakan identitas sosial untuk memenuhi keinginannya, yang tentu saja identitas tersebut dapat berubah-ubah dan tidak sesuai dengan peran yang dijalankan dalam interaksi sosial.
Ø  Identitas Rasial
Jika di kaitkan dengan identitas rasial yang lebih identik dengan penampilan fisik, maka hal semacam ini tidak banyak digunakan dalam sistim pemerintahan dalam kerajaan, untuk perbedaan ras mungkin akan lebih dominan bukan karena fisik, melainkan dengan aliran-aliran yang di anut oleh setiap pimpinan dan penerus kerajaan yang ada dalam pemerintahan tersebut, seperti aliran hitam, aliran putih, aliran timur maupun barat. Bukan semata-mata karna ras dari warna kulit maupun bentuk fisik lainnya.
Ø  Identitas Etnis
Berasal dari warisan, sejarah, tradisi, nilai, kesamaan perilaku, asal daerah, dan bahasa yang sama. Identitas budaya seseorang berasal dari pengelompokan regional. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam masa kerajaan karena mayoritas kehidupan masih kental dengan adanya tradisi-tradisi yang di anut ataupun warisan dari nenek moyang. Terlebih pada masa tersebut belum terkontaminasi dengan budaya-budaya barat lainnya yang kini semakin mencampuri otak masyarakan khususnya ibu kota yang mulai kehilangan budaya, etnik dan hal lain dalam sejarah-sejarah bangsa sebelum merdeka.
Ø  Identitas Gender
Gender lebih merujuk bagaimana budaya tertentu membedakan peranan sosial feminin dan maskulin, hal ini disebabkan perbedaan lelaki dan perempuan dalam bertindak dan berpikir. Tentunya sangat berpengaruh untuk kepemimpinan dalam sebuah kerajaan, perempuan lebih cenderung di anggap kurang mumpuni dalam memimpin sebuah struktur dari kerajaan, terlebih saat masa peperangan.
Ø  Identitas Nasional
Identitas nasional merujuk pada kewarganegaraan seseorang. Mayoritas seseorang mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka lahir. Namun identitas nasional juga dapat diperoleh melalui imigrasi dan naturalisasi. Dalam unsur pemerintahan sebuah kerajaan sebelum indonesia merdeka, identitas nasional masih banyak digunakan dan disebutkan dengan aslinya sesuai darimana orang tersebut berasal.
Ø  Identitas Regional
Perbedaan budaya di antara daerah yang termanifestasi melalui etnis, bahasa, aksen, dialek, adat, makanan, pakaian ataupun warisan sejarah, dan politik yang berbeda, hingga macam-macam karakteristik yang ditunjukkan tersebut menjadi identitas regional setiap negara. Hal tersebut lebih mengarah pada jumlah penduduk yang mempunyai ataupun menganut etnis, bahasa, aksen, dialek dan semacamnya dengan sebuah perbedaan. Tentu dapat diketahui dalam pemerintahan sebuah kerajaan hal itu sangat berpengaruh untuk meneruskan kepemimpinan dalam sebuah kerajaan, karena jika perbedaan tersebut berada dalam sistim kepemerintahan suatu kerajaan, maka akan di anggap menyalahi aturan dan warisan dari peninggalan nenek moyang, karena perbedaan tersebut kadang yang akan menjadikan konlik besar dalam sebuah kepemimpinan.
Ø  Identitas Organisasi
Identitas organisasi merupakan suatu label yang digunakan seseorang untuk menunjang kekuasaannya dimanapun orang tersebut berada, hal ini berkaitan dengan sistim pemerintahan kerajaan, karena agar dipandang baik, dihormati, disegani dan dtakuti bahwa dirinya adalah seorang anggota kerajaan, biasanya ditandai dengan menggunakan pakaian yang berbeda dengan orang-orang lainnya. Suatu contoh dengan menggunakan pengikat kepala dan rambut yang terurai, atau bahkan pakaian yang sedikit terlilit besi maupun baja yang lebih elegan untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pemerintah kerajaan.
Ø  Identitas Pribadi
Identitas pribadi terdiri atas karakteristik yang membuat seseorang berbeda dengan orang lain di kelompoknya, karakteristik yang membuat unik  dan bagaimana seseorang tersebut memandang dirinya sendiri. Budaya turut berperan dalam menentukan identitas pribadi. Identitas tersebut sangat jelas kaitannya dalam sistim kerajaan, karena mereka mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Kekuasaan tersebutlah yang membuat dirinya mampu memperoleh pujian, kenikmatan yang lebih tinggi serta banyak lagi manfaat yang akan ia dapatkan dari orang lain terkain perbedaan identitas diri dari pribadinya terhadap yang lebih rendah dari orang disekitarnya.
Ø  Identitas Dunia Maya dan Identitas Khayalan
Identitas pribadi yang dipengaruhi oleh budaya, menyangkut usia, agama, kelas sosial ekonomi, kemampuan fisik, atau status minoritas. Bagaimanapun juga, identitas yang berbeda, cukup memberikan seseorang pengetahuan mengenai rumitnya identitas tersebut dan bagaimana budaya mempengaru. Identitas dunia maya dan khayalan ini lebih mendominasikan dalam budaya saat ini, dan bukan dalam budaya dahulu sebelum pemimpin pemerintahan kerajaan berganti menjadi kepresidenan di jaman modern yang berdaya saing kuat. Karena pada masa dahulu masih belum di temukan jaringan internet, terlebih jejaring sosial semacam facebook, twetter, web, instagram dan jejasing sosial lain yang kini membanjiri tanah air dalam memanipulasi data diri pada dunia maya maupunkhayalan semata.
Ø  Memperoleh dan Mengembangkan Identitas
Identitas merupakan produk dari keanggotaan seseorang dalam satu kelompok, sesuai dengan yang di katakan oleh (Ting-Toomey); manusia memperoleh dan mengembangkan identitas mereka melalui interaksi mereka dalam kelompok budaya mereka. Perkembangan identitas, menjadi proses dalam keluarga  dan sosialisasi budaya yang dipengaruhi oleh budaya lain dan perkembangan pribadi. Hal ini tentunya lebih jelas dan tidak dapat dipungkiri, kebanyakan dari keluarga kerajaan akan mendapat pengertian lebih dari dalam kerajaan yang dipimpin oleh keluarga tersebut, karena hal tersebut menjadi warisan turun temurun dalam sebuah keluarga kerajaan, semacam adat istiadat, budaya, bahasa, tata bicara, dan semuanya akan diatur dalam sebuah pemerintahan keluarga dalam kerajaan.
Ø  Membentuk dan Menetapkan Identitas Budaya
Dengan berinteraksi dengan orang lain seseorang akan terus menerus membentuk dan membentuk kembali identitas budayanya melalui komunikasi. Komunikasi yang akan diperoleh dalam keluarga sebuah pemerintahan kerajaan hanya akan menginformasikan seputar hal kepentingan sebuah kerajaan, karena yang mereka inginkan dalam tujuan mereka hanyalah kekuasaan dan ketenaran, sikap keegoisan masih sangat tinggi dan budaya-budaya yang dianut masih begitu kental, sehingga hal tersebut akan membentuk dan menetapkan identitas budaya yang sama seperti sebelum-sebelumnya.
Ø  Identitas dalam Interaksi Antar Budaya
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dalam situasi antar budaya, identitas budaya yang diakui seseorang serta gaya komunikasinya harus sesuai dengan identitas dan gaya yang ditampilkan padanya oleh lawan bicaranya. Kebanyakan dalam keluarga kerajaan, mereka tidak banyak bergaul dan berinteraksi dengan individu lain, karena lingkungan yang membatasinya untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain yang bukan keturunan dari kerajaan, jadi komunikasi yang mereka bangun hanya terjadi antar anggota keluarga sendiri dan anggota keluarga kerajaan lain, yang masih menggunakan budaya, adat, dan cara postur serta gestur yang sama dalam bekomunikasi antar kerajaan lain.
Ø  Identitas dalam Masyarakat Multikultural
Pengaruh seperti globalisasi, imigrasi, dan perkawinan antar budaya meningkatkan percampuran budaya dan percampuran tersebut menghasilkan orang-orang yang memiliki berbagai jenis identitas budaya. Berbeda dengan masa pemerintahan sebuah kerajaan, para anggota kerajaan hanya akan melakukan perkawinan dengan anggota keluarga kerajaan yang lain, jadi tidak ada diantara anggota yang memiliki perbedaan jenis identitas dalam keluarga, semua akan dilakukan atas dasar tahta dan demi warisan turun temurun dari nenekmoyang yang akan di berikan pada penerusnya.
Ø  Sisi Gelap dari Identitas
Ketika berhadapan dengan suatu hal yang tidak sama dan tidak kita ketahui. Kita cenderung untuk memiliki stereotip, stereotip bisa terjadi karena kita bertemu dangan banyak orang asing dan terkadang di hadapkan pada kesempatan yang tidak lazim. Sama halnya dengan identitas yang tidak sama dan tidak ada pada masa kerajaan, karena konsep komunikasi, cara berinteraksi dan berbudaya sangat jauh berbeda dari apa yang di rasakan pada masa sekrang.
Ø  Pengertian Stereotip
Pengertian Stereotip sendiri merupakan bentuk kompleks dari pengelompokan yang secara mental mengatur pengalaman seseorang mengarahkan sikap tersebut dalam menghadapi orang-orang tertentu. Hal ini untuk mengatur gambaran-gambaran yang dimiliki kedalam suatu kategori yang pasti dan sederhana yang digunakan untuk mewakili sekelompok orang.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil dari banyaknya macam identitas dalam sebuah kerajaan adalah, dalam pemerintahan suatu kerajaan, interaksi yang akan dilakukan dan banyak diperoleh hanyalah dari anggota kerajaan yang sama. Adat istiadat, budaya, etnik, ras, dan semacamnya masih sangatlah kental dan kuat bagi mereka, karena hal tersebut merupakan warisan dari leluhur yang apabila dilanggar atau tidak dipenuhi akan berakibat buruk. Selain budaya dan sepeninggalan leluhur mereka, para anggota kerajaan hanya akan mementingkan urusannya demi kepuasan pribadi, meskipun hal itu akan menjatuhkan saudaranya demi menuruti sikap keegoisan yang ada dalam dirinya, identitas pribadi maupun sosial sangatlah penting bagi mereka untuk mendapat apresiasi dan kehormatan yang ingindiperoleh setiap anggota kerajaan lantaran kemasyhuran yang selalu ingin didapatkan, semata-mata untuk eksistensi diri terhadap individu selain anggota kerajaan tersebut. Dalam identitas dunia maya maupun khayalan, hal tersebut tidak dikenal pada masa kerajaan, karena belum adanya penemuan-penemuan mesin canggih untuk kelangsungan hidup yang lebih modern dan mengganti budaya lama dengan budaya yang baru, sehingga pada masa kerajaan, budaya-budaya warisan leluhur masih di jaga dan dijalankan sesuai dengan adat masing-masing dari daerah tersebut.

Identitas Sosial Yang Dipilih
Identitas seseorang terdiri atas berbagai jenis identitas yang saling berhubungan. Suatu identitas menjadi penting dan nyata tergantung dari situasi yang ada. Jika berada dalam konteks yang bervariasi, maka seseorang akan memilih untuk menekankan satu atau lebih identitas orang tersebut. Contoh: ketika belajar di kelas, identitas pertama orang tersebut adalah seorang pelajar, namun ketika orang tersebut berada di tempat pekerjaan, maka identitas pekerjaan orang tersebut menjadi prioritas utam. Dalam kedua lingkungan tersebut, bagaimanapun, beberapa identitas seseorang seperti ras, dan jenis kelamin, juga ada, walupun dalam peranan sekunder. Tanpa memperdulikan identitas lain yang muncul, sebab semua hal tersebut dipengaruhi oleh budaya.
Identitas Rasial
Ras merupakan konsepsi sosial yang timbul dari usaha untuk mengelompokkan orang kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. (Collier); ras telah digunakan dalam lingkungan akademis, pemerintahan, dan partai politik untuk mengidentifikasi orang sebagai orang luar. Peneliti menggunakan perspektif tersebut dalam mendekati ras sebagai istilah yang di bentuk secara sosial yang berhubungan dengan kekuasaan. (Alport); mengindikasikan bahwa antropologi awalnya membagi ras dalam tiga kelompok besar- Mongoloid, Kaukasoid, dan Negroid. Kategori tersebut membagi manusia kedalam kelompok semata-mata berdasarkan penampilan fisik. Identitas rasial biasanya identik dengan ciri-ciri fisik luar seperti warna kulit, tekstur rambut, penampilan wajah, dan bentuk mata. Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa ada sedikit variasi genetik diantara manusia yang mendasari kategori rasial yang tepat sebagai cara untuk mengelompokkan manusia. Namun, selanjutnya konsep tersebut telah terkikis selama berabad-abad sebagai akibat dari penggabungan genetika, yang meningkat dalam masyarakat kontemporer melalui perkawinan antar budaya. Konsep identitas rasial berlaku di Amerika Serikat sebagai gagasan secara sosial yang tidak diragukan berhubungan dengan warisan historis seperti perbudakan, penganiyayaan suku indian di Amerika, isu hak sipil, dan baru-baru ini adalah mengenai peningkatan imigran.
Identitas Etnis
Etnis atau identitas etnis berasal dari warisan, sejarah, tradisi, nilai, kesamaan perilaku, asal daerah, dan bahasa yang sama. Identitas budaya seseorang berasal dari pengelompokan regional, misalnya :
·         Etnis Basque, yang terletak disepanjang perbatasan spanyol dan prancis.
·         Etnis Bedouin, kelompok Arab nomaden (hidup berpindah-pindah) yang terbentang dari Sahara bagian timur, melintasi Afrika Utara dan Semenanjung Arab, sampai kepantai timur Arab Saudi.
·         Etnis Kurdi, group etnis besar di Irak bagian utara, dengan komunitas di Turki, Iran, dan Siria.
·         Etnis Roma, yang pada umumnya disebut dengan kaum Gipsi. Tersebar di sepanjang Eropa bagian Timur dan Barat.

Dalam masing-masing kelompok tersebut, budaya umumnya merupakan rasa etnisitas yang melewati batas nasional dan didasarkan pada kepercayaan serta praktik budaya. Etnis warga Amerika Serikat berhubungan dengan asal leluhur sebelum kedatangan mereka ke Amerika serikat dari tempat-tempat seperti Jerman, Italia, Meksiko atu Cina. Setelah datang imigran asli, generasi berikutnya kadang merujuk diri mereka sendiri sebagai orang “Jerman-Amerika”, orang “Meksiko-Amerika”, atau orang “Cina-Amerika”. Seperti yang telah dijelaskan oleh Chen, tanda penghubung tersebut berfungsi sebagai pemisah dan pengabung dua tradisi budaya tersebut.
Selama awal-awal tahun berada di Amerika Serikat, para imigran kadang akan tergabung dalam daerah tertentu untuk membentuk komunitas etnis, dan beberapa bahkan masih tetap bertahan seperti Chinatown di Sanfransisco dan Little Italy di New York. Daerah kantong etnis baru, seperti Little Saigon di daerah Los Angeles, telah berkembang seiring bertambahnya imigran baru. Di daerah tersebut, rasa identitas etnis cenderung tetap kuat, karena praktik, kepercayaan, dan bahasa dari budaya tradisional diikuti dan dipelihara. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, anggota dari generasi yang lebih muda kadang berpindah dengan variasi etnis yang lebih banyak dan pernikahan antar etnis lain. Bagi sebagian orang, hal tersebut dapat mencairkan perasaan mereka terhadap identitas etnis yang kini warga Amerika Serikat telah menyatakan kelompok etnis mereka dengan membeberkan sejarah panjang tentang penggabungan etnis keluarga mereka. Bagi yang lainnya, terutama mereka dengan warisan Eropa-Amerika mengidentifikasi diri mereka sebagai “hanya orang Amerika” atau “Amerika kulit putih”. Sering kali dari mereka menjadi anggota budaya dominan di Amerika Serikat yang berasal dari tradisi agama Kristen-Yahudi dari Eropa barat, dan yang garis keturunannya ditandai dengan sejarah perkawinan antar etnis lain selama bertahun-tahun. (Martin dan Makayama); banyak praktik budaya yang berhubungkan dengan “putih” diluar kesadaran pelakunya,namun dapat dilihat oleh anggota kelompok budaya minoritas.  Maka dari itu “putih” kadang diasosiasikan sebagai posisi istimewa.
Identitas Gender
Secara biologis, identitas gender berbeda dengan identitas seks. Gender lebih merujuk bagaimana budaya tertentu membedakan peranan sosial feminin dan maskulin. (Ting-Toomey); “identitas gender singkatnya merujuk pada pengertian dan interpretasi yang kita miliki yang berhubungan dengan gambaran pribadi dan gambaran lain yang diharapkan dari seorang laki-laki dan perempuan”.
Budaya berpengaruh pada apa yang membentuk keindahan gender dan bagaimana hal tersebut di tampilkan diantara budaya. Di Amerika Serikat, disamping ancaman kanker kulit, banyak wanita muda mencoklatkan kulitnya sebagai bagian dari perawatan kecantikan di musim panas. Namun dalam budaya Asia bagian Timur dan Tenggara, kulit lebih gelap dianggap sebagai tanda status sosial yang lebih rendah dan paparan cahaya matahari sangat dihindari. Begitu pentingnya kulit yang lebih terang, sehingga baik perempuan maupun laki-laki kadang menggunakan kosmetik pencerah kulit. Begitu juga dengan bahasa, bahasa merupaka cara lain untuk menunjukkan perbedaan gender. Di Jepang, kata-kata tertentu digunakan secara khusus oleh perempuan, sedangkan laki-laki menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menyatakan arti yang sama. Dalam Bahasa Inggris, hampir tidak ada perbedaan kata-kata yang digunakan baik perempuan maupun laki-laki. Variasi budaya dalam identitas gender juga nyata dalam mode, James menemukan bahwa di Denmark :
“Dibandingkan perempuan, laki-laki lebih peduli tentang berat badan mereka. Perempuan mengenakan pakaian yang longgar dan jarang mengenakan rok mini-bahkan diantara remaja. Hal ini karena menjadi seksi bukanlah cara utama bagi wanita untuk menonjolkan diri mereka di Denmark”.
Identitas Nasional
Identitas nasional merujuk pada kewarganegaraan seseorang. Mayoritas seseorang mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka lahir. Namun identitas nasional juga dapat diperoleh melalui imigrasi dan naturalisasi. Mereka yang menjadi warga negara yang berbeda dengan negara kelahiran mereka dapat mulai mengadopsi beberapa atau semua aspek dari identitas negara tersebut, tergantung dari keterikatan mereka dengan tanah air mereka yang baru. Sebagai alternnatif, mereka yang tinggal secara permanen di negara lain juga dapat memiliki keterikatan yang kuat dengan tanah air mereka. Identitas nasional akan terlihat ketika seseorang jauh dari negara asalnya. Ketika ditanyakan dari mana ia datang, penjelajah internasional biasanya menjawab dengan identitas nasionalnya-seperti “kami dari kanada”. Namun, dalam beberapa kesempatan identitas lokal lebih menonjol daripada identitas nasional. Misal: orang Texas lebih cenderung mengidentifikasi diri mereka dari Texas dibandingkan dari “Amerika”. Peristiwa olahraga nasional dan krisis internasional juga dapat menstimulasi perasaan kuat tentang identitas nasional.
Identitas merupakan hal yang dinamis dan dapat berubah secara kontekstual seiring berjalannya waktu. Di Negara Uni Eropa, generasi yang lebih muda berpindah dari identitas nasional orang tua mereka dan mengadopsi istilah identitas “Transnasional”. (Thomas Reid); orang mda dari negara Ui Eropa cenderung menganggap “Eropa sebagai kampung halaman mereka”. Banyak diantaranya negara yang menjadi rumah dari bagian macam kelompok budaya. Namun satu kelompok biasanya mempunyai kekuasaan utama dan dering disebut dengan budaya dominan, karena anggotanya mempertahankan kontrol terhadap ekonomi, pemerintah, dan organisasi institusional, dimana kontrol tersebut lebih mengarah pada pembentukan “karakter nasional”, dijelaskan oleh Allport bahwa :
“karakter nasional” berarti bahwa anggota suatu negara, tanpa memandang etnis, ras, agama, dan perbedaan individual diantara mereka memiliki kesamaan dalam hal-hal yang fundamental dari kepercayaan dan sikap lebih dari ketika mereka menjadi anggota negara lain. Sehingga, karna itulah Amerika Serikat, budaya dominan beranggotakan etnis Eropa bagian Barat dan ciri budaya yang timbul dari warisan tersebut berasal dari negara secara keseluruhan dan dirujuk sebagai “karakter nasional”.
Identitas Regional
Perbedaan budaya di antara daerah yang termanifestasi melalui etnis, bahasa, aksen, dialek, adat, makanan, pakaian ataupun warisan sejarah, dan politik yang berbeda, hingga macam-macam karakteristik yang ditunjukkan tersebut menjadi identitas regional setiap negara. Misal:  meskipun total populasi di Belgia hanya lebih dari 10 juta jiwa, negara tersebut memiliki 3 bahasa resmi-bahasa Belanda- Prancis- dan Jerman.
Di Amerika Serikat, banyak identitas regional terbatas oleh garis perbatasan dan hampir semua orang bangga dengan daerah mereka. Identitas regional juga dapat ditandai oleh daerah geografis yang lebih luas, misalnya: daerah New England, “down South”, “back East”, atau Midwest. Berbeda dengan yang ada di Jepang, identitas regional di tandai oleh berbagai dialek yang berbeda (Misalnya: Tokyo, Kansai, Tohoku). Dan beberapa dialek tersebut (misalnya: Kagoshima dan Okinawa) sulit dimengerti oleh orang Jepang dari daerah yang lain. Masyarakat Meksiko menyatakan identitas regional mereka dengan memberitahukan bahwa mereka berasal dari Sinaloa, Michoacan, Oaxaca, atau Meksiko City.
Identitas Organisasi
Dalam beberapa budaya, keanggotaan seseorang dalam organisasi dapat menjadi sumber penting identitas. Hal tersebut benar dalam budaya kolektif dan tidak demikian dalam budaya individualistis. Secara pemahaman pentingnya identitas organisasi dapat dirasakan dan terjadi di negara jepang, di negara jepang biasanya seorang pelayan restoran akan memakai pin di bajunya yang terletak di dada. Hal itu menunjukkan agar tiap berkenalan dengan orang lain maupun pelanggan, mereka akan mudah dikenal sebab organisasi yang dinaungi. Namun hal terseut berbeda dengan Amerika, amerika tidak begitu mengeksistensikan organisasi dengan sebuah identitas diri.
Identitas Pribadi
Identitas pribadi terdiri atas karakteristik yang membuat seseorang berbeda dengan orang lain di kelompoknya, karakteristik yang membuat unik  dan bagaimana seseorang tersebut memandang dirinya sendiri. Budaya turut berperan dalam menentukan identitas pribadi. (Markus dan Kitayama); “orang dengan budaya yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda mengenai dirinya, orang lain, dan keterikatan diantara keduanya. Orang yang berasal dari budaya yang individualistis menunjukkan budayanya dengan orang lain, namun mereka yang berasal dari budaya yang kolektif, cenderung menekankan keanggotaan mereka dengan dalam suatu kelompok atau hubungan mereka dengan yang lainnya.


Identitas Dunia Maya dan Identitas Khayalan
Seorang psikolog Suler mengemukakan tentang internet yang juga memungkinkan untuk memberi kesepatan lari dari batasan identitas sehari-hari :
Salah satu hal yang menarik dari internet adalah kesempatannya yang diberikan kepada manusia untuk menampilkan dirinya dengan berbagai cara. Anda dapat mengubah gaya anda atau bereksperimen sesuka hati anda dengan mengganti usia anda. Sejarah, kepribadian, penampilan pribadi, bahkan jenis kelamin anda, ‘username ‘ yang anda pilih, informasi mengenai diri anda yang anda beritahu dan yang anda rasakan, informasi yang anda tampilkan dalam halaman web pribadi anda, pesona atau avatar yang anda gunakan dalam sebuah komunitas online—semua aspek penting dari bagaimana orang mengatur identitas mereka dalam dunia maya”.
Internet memungkinkan seseorang untuk memilih dan mempromosikan apa yang mereka pikirkan mengenai sisi positif dari identitas mereka dan menghilangkan sisi negatif atau bahkan membentuk identitas yang baru. (Surel); beberapa kelompok peserta online  memiliki “bentuk pesona khayalan”. Dan kegilaan identitas buatan ini dapat menjadi begitu kuat, sehingga dapat “mengambil hidup mereka”. Internet penuh dengan situs web, seperti facebook yang memungkinkan penggunanya untuk membentuk identitas maya yang mungkin berpengaruh untuk identitas mereka yang sebenarnya. Situs web second life merupakan contoh lain dari situs web “dunia nyata” yang memfasilitasi pembentukan identitas maya. Awalnya situs web ini berfungsi sebagai situs jejaring sosial, dimana peserta membentuk avatar untuk mewakili dirinya sendiri, hingga saat ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengadakan rapat dengan karyawan mereka yang bekerja di tempat yang jauh.
Identitas pribadi yang dipengaruhi oleh budaya, menyangkut usia, agama, kelas sosial ekonomi, kemampuan fisik, atau status minoritas. Bagaimanapun juga, identitas yang berbeda, cukup memberikan seseorang pengetahuan mengenai rumitnya identitas tersebut dan bagaimana budaya mempengaruhinya.
Memperoleh dan Mengembangkan Identitas
Identitas merupakan produk dari keanggotaan seseorang dalam satu kelompok, sesuai dengan yang di katakan oleh (Ting-Toomey); manusia memperoleh dan mengembangkan identitas mereka melalui interaksi mereka dalam kelompok budaya mereka. Perkembangan identitas, menjadi proses dalam keluarga  dan sosialisasi budaya yang dipengaruhi oleh budaya lain dan perkembangan pribadi. Identitas awal seseorang berasal dari keluarga orang tersebut, dimana ia berlajar secara budaya mengenai kepercayaan, nilai, dan peranan sosial yang tepat, bimbingan dari anggota keluarga sudah dimulai ketika si anak masih muda, ketika mereka mengajarkan pada anak-anak perilaku yang pantas untuk laki-laki dan perempuan. Hal ini menamakan identitas gender. Interaksi dengan anggota keluarga besar mengajarkan perilaku yang pantas antar usia , keluarga jugalah yang pertama kali menanamkan konsep identitas pribadi atau kelompok.
Dari perspektif teoritis, phinney menawarkan model tiga-tahap untuk memahami pertumbuhan identitas. Tahap pertama :
            Identitas etnis yang tidak diketahui, ditandai oleh kurangnya eksplorasi terhadap etnisitas. selama tahap ini, seseorang tidak tertarik untuk mengeksplorasi untuk menampilkan identitas pribadi mereka. Untuk anggota dari budaya minoritas, ketidaktertarikan ini dapat berasal dari keinginan untuk menyembunyikan identitas etnis mereka sendiri dalam usahanya untukmengidentifikasi budaya yang lebih mayoritas.
            Tahap kedua, pencarian identitas etnis, dimulai ketika seseorang mulai tertarik untuk mempelajari dan memahami identitas etnis mereka sendiri. Pergerakan dari satu tahap ketahap yang laindapat dipengaruhi oleh berbagai stimulasi. Pendiskriminsian dapat menggerakkan anggota dari kelompok minoritas untuk menunjukkan etnis mereka sendiri. Hal ini dapat mewujudkan beberapa kepercayaan dan nilai budaya mayoritas yang merugikan anggota budaya minoritas, dan menstimulasi pergerakan etnis seseorang.
            Tahap ketiga,  pencapaian etnis, diperoleh ketika seseorang memiliki pemahaman yang jelas dan pasti mengenai budaya sendiri. Bagi anggota minoritas, hal ini biasanya datang dengan kemampuan untuk berhubungan dengan diskriminasi dan stereotif negatif secara efektif. Pencapaian identitas juga dapat memberikan rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri.
(Martin dan Nakayama); membentuk empat tahap berbeda dari model perkembangan identitas bagi anggota kelompok minoritas dan mayoritas. Pada model minoritas, tahap pertama identitas yang tidak diketahui, tahap penyesuaian, tahap resistensi dan pembedaaan, tahap integrasi. Pada model mayoritas, tahap pertama identitas tidak diketahui, penerimaan, resistensi, pendefinisian dan integrasi ulang. Identitas ras, etnis, dan jenis kelamin seseorang didapatkan ketika seseorang lahir dan dianggap sebagai warisan atau tidak sengaja.
Membentuk dan Menetapkan Identitas Budaya
Dengan berinteraksi dengan orang lain seseorang akan terus menerus membentuk dan membentuk kembali identitas budayanya melalui komunikasi. Seperti yang telah dikatakan Molden, “melalui komunikasilah kita dapat mengekspresikan kesamaan dan ketidak samaan dengan yang lain. Kegunaan komunikasi dalam membentuk dan menetapkan identitas dalam berbagai bentuk, termasuk  percakapan, peringatan sejarah, musik, tarian, ritual, upacara dan berbagai  drama sosial”. Pertumbuhan identitas awal merupakan hasil dari interaksi dengan anggota keluarga. Keluarga merupakan sumber cerita yang mengikat seseorang dengan masa lalu dan memberikan ras identitas dan hubungan dengan dunia ini. Identitas juga ditetapkan dan ditunjukkan dalam ritual budaya masa pendewasaan yang digunakan untuk menolong remaja meningkatkan kesadaran mengenai siapa mereka ketika mereka memasuki masa dewasa. Ketika dibentuk, identitas dapat dinyatakan dalam banyak cara, mulai dari anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Seseorang dalam setiap budaya memiliki cara untuk menunjukkan identitas agama maupun spiritualnya.
Identitas dalam Interaksi Antar Budaya
Menurut Hechtidentitas juga dipertahankan dan dimodifikasi melalui interaksi sosial, identitas juga mlai mempengaruhi interaaksi melalui perilaku yang memotivasi. Seseorang dapat masuk dan keluar dari identitas yang berbeda ketika orang tersebut berinteraksi dengan orang lain, dan dengan masing-masing identitas  dapat menggunakan sejumlah perilaku komunikatif yang sesuai dengan identitas orang tersebut mengenai komunikasi yang benar dan sesuai dengan berbagai latar sosial. Pemahaman dan ekspetasi ini berhubungan dengan budaya, dan apa yang pantas dalam budaya seseorang bisa jadi tidak pantas dalam budaya orang lain.
Menurut (callier); untuk dapat berkomunikasi secara efektif dalam situasi antar budaya, identitas budaya yang diakui seseorang serta gaya komunikasinya harus sesuai dengan identitas dan gaya yang ditampilkan padanya oleh lawan bicaranya. Namun, karena gaya komunikasi yang mungkin berbeda, masing-masing perilaku komunikasi harus mencari jalan tengah, dan pencarian ini akan membutuhkan fleksibelitas adaptasi.
Identitas dalam Masyarakat Multikultural
Pengaruh seperti globalisasi, imigrasi, dan perkawinan antar budaya meningkatkan percampuran budaya dan percampuran tersebut menghasilkan orang-orang yang memiliki berbagai jenis identitas budaya. (Chuang); identitas budaya menjadi kabur di tengah-tengah integrasi budaya, interaksi bikultur, pernikahan antar-ras, dan proses adaptasi yang saling menguntungkan. Martin, Nakayama, dan Flores juga mengatakan bahwa “orang yang hidup diantara identitas budaya meningkat jumlahnya, yaitu orang yang memiliki lebih dari satu identitas etnis, ras, atau agama.
Imigrasi, pernikahan antar budaya, dan kelahiran multirasmenciptakan lingkungan sosial.  Kotkin dan Tseng berpendapat bahwa “tidak hanya ada pertumbuhan keinginan-dan kemampuan- untuk melintasi budaya, namun juga evolusi dalam suatu negara dimana identitas pribadinya lebih dibentuk oleh pilihan budaya dibandignkan oleh warna kulit atau warisan etnisnya. (Hitts); ahli sosiologid menyebut tren evolusi sebagai “perpindahan etnis” atau “belanja etnis” dan bahwa “semakin banyak orang merasa nyaman untuk mengganti identitas yang mereka bawa sejak lahir maka akan merasa nyaman pula jika mengganti lagi dengan identitas yang baru.
Isu mengenai identitas merupakan hal yang rumit dan mungkin akan menjadi lebih rumit karena meningkatnya keanekaragaman budaya yang terdapat dalam masyarakat sekarang ini. Pemahaman lama mengenai identitas budaya yang tepat atau identitas yang ketinggalan jaman , identitas yang secara cepat menjadi sebuah negosiasi yang diartikulasikan antara apa anda? Menurut anda? Dan apa anda menurut orang lain.
Sisi Gelap dari Identitas
Persamaan dan perbedaan juga berperan dalam hubungan sosial. “psikolog” yang mengadakan penelitian tentang daya tarik internasional menghasilkan sebuah interuksi prinsip penting, semakin mirip seseorang dengan yang lainnya, semakin suka meraka denga satu dan yang lainnya.
Ketika berhadapan dengan suatu hal yang tidak sama dan tidak kita ketahui. Kita cenderung untuk memiliki stereotip, stereotip bisa terjadi karena kita bertemu dangan banyak orang asing dan terkadang di hadapkan pada kesempatan yang tidak lazim.

Pengertian Stereotip
Stereotip merupakan bentuk kompleks dari pengelompokan yang secara mental mengatur pengalaman seseorang mengarahkan sikap tersebut dalam menghadapi orang-orang tertentu. Hal ini untuk mengatur gambaran-gambaran yang dimiliki kedalam suatu kategori yang pasti dan sederhana yang digunakan untuk mewakili sekelompok orang. Psikolog Abbate, Boca, dan Bocchiaro memberikan pengertian yang lebih formal: “stereotip merupakan susunan kognitif yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, dan harapan si penerima mengenai kelompok sosial manusia”. Alasan mengapa stereotip itu begitu mudah menyebar adalah karena manusia memiliki kebutuhan psikologis untuk mengelompokkan dan mengklasifikasikan suatu hal. Dunia dimana kita tinggal ini terlalu luas, teralalu kompleks, dan terlalu dinamis untuk anda ketahui secara detail.
Stereotip dapat positif ataupun negatif. Stereotip yang merujuk sekelompok orang sebagai orang malas, kasar, jahat, atau bodoh jelas-jelas merupakan stereotip negatif. Tentu saja, ada stereotip yang positif, seperti asumsi pelajar dari Asia yang pekerja keras, berkelakuan keras, dan pandai. Bagaimanapun, karna stereotip mempersempit persepsi kita, maka stereotip dapat mencemarkan komunikasi antar budaya. Hal ini karena stereotip cenderung untuk menyamarkan ciri-ciri sekelompok orang. Misalnya, kita tahu bahwa tidak semua pelajar Asia yang pekerja keras, dan pandai, dan tidak ada sekelompok orang yang semuanya adalah pemalas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar