SEJARAH KOTA
BOJONEGORO
Seperti
halnya untuk memenuhi pembelajaran seorang mahasiswa dalam mengenali sejarah
kota kelahiran pada mata kuliah Komunikasi Lintas Budaya di Universitas
Trunojoyo Madura, kini kembali mencoba mengingat ulang hal-hal yang mungkin
telah banyak dilupakan atau bahkan tidak diketahui oleh para mahasiswa tentang
budaya-budaya dalam kerajaan di kota kelahiran masing-masing, sejarah yang
seharusnya patut untuk dilestarikan oleh agen of change negara kesatuan
Republik Indonesia kini mulai di bangun kembali oleh tak lain dan tak bukan
adalah seorang dosen pengampu mata
kuliah Komunikasi Lintas Budaya yang berada pada Prodi Ilmu Komunikasi dibawah
naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Bapak Teguh. Terimakasih telah
memberi kesempatan pada kami selaku mahasiswa Komunikasi untuk tetap mengingat,
mengenali, dan mengenalkan budaya-budaya yang semakin luntur dari perkembangan
zaman yang semakin tua di era tahun 2014 ini.
Bojonegoro,
merupakan kota kelahiran penulis (Irma Kumala Sari) selaku mahasiswa ilmu
komunikasi Universitas Trunojoyo Madura yang mendapat kesempatan untuk mengenal
lebih jauh lagi tentang sejarah kota Angling Dharma tersebut. Menurut sejarah
indonesia kuno yang berlangsung selama 12 abad,dimulai dari abad ke IV kerajaan
kutai Kalimantan timur hingga abad ke
XVI runtuhnya kerajaan Majapahit yang berada di wilayah kepulauan Jawa Timur.
Dari beberapa artefak (benda-benda peninggalan sejarah) yang di temukan dan
kisah-kisah dari cerita rakyat serta penggabungan dari beberapa nama di
berbagai daerah seperti Mlawatan, Badander dan Matahun dari hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa sejarah Bojonegoro Kuno bercorak Hindu di bawah kekuasaan
kerajaan Majapahit. Namun setelah Majapahit runtuh, kehidupan politik, sosial,
ekonomi, budaya dan agama lambat laun mulai menyesuaikan dengan penguasa yang
datang, yakni kerajaan Demak yang
bercirikan dengan agama Islam.
Begitu
kerajaan yang di kenal dengan super power Majapahit runtuh dan banyak
daerah-daerah yang memerdekakan diri menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Salah
satunya adalah kerajaan Islam Demak dengan penguasa pertamanya yang bernama
Raden Patah Senapati Jimbun Adipati Bintoro. Pada saat itu Tibalah masa
Bojonegoro masuk wilayah kerajaan Islam Demak, Raden Patah mengangkat puteranya
yang bernama Pangeran Sekar Kusuma yang kemudian dikenal dengan sebutan
Pangeran Seda Lepen menjadi Adipati di Jipang. Pusat kadipaten Jipang berada
pada daerah Blora Selatan antara Cepu dan kota Blora sekarang. Sementara itu
pangeran Sekar Kusuma yang sangat dihormati rakyat Jipang telah terbunuh oleh
Surayata utusan Sunan Prawata ketika pulang dari salat Jum’at, di pinggir
sungai Bengawan Solo maka dari situlah dijuluki SEDA yang artinya mati dan LEPEN yang berarti sungai.
Usai
sultan Demak I, Raden Patah digantikan putera tertuanya yaitu Adipati Unus atau
yang mashur dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Yang akhirnya harus mati muda
saat melawan Portugis pada tahun 1521 dan belum mempunyai anak. yang seharusnya
menggantikannya adalah Pangeran Seda Lepen, putra Raden Patah berikutnya, namun
hal tersebut tidak terjadi, karena yang memegang pimpinan Demak adalah adiknya,
yaitu Raden Tranggono hingga terbunuh di benteng Panarukan di tahun 1546.
Setelah itu ia digantikan oleh puteranya yang bernama Pangeran Prawata. Tentang
suksesi itu, tidak hanya Pangeran Seda Lepen yang sakit hati tetapi juga
puteranya, Pangeran Aria Penangsang, karena hak mereka berdua dilalui.
Untuk
mengisi kekosongon pemerintahan, Adipati Pajang Jaka Tingkir yang juga
merupakan menantu dari Raden Tranggono didorong oleh saudara-saudara iparnya
untuk menduduki jabatan Sultan Demak pada tahun 1549, namun baru dinobatkan
pada tahun 1558. Masa kejayaan kerajaan Demak mulai pudar dengan dipindahnya
ibukota kerajaan beserta benda-benda pusaka kerajaan Demak ke daerah Pajang
oleh Jaka Tingkir yang setelah menjadi raja, hingga mendapat julukan Sultan
Adiwijaya/Sultan Pajang, maka berdirilah kerajaan Pajang.
Raden
Aria Penangsang menggantikan Pangeran Sekar Kusuma menjadi Adipati Jipang, yang
akhirnya berusaha membalas kematian ayahnya. Raden Aria Penangsang tidak tunduk
ke Pajang karena tidak mengakui keabsahan Adipati Pajang menjadi Sultan, hal
itu menjadi puncak pertikaian Jipang-Pajang yang juga melibatkan dua orang
wali, yaitu Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga dalam ranah politik praktis, yang
disinyalir sejak lama mereka sering bersaing dalam memengaruhi kebijakan
politik kekuasaan. Pertikaian Jipang – Pajang akhirnya dimenangkan oleh Pajang
dengan bantuan dari Ki Gede Pemanahan, Ki Juru Martani dan Ki Panjawi. Jipang
jatuh dalam kekuasaan Pajang pada tahun 1558. Raden Aria Mataram, saudara Aria
Penangsang dari lain ibu, diangkat menjadi Adipati Jipang oleh Sultan Pajang,
tindakan politis tersebut, dilakukan untuk meminimalisir dendam Jipang terhadap
Pajang. Raden Aria Mataram yang di angkat sebagai Adipati Jipang segera bekerja
dan meneruskan segala yang telah diperbuat oleh ayahnya, untuk kemakmuran
rakyat Jipang Pangeran Sekar Kusuma sempat mundur karena peperangan. Raden Aria
Mataram menugaskan seorang muballigh yang terkenal dengan sebutan Kiai Menak
Anggrung, makamnya di Kuncen-Padangan untuk mengajarkan agama Islam ke wilayah
Jipang sebelah Timur dan Selatan Bengawan Solo.
Bojonegoro Di Masa Kerajaan Mataram.
Setelah
Pangeran Benawa putra Sultan Pajang terbukti tidak mampu melawan Senapati
Sutawijaya yang telah merebut kekuasaan Pajang pada tahun 1587. Senopati
memboyong semua benda pusaka kraton Pajang ke Mataram. Senapati secara biologis
merupakan anak dari Ki Gede Pemanahan, tetapi diambil anak angkat sejak kecil
oleh Sultan Adiwijaya/Jaka Tingkir, secara garis besar dapat di simpulkan bahwa
Senapati adalah saudara angkat Pangeran Benawa. Jipang di bawah kekuasaan Adipati
Pangeran Benawa I, tidak banyak mengalami kemajuan, karna hanya memindah pusat
kadipaten ke lebih selatan dan tetap di utara Bengawan Solo, dan kemudian
diteruskan oleh anaknya, yang juga bernama Pangeran Benawa II. Setelah itu diganti
oleh Raden Jambu Adipati VI sebelum Raja II Mataram, Panembahan Krapyak mangkat
pada tahun 1613 menggantikan Sutawijaya pada tahun 1601. Jadi Raden Jambu
memerintah Jipang pada tahun 1598 hingga 1612. Diteruskan oleh putranya yang
bernama Adipati Sukawati. Karena jasanya kepada Mataram menaklukkan Tuban di
tahun 1619 hingga penguasa Tuban, Pangeran Dalem melarikan diri ke Bawean,
kembali ke desa Rajekwesi. Lima tahun kemudian Pangeran Dalem meninggal dunia
dan dimakamkan di Kadipaten pada tahun 1624, yang kini makamnya disebut dengan Buyut
Dalem. Keturunan Sukawati memerintah Jipang sampai saat berdirinya Kabupaten
Jipang pada tahun 1677.
Tahun Berdirinya Bojonegoro.
Awal
mulanya, Kabupaten terbentuk sebagai akibat kekalahan politik Susuhunan
terhadap Kompeni yang melahirkan dua Keraton, yaitu Surakarta dan
Ngayogyakarta. Tanggal lahir Kabupaten Bojonegoro menurut data Serat
Prajangjiyan Dalem Parara Ingkang Jumeneng Nata tanggal 20 Oktober 1677 dan Mas
Tumapel sebagai Bupati I di Bojonegoro. Pada masa itu, pusat pemerintahan
bergeser ke seberang Bengawan Solo (Padangan, sekarang) dari arah pendudukan Kompeni
di pantai. Mas Tumapel merangkap menjadi Wedana Bupati Mancanegara Timur. Pada
tahun 1725 Susuhunan Paku Buwana II naik tahta, yang pada tahun itu juga
memerintahkan Raden Tumenggung Haria Matahun I memindahkan pusat pemerintahan
Jipang dari Padangan ke desa Rajekwesi. Mulai saat itu nama Kabupaten Jipang
berubah menjadi Rajekwesi, letaknya 10 km arah selatan kota Bojonegoro.
Politik
divide et impera Belanda berhasil memecah belah Mataram menjadi dua, yaitu Surakarta
Hadiningrat dan Jogyakarta Hadiningrat melalui Perjajanjian Gianti pada tahun 1755.
Akibat perjanjian tersebut Jipang Bojonegoro ditetapkan menjadi wilayah
Kerajaan Jogyakarta. Pada 20 Juni 1812, Inggris melalui Thomas Stamford Rafles
memperkecil Kerajaan Jogyakarta, bahwa Kabupaten Jipang diserahkan kepada
Inggris. Jipang menjadi daerah jajahan, bupati berubah menjadi ‘pegawai’
gupernemen di bawah Residen Rembang, Jawa Tengah. Rakyat Jipang bersama RT.
Sosrodilogo melakukan pemberontakan-pemberontakan, tetapi pada tanggal 2
Januari 1828 Kolonel Van Griesheim berhasil merebut kota Rajekwesi, keadaan kota
pada saat itu rusak berantakan sementara Sosrodilogo melanjutkan gerilya di
pedalaman. Tanggal 25 September 1828 nama Rajekwesi berubah menjadi Bojonegoro,
kota baru ini dibangun 10 km utara kota lama Rajekwesi, di tepi Bengawan Solo,
dilalui jalan pos Rajekwesi-Babad-Lamongan-Surabaya.
Kabupaten
Bojonegoro, merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Ibukotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban bagian
utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan
Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat.
Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian dari
Blok Cepu, yang merupakan salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di
Indonesia.
Bojonegoro
dari sisi :
Ø Geografi
Bengawan
Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah,
kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro.
Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur
dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada
musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah
pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut
(berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur
Utara.
Kota
Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi
jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta. Kecamatan di Bojonegoro :
Balen • Baureno • Bojonegoro • Bubulan • Dander • Gondang • Kalitidu • Kanor •
Kapas • Kasiman • Kedewan • Kedungadem • Kepohbaru • Malo • Margomulyo •
Ngambon • Ngasem • Ngraho • Padangan • Purwosari • Sekar • Sugihwaras •
Sukosewu • Sumberrejo • Tambakrejo • Temayang • Trucuk. Kabupaten Bojonegoro
terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 419 desa dan 11
kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.
Ø Budaya (Tari Tayub Wayang Thengul)
Tayub
merupakan tari pergaulan yang populer bagi masyarakat Bojonegoro dan
sekitarnya. Tarian tersebut, biasanya dilakukan oleh pria dengan diiringi
gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat
dengan petuah dan ajaran. Pertunjukan tari tersebut banyak dipergunakan untuk
meramaikan kegiatan hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro
ataupun kegiatan kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan kegiatannya,
tarian tayub ini sudah terkoordinir dalam suatu kelompok tertentu dengan nama
khas masing-masing. Kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di
Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 Km dari Kecamatan Kota
Bojonegoro.
Ø Wayang Thengul :
Wayang
Thengul adalah kesenian wayang khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dengan
diiringi gamelan pelog/slendro. Walaupun wayang thengul ini jarang
dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten
Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berjarak ± 40 Km dari Kota
Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak
mengambil cerita menak.
Ø Kerajinan
Kerajinan
Mebel Kayu Jati, Produk unggulan ini telah lama dikenal dan berkualitas ekspor,
karena Bojonegoro merupakan penghasil kayu jati berkualitas. Corak dan desain
telah disesuaikan dengan situasi zaman, baik lemari, buffet, meja, kursi atau
tempat tidur. Adapun daerah-daerah yang terkenal sebagai industri mebel yaitu
diantaranya sukorejo dan temayang. Yang membedakan mebel Bojonegoro dengan
mebel yang lain adalah mebel Bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan
memiliki umur yang bisa di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang
tua maka hasil mebelnya dan ukirannya akan sangat indah sehingga memberikan
corak yang khas.
Kerajinan
Bubut – Cukit, Bentuk souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan
guratan kayu jati. Penggarapannya dilakukan secara teliti dan detail, tapi
tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda
motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior. Kerajinan
Limbah Kayu, Kerajinan limbah kayu jati yang dibentuk menjadi karya seni dalam
berbagai model sudah merambah pasar ekspor ke berbagai negara.
Kerajinan
Batu Onix, Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga
berbagai produk kerajinan onix dapat dihasilkan dengan kualitas sangat
memuaskan. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.
Ledre
adalah makanan khas Bojonegoro. Berbentuk gapit (seperti emping gulung) dengan
aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk teman minum teh atau dan
sajian tamu atau untuk oleh-oleh. Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre
lebih halus, lembut, dan aroma pisangnya menyengat, sementara gapit agak kasar.
selain dari pisang raja ledre juga bisa terbuat dari berbagai pisang misalnya
pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah
bojonegoro atau lebih optimalnya dalam membuat ledre yaitu menggunakan pisang
raja.
Salak
Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan besar. Dapat dijumpai di setiap
pekarangan rumah penduduk di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi
dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, adalah kandungan air yang lebih banyak
sehingga membuat Salak Wedi terasa lebih segar. Keberadaan Salak Wedi sudah ada
sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang secara turun-temurun telah
menjadi sumber pendapatan bagi warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak
ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang mengajarkan agama Islam di
desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang hingga tidak hanya desa Wedi
tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan
Tanjungharjo.
Blimbing
Ngringinrejo, Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat dijumpai di kebun
buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar
dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan lain-lain.
Ø Tempat Wisata
Bojonegoro
memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola secara maksimal. Akan
tetapi hal ini tentu saja bisa menjadi daya tarik tersendiri. Berikut adalah
beberapa diantaranya :
§ Kahyangan Api,
Merupakan sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada
posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dilindungi
dan bebas dari pencemaran polusi.
§ Mata air
yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Anehnya air ini
dari jauh berbau busuk tetapi setelah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh
air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi kalau kita sudah mengambilnya
maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu cerita rakyat,
keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu
Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit
Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka
Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka "punjer"
(andalan) Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro di masa Hindu silam.
Benar tidaknya cerita tersebut, tidak diketahui secara pasti. Namun,
kemungkinan besar, Serat Astra Dharma yang saat ini disimpan di salah satu
museum terkenal di Negara Belanda, dapat menjelaskan hal tersebut. Serat yang
ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Kijing Wahana, ayahanda Prabu
Angling Dharma, yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut
kembali ke Nusantara (Indonesia) dapatlah diketahui dengan pasti bagaimana
urutan silsilah raja-raja Malawapati dan Kediri yang bersumber dari satu asal
yaitu Hastinapura di India.
§ Agro Wisata Tembakau,
Bojonegoro sebagai penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah
lama dikenal sebagai tembakau terbaik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau
hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat dilihat antara bulan Mei - Oktober.
§ Waduk Pacal,
Waduk pacal yaitu merupakan salah satu tempat wisata yang ada di bojonegoro,
wisata ini menyuguhkan lingkungan alam yang sangat mempesona karena di
kelilingi oleh bukit-bukit yang sangat indah.
§ Wana Wisata Dander,
keunggulan dari wisata ini yaitu tempat yang sangat luas dan dilengkapi dengan
padang golf, wisata ini sangat cocok untuk anak-anak karena selain padang golf,
disana juga terdapat berbagai macam permainan anak-anak, seperti taman bermain,
kolam untuk mandi bola, kolam renang dan sungai yang sangat jernih dengan
keadaan sekelilingnya yang sejuk dan tentu saja bebas dari polusi.
Bahwa
perjuangan untuk mewujudkan cita-cita yang luhur tidaklah melalui jalan yang
mulus, pasti melalui berbagai kesulitan dan halangan. Sehubungan dengan hal
tersebut, Sagimun M.D. dalam bukunya “Pahlawan Diponegoro Berjuang” memprakatai
: “ hanya bangsa yang tahu menghormati dan menghargai jasa-jasa pahlawannyalah
yang dapat menjadi suatu bangsa yang besar, demikianlah antara lain kata-kata
Bung Karno yang menganjurkan agar supaya kita bangsa Indonesia yang hendak
menjadi suatu bangsa yang besar, harus tahu menghormati dan menghargai
jasa-jasa pahlawan kita”.
Zaman Sebelum Kabupaten Berdiri
Kehidupan
pra sejarah Indonesia khususnya Pulau Jawa tidak bisa dilepaskan dari
keberadaan Bengawan Solo, maka Bojonegoro yang dibelah oleh sungai Bengawan
Solo mempunyai dua wilayah Utara dan Selatan serta dua daerah Jipang
Hulu(sekarang Jipangulu yang berada di bawah pemerintahan desa Ngelo Kec.
Margomulyo wilayah bagian barat kabupaten bojonegoro) dan Jipang Hilir dan
dikelilingi gunung Kendeng dan Gunung Pandan. Setiap makhluk hidup memerlukan
air, begitu halnya dengan manusia pra sejarah, mereka juga memerlukan air untuk
hidup, dan air Bengawan Solo sanggup mencukupi kebutuhan mereka akan air.
Oleh
sebab itu Bengawan Solo dan daerah sekitar alirannnya menjadi tempat kubur
sebagian binatang dan manusia zaman pra sejarah. Fosil makhluk bertulang
belakang ditemukan penduduk Karangpoh - Jawik kecamatan Tambakrejo di hilir
sungai Tinggang (1985), seperti halnya fosil-fosil yang banyak ditemukan di
daerah Trinil dan Sangiran Ngawi yang termasuk daerah aliran Bengawan Solo. Di
daerah perbatasan Blora – Tuban – Bojonegoro masuk wilayah antara Kedewan dan
Senori Tuban ditemukan 47 kuburan batu. Kuburan tersebut diyakini sebagai
sekelompok orang Kalang yang hidupnya berada di tengah lebatnya hutan dan
berlindung di gua-gua. Dan kemungkinan mereka termasuk dari rumpun
Malaya-Polynesian awal, yang hidup pada masa megalitikum suatu zaman yang
menghasilkan bangunan-bangunan batu besar yang berkembang setelah zaman
kehidupan bercocok tanam meluas.
Menurut
pendapat lain, dilihat dari temuan perkakas dari logam di tempat tinggalnya
seperti pisau dapur, kapak tebang dan lain-lain. Orang Kalang adalah sekelompok
pekerja/kuli; seperti kuli kayu, dan kuli batu.
Jika dikaitkan dengan Identitas
Ø Identitas Sosial Yang Dipilih
pada
masa kerajaan sebelum indonesia merdeka, identitas sosial sangatlah di junjung
tinggi, namun dalam kehidupan sehari-harinya, peranan identitas sosial banyak
disalah gunakan untuk memperoleh jabatan dan kekuasaan, banyak dari
pemerintahan dalam kerajaan menggunakan identitas sosial untuk memenuhi
keinginannya, yang tentu saja identitas tersebut dapat berubah-ubah dan tidak
sesuai dengan peran yang dijalankan dalam interaksi sosial.
Ø Identitas Rasial
Jika di kaitkan dengan
identitas rasial yang lebih identik dengan penampilan fisik, maka hal semacam
ini tidak banyak digunakan dalam sistim pemerintahan dalam kerajaan, untuk
perbedaan ras mungkin akan lebih dominan bukan karena fisik, melainkan dengan
aliran-aliran yang di anut oleh setiap pimpinan dan penerus kerajaan yang ada
dalam pemerintahan tersebut, seperti aliran hitam, aliran putih, aliran timur
maupun barat. Bukan semata-mata karna ras dari warna kulit maupun bentuk fisik
lainnya.
Ø Identitas
Etnis
Berasal
dari warisan, sejarah, tradisi, nilai, kesamaan perilaku, asal daerah, dan
bahasa yang sama. Identitas budaya seseorang berasal dari pengelompokan
regional. Hal ini sangat berpengaruh besar dalam masa kerajaan karena mayoritas
kehidupan masih kental dengan adanya tradisi-tradisi yang di anut ataupun
warisan dari nenek moyang. Terlebih pada masa tersebut belum terkontaminasi
dengan budaya-budaya barat lainnya yang kini semakin mencampuri otak masyarakan
khususnya ibu kota yang mulai kehilangan budaya, etnik dan hal lain dalam
sejarah-sejarah bangsa sebelum merdeka.
Ø
Identitas Gender
Gender
lebih merujuk bagaimana budaya tertentu membedakan peranan sosial feminin dan
maskulin, hal ini disebabkan perbedaan lelaki dan perempuan dalam bertindak dan
berpikir. Tentunya sangat berpengaruh untuk kepemimpinan dalam sebuah kerajaan,
perempuan lebih cenderung di anggap kurang mumpuni dalam memimpin sebuah
struktur dari kerajaan, terlebih saat masa peperangan.
Ø Identitas Nasional
Identitas
nasional merujuk pada kewarganegaraan seseorang. Mayoritas seseorang mengasosiasikan
identitas nasional mereka dengan negara dimana mereka lahir. Namun identitas
nasional juga dapat diperoleh melalui imigrasi dan naturalisasi. Dalam unsur
pemerintahan sebuah kerajaan sebelum indonesia merdeka, identitas nasional
masih banyak digunakan dan disebutkan dengan aslinya sesuai darimana orang
tersebut berasal.
Ø
Identitas
Regional
Perbedaan
budaya di antara daerah yang termanifestasi melalui etnis, bahasa, aksen,
dialek, adat, makanan, pakaian ataupun warisan sejarah, dan politik yang berbeda,
hingga macam-macam karakteristik yang ditunjukkan tersebut menjadi identitas
regional setiap negara. Hal tersebut lebih mengarah pada jumlah penduduk yang
mempunyai ataupun menganut etnis, bahasa, aksen, dialek dan semacamnya dengan
sebuah perbedaan. Tentu dapat diketahui dalam pemerintahan sebuah kerajaan hal
itu sangat berpengaruh untuk meneruskan kepemimpinan dalam sebuah kerajaan,
karena jika perbedaan tersebut berada dalam sistim kepemerintahan suatu
kerajaan, maka akan di anggap menyalahi aturan dan warisan dari peninggalan
nenek moyang, karena perbedaan tersebut kadang yang akan menjadikan konlik
besar dalam sebuah kepemimpinan.
Ø
Identitas
Organisasi
Identitas organisasi
merupakan suatu label yang digunakan seseorang untuk menunjang kekuasaannya
dimanapun orang tersebut berada, hal ini berkaitan dengan sistim pemerintahan
kerajaan, karena agar dipandang baik, dihormati, disegani dan dtakuti bahwa
dirinya adalah seorang anggota kerajaan, biasanya ditandai dengan menggunakan
pakaian yang berbeda dengan orang-orang lainnya. Suatu contoh dengan
menggunakan pengikat kepala dan rambut yang terurai, atau bahkan pakaian yang
sedikit terlilit besi maupun baja yang lebih elegan untuk menunjukkan bahwa
dirinya adalah seorang pemerintah kerajaan.
Ø Identitas Pribadi
Identitas
pribadi terdiri atas karakteristik yang membuat seseorang berbeda dengan orang
lain di kelompoknya, karakteristik yang membuat unik dan bagaimana seseorang tersebut memandang
dirinya sendiri. Budaya turut berperan dalam menentukan identitas pribadi. Identitas
tersebut sangat jelas kaitannya dalam sistim kerajaan, karena mereka mempunyai
kekuasaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Kekuasaan
tersebutlah yang membuat dirinya mampu memperoleh pujian, kenikmatan yang lebih
tinggi serta banyak lagi manfaat yang akan ia dapatkan dari orang lain terkain
perbedaan identitas diri dari pribadinya terhadap yang lebih rendah dari orang
disekitarnya.
Ø Identitas Dunia Maya dan Identitas Khayalan
Identitas
pribadi yang dipengaruhi oleh budaya, menyangkut usia, agama, kelas sosial
ekonomi, kemampuan fisik, atau status minoritas. Bagaimanapun juga, identitas
yang berbeda, cukup memberikan seseorang pengetahuan mengenai rumitnya
identitas tersebut dan bagaimana budaya mempengaru. Identitas dunia maya dan
khayalan ini lebih mendominasikan dalam budaya saat ini, dan bukan dalam budaya
dahulu sebelum pemimpin pemerintahan kerajaan berganti menjadi kepresidenan di
jaman modern yang berdaya saing kuat. Karena pada masa dahulu masih belum di
temukan jaringan internet, terlebih jejaring sosial semacam facebook, twetter,
web, instagram dan jejasing sosial lain yang kini membanjiri tanah air dalam
memanipulasi data diri pada dunia maya maupunkhayalan semata.
Ø Memperoleh dan Mengembangkan Identitas
Identitas
merupakan produk dari keanggotaan seseorang dalam satu kelompok, sesuai dengan
yang di katakan oleh (Ting-Toomey); manusia memperoleh dan mengembangkan
identitas mereka melalui interaksi mereka dalam kelompok budaya mereka.
Perkembangan identitas, menjadi proses dalam keluarga dan sosialisasi budaya yang dipengaruhi oleh
budaya lain dan perkembangan pribadi. Hal ini tentunya lebih jelas dan tidak
dapat dipungkiri, kebanyakan dari keluarga kerajaan akan mendapat pengertian
lebih dari dalam kerajaan yang dipimpin oleh keluarga tersebut, karena hal
tersebut menjadi warisan turun temurun dalam sebuah keluarga kerajaan, semacam
adat istiadat, budaya, bahasa, tata bicara, dan semuanya akan diatur dalam
sebuah pemerintahan keluarga dalam kerajaan.
Ø Membentuk dan Menetapkan Identitas Budaya
Dengan
berinteraksi dengan orang lain seseorang akan terus menerus membentuk dan
membentuk kembali identitas budayanya melalui komunikasi. Komunikasi yang akan
diperoleh dalam keluarga sebuah pemerintahan kerajaan hanya akan menginformasikan
seputar hal kepentingan sebuah kerajaan, karena yang mereka inginkan dalam
tujuan mereka hanyalah kekuasaan dan ketenaran, sikap keegoisan masih sangat
tinggi dan budaya-budaya yang dianut masih begitu kental, sehingga hal tersebut
akan membentuk dan menetapkan identitas budaya yang sama seperti
sebelum-sebelumnya.
Ø Identitas dalam Interaksi Antar Budaya
Untuk
dapat berkomunikasi secara efektif dalam situasi antar budaya, identitas budaya
yang diakui seseorang serta gaya komunikasinya harus sesuai dengan identitas
dan gaya yang ditampilkan padanya oleh lawan bicaranya. Kebanyakan dalam
keluarga kerajaan, mereka tidak banyak bergaul dan berinteraksi dengan individu
lain, karena lingkungan yang membatasinya untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
orang lain yang bukan keturunan dari kerajaan, jadi komunikasi yang mereka
bangun hanya terjadi antar anggota keluarga sendiri dan anggota keluarga
kerajaan lain, yang masih menggunakan budaya, adat, dan cara postur serta
gestur yang sama dalam bekomunikasi antar kerajaan lain.
Ø Identitas dalam Masyarakat Multikultural
Pengaruh
seperti globalisasi, imigrasi, dan perkawinan antar budaya meningkatkan
percampuran budaya dan percampuran tersebut menghasilkan orang-orang yang
memiliki berbagai jenis identitas budaya. Berbeda dengan masa pemerintahan
sebuah kerajaan, para anggota kerajaan hanya akan melakukan perkawinan dengan
anggota keluarga kerajaan yang lain, jadi tidak ada diantara anggota yang
memiliki perbedaan jenis identitas dalam keluarga, semua akan dilakukan atas
dasar tahta dan demi warisan turun temurun dari nenekmoyang yang akan di
berikan pada penerusnya.
Ø Sisi Gelap dari Identitas
Ketika
berhadapan dengan suatu hal yang tidak sama dan tidak kita ketahui. Kita
cenderung untuk memiliki stereotip, stereotip bisa terjadi karena kita bertemu
dangan banyak orang asing dan terkadang di hadapkan pada kesempatan yang tidak
lazim. Sama halnya dengan identitas yang tidak sama dan tidak ada pada masa
kerajaan, karena konsep komunikasi, cara berinteraksi dan berbudaya sangat jauh
berbeda dari apa yang di rasakan pada masa sekrang.
Ø Pengertian Stereotip
Pengertian
Stereotip sendiri merupakan bentuk kompleks dari pengelompokan yang secara
mental mengatur pengalaman seseorang mengarahkan sikap tersebut dalam menghadapi
orang-orang tertentu. Hal ini untuk mengatur gambaran-gambaran yang dimiliki
kedalam suatu kategori yang pasti dan sederhana yang digunakan untuk mewakili
sekelompok orang.
Jadi,
kesimpulan yang dapat diambil dari banyaknya macam identitas dalam sebuah
kerajaan adalah, dalam pemerintahan suatu kerajaan, interaksi yang akan
dilakukan dan banyak diperoleh hanyalah dari anggota kerajaan yang sama. Adat
istiadat, budaya, etnik, ras, dan semacamnya masih sangatlah kental dan kuat
bagi mereka, karena hal tersebut merupakan warisan dari leluhur yang apabila
dilanggar atau tidak dipenuhi akan berakibat buruk. Selain budaya dan
sepeninggalan leluhur mereka, para anggota kerajaan hanya akan mementingkan
urusannya demi kepuasan pribadi, meskipun hal itu akan menjatuhkan saudaranya
demi menuruti sikap keegoisan yang ada dalam dirinya, identitas pribadi maupun
sosial sangatlah penting bagi mereka untuk mendapat apresiasi dan kehormatan
yang ingindiperoleh setiap anggota kerajaan lantaran kemasyhuran yang selalu ingin
didapatkan, semata-mata untuk eksistensi diri terhadap individu selain anggota
kerajaan tersebut. Dalam identitas dunia maya maupun khayalan, hal tersebut
tidak dikenal pada masa kerajaan, karena belum adanya penemuan-penemuan mesin
canggih untuk kelangsungan hidup yang lebih modern dan mengganti budaya lama
dengan budaya yang baru, sehingga pada masa kerajaan, budaya-budaya warisan
leluhur masih di jaga dan dijalankan sesuai dengan adat masing-masing dari
daerah tersebut.
Identitas Sosial Yang Dipilih
Identitas seseorang terdiri atas berbagai jenis
identitas yang saling berhubungan. Suatu identitas menjadi penting dan nyata
tergantung dari situasi yang ada. Jika berada dalam konteks yang bervariasi,
maka seseorang akan memilih untuk menekankan satu atau lebih identitas orang
tersebut. Contoh: ketika belajar di kelas, identitas pertama orang tersebut
adalah seorang pelajar, namun ketika orang tersebut berada di tempat pekerjaan,
maka identitas pekerjaan orang tersebut menjadi prioritas utam. Dalam kedua lingkungan
tersebut, bagaimanapun, beberapa identitas seseorang seperti ras, dan jenis
kelamin, juga ada, walupun dalam peranan sekunder. Tanpa memperdulikan
identitas lain yang muncul, sebab semua hal tersebut dipengaruhi oleh budaya.
Identitas Rasial
Ras merupakan konsepsi sosial yang timbul dari usaha
untuk mengelompokkan orang kedalam kelompok-kelompok yang berbeda. (Collier);
ras telah digunakan dalam lingkungan akademis, pemerintahan, dan partai politik
untuk mengidentifikasi orang sebagai orang luar. Peneliti menggunakan
perspektif tersebut dalam mendekati ras sebagai istilah yang di bentuk secara
sosial yang berhubungan dengan kekuasaan. (Alport); mengindikasikan bahwa
antropologi awalnya membagi ras dalam tiga kelompok besar- Mongoloid,
Kaukasoid, dan Negroid. Kategori tersebut membagi manusia kedalam kelompok
semata-mata berdasarkan penampilan fisik. Identitas rasial biasanya identik
dengan ciri-ciri fisik luar seperti warna kulit, tekstur rambut, penampilan
wajah, dan bentuk mata. Ilmu pengetahuan modern telah menemukan bahwa ada
sedikit variasi genetik diantara manusia yang mendasari kategori rasial yang
tepat sebagai cara untuk mengelompokkan manusia. Namun, selanjutnya konsep
tersebut telah terkikis selama berabad-abad sebagai akibat dari penggabungan
genetika, yang meningkat dalam masyarakat kontemporer melalui perkawinan antar
budaya. Konsep identitas rasial berlaku di Amerika Serikat sebagai gagasan
secara sosial yang tidak diragukan berhubungan dengan warisan historis seperti
perbudakan, penganiyayaan suku indian di Amerika, isu hak sipil, dan baru-baru
ini adalah mengenai peningkatan imigran.
Identitas Etnis
Etnis atau identitas etnis berasal dari warisan,
sejarah, tradisi, nilai, kesamaan perilaku, asal daerah, dan bahasa yang sama.
Identitas budaya seseorang berasal dari pengelompokan regional, misalnya :
·
Etnis Basque, yang
terletak disepanjang perbatasan spanyol dan prancis.
·
Etnis Bedouin,
kelompok Arab nomaden (hidup berpindah-pindah) yang terbentang dari Sahara
bagian timur, melintasi Afrika Utara dan Semenanjung Arab, sampai kepantai
timur Arab Saudi.
·
Etnis Kurdi,
group etnis besar di Irak bagian utara, dengan komunitas di Turki, Iran, dan
Siria.
·
Etnis Roma, yang
pada umumnya disebut dengan kaum Gipsi. Tersebar di sepanjang Eropa bagian Timur
dan Barat.
Dalam masing-masing kelompok tersebut, budaya
umumnya merupakan rasa etnisitas yang melewati batas nasional dan didasarkan
pada kepercayaan serta praktik budaya. Etnis warga Amerika Serikat berhubungan
dengan asal leluhur sebelum kedatangan mereka ke Amerika serikat dari
tempat-tempat seperti Jerman, Italia, Meksiko atu Cina. Setelah datang imigran
asli, generasi berikutnya kadang merujuk diri mereka sendiri sebagai orang
“Jerman-Amerika”, orang “Meksiko-Amerika”, atau orang “Cina-Amerika”. Seperti
yang telah dijelaskan oleh Chen, tanda penghubung tersebut berfungsi sebagai
pemisah dan pengabung dua tradisi budaya tersebut.
Selama awal-awal tahun berada di Amerika Serikat,
para imigran kadang akan tergabung dalam daerah tertentu untuk membentuk
komunitas etnis, dan beberapa bahkan masih tetap bertahan seperti Chinatown di
Sanfransisco dan Little Italy di New York. Daerah kantong etnis baru, seperti
Little Saigon di daerah Los Angeles, telah berkembang seiring bertambahnya
imigran baru. Di daerah tersebut, rasa identitas etnis cenderung tetap kuat,
karena praktik, kepercayaan, dan bahasa dari budaya tradisional diikuti dan
dipelihara. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, anggota dari generasi yang
lebih muda kadang berpindah dengan variasi etnis yang lebih banyak dan
pernikahan antar etnis lain. Bagi sebagian orang, hal tersebut dapat mencairkan
perasaan mereka terhadap identitas etnis yang kini warga Amerika Serikat telah
menyatakan kelompok etnis mereka dengan membeberkan sejarah panjang tentang
penggabungan etnis keluarga mereka. Bagi yang lainnya, terutama mereka dengan
warisan Eropa-Amerika mengidentifikasi diri mereka sebagai “hanya orang
Amerika” atau “Amerika kulit putih”. Sering kali dari mereka menjadi anggota
budaya dominan di Amerika Serikat yang berasal dari tradisi agama
Kristen-Yahudi dari Eropa barat, dan yang garis keturunannya ditandai dengan
sejarah perkawinan antar etnis lain selama bertahun-tahun. (Martin dan Makayama);
banyak praktik budaya yang berhubungkan dengan “putih” diluar kesadaran
pelakunya,namun dapat dilihat oleh anggota kelompok budaya minoritas. Maka dari itu “putih” kadang diasosiasikan
sebagai posisi istimewa.
Identitas Gender
Secara biologis, identitas gender berbeda dengan
identitas seks. Gender lebih merujuk bagaimana budaya tertentu membedakan
peranan sosial feminin dan maskulin. (Ting-Toomey); “identitas gender
singkatnya merujuk pada pengertian dan interpretasi yang kita miliki yang
berhubungan dengan gambaran pribadi dan gambaran lain yang diharapkan dari
seorang laki-laki dan perempuan”.
Budaya berpengaruh pada apa yang membentuk keindahan
gender dan bagaimana hal tersebut di tampilkan diantara budaya. Di Amerika
Serikat, disamping ancaman kanker kulit, banyak wanita muda mencoklatkan
kulitnya sebagai bagian dari perawatan kecantikan di musim panas. Namun dalam
budaya Asia bagian Timur dan Tenggara, kulit lebih gelap dianggap sebagai tanda
status sosial yang lebih rendah dan paparan cahaya matahari sangat dihindari.
Begitu pentingnya kulit yang lebih terang, sehingga baik perempuan maupun
laki-laki kadang menggunakan kosmetik pencerah kulit. Begitu juga dengan
bahasa, bahasa merupaka cara lain untuk menunjukkan perbedaan gender. Di
Jepang, kata-kata tertentu digunakan secara khusus oleh perempuan, sedangkan
laki-laki menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menyatakan arti yang sama.
Dalam Bahasa Inggris, hampir tidak ada perbedaan kata-kata yang digunakan baik
perempuan maupun laki-laki. Variasi budaya dalam identitas gender juga nyata
dalam mode, James menemukan bahwa di Denmark :
“Dibandingkan perempuan, laki-laki lebih
peduli tentang berat badan mereka. Perempuan mengenakan pakaian yang longgar
dan jarang mengenakan rok mini-bahkan diantara remaja. Hal ini karena menjadi
seksi bukanlah cara utama bagi wanita untuk menonjolkan diri mereka di
Denmark”.
Identitas Nasional
Identitas nasional merujuk pada kewarganegaraan
seseorang. Mayoritas seseorang mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan
negara dimana mereka lahir. Namun identitas nasional juga dapat diperoleh
melalui imigrasi dan naturalisasi. Mereka yang menjadi warga negara yang
berbeda dengan negara kelahiran mereka dapat mulai mengadopsi beberapa atau
semua aspek dari identitas negara tersebut, tergantung dari keterikatan mereka
dengan tanah air mereka yang baru. Sebagai alternnatif, mereka yang tinggal
secara permanen di negara lain juga dapat memiliki keterikatan yang kuat dengan
tanah air mereka. Identitas nasional akan terlihat ketika seseorang jauh dari
negara asalnya. Ketika ditanyakan dari mana ia datang, penjelajah internasional
biasanya menjawab dengan identitas nasionalnya-seperti “kami dari kanada”.
Namun, dalam beberapa kesempatan identitas lokal lebih menonjol daripada
identitas nasional. Misal: orang Texas lebih cenderung mengidentifikasi diri
mereka dari Texas dibandingkan dari “Amerika”. Peristiwa olahraga nasional dan
krisis internasional juga dapat menstimulasi perasaan kuat tentang identitas
nasional.
Identitas merupakan hal yang dinamis dan dapat
berubah secara kontekstual seiring berjalannya waktu. Di Negara Uni Eropa,
generasi yang lebih muda berpindah dari identitas nasional orang tua mereka dan
mengadopsi istilah identitas “Transnasional”. (Thomas Reid); orang mda dari
negara Ui Eropa cenderung menganggap “Eropa sebagai kampung halaman mereka”.
Banyak diantaranya negara yang menjadi rumah dari bagian macam kelompok budaya.
Namun satu kelompok biasanya mempunyai kekuasaan utama dan dering disebut
dengan budaya dominan, karena anggotanya mempertahankan kontrol terhadap
ekonomi, pemerintah, dan organisasi institusional, dimana kontrol tersebut
lebih mengarah pada pembentukan “karakter nasional”, dijelaskan oleh Allport
bahwa :
“karakter nasional” berarti bahwa
anggota suatu negara, tanpa memandang etnis, ras, agama, dan perbedaan
individual diantara mereka memiliki kesamaan dalam hal-hal yang fundamental
dari kepercayaan dan sikap lebih dari ketika mereka menjadi anggota negara
lain. Sehingga, karna itulah Amerika Serikat, budaya dominan beranggotakan
etnis Eropa bagian Barat dan ciri budaya yang timbul dari warisan tersebut
berasal dari negara secara keseluruhan dan dirujuk sebagai “karakter nasional”.
Identitas Regional
Perbedaan budaya di antara daerah yang
termanifestasi melalui etnis, bahasa, aksen, dialek, adat, makanan, pakaian
ataupun warisan sejarah, dan politik yang berbeda, hingga macam-macam karakteristik
yang ditunjukkan tersebut menjadi identitas regional setiap negara. Misal: meskipun total populasi di Belgia hanya lebih
dari 10 juta jiwa, negara tersebut memiliki 3 bahasa resmi-bahasa Belanda-
Prancis- dan Jerman.
Di Amerika Serikat, banyak identitas regional
terbatas oleh garis perbatasan dan hampir semua orang bangga dengan daerah
mereka. Identitas regional juga dapat ditandai oleh daerah geografis yang lebih
luas, misalnya: daerah New England, “down South”, “back East”, atau Midwest.
Berbeda dengan yang ada di Jepang, identitas regional di tandai oleh berbagai
dialek yang berbeda (Misalnya: Tokyo, Kansai, Tohoku). Dan beberapa dialek
tersebut (misalnya: Kagoshima dan Okinawa) sulit dimengerti oleh orang Jepang dari
daerah yang lain. Masyarakat Meksiko menyatakan identitas regional mereka
dengan memberitahukan bahwa mereka berasal dari Sinaloa, Michoacan, Oaxaca,
atau Meksiko City.
Identitas Organisasi
Dalam beberapa budaya, keanggotaan seseorang dalam
organisasi dapat menjadi sumber penting identitas. Hal tersebut benar dalam
budaya kolektif dan tidak demikian dalam budaya individualistis. Secara
pemahaman pentingnya identitas organisasi dapat dirasakan dan terjadi di negara
jepang, di negara jepang biasanya seorang pelayan restoran akan memakai pin di
bajunya yang terletak di dada. Hal itu menunjukkan agar tiap berkenalan dengan
orang lain maupun pelanggan, mereka akan mudah dikenal sebab organisasi yang
dinaungi. Namun hal terseut berbeda dengan Amerika, amerika tidak begitu mengeksistensikan
organisasi dengan sebuah identitas diri.
Identitas Pribadi
Identitas pribadi terdiri atas karakteristik yang
membuat seseorang berbeda dengan orang lain di kelompoknya, karakteristik yang
membuat unik dan bagaimana seseorang
tersebut memandang dirinya sendiri. Budaya turut berperan dalam menentukan
identitas pribadi. (Markus dan Kitayama); “orang dengan budaya yang berbeda
memiliki pandangan yang berbeda mengenai dirinya, orang lain, dan keterikatan
diantara keduanya. Orang yang berasal dari budaya yang individualistis
menunjukkan budayanya dengan orang lain, namun mereka yang berasal dari budaya
yang kolektif, cenderung menekankan keanggotaan mereka dengan dalam suatu
kelompok atau hubungan mereka dengan yang lainnya.
Identitas Dunia Maya dan Identitas Khayalan
Seorang psikolog Suler mengemukakan tentang internet
yang juga memungkinkan untuk memberi kesepatan lari dari batasan identitas
sehari-hari :
Salah satu hal yang menarik dari
internet adalah kesempatannya yang diberikan kepada manusia untuk menampilkan
dirinya dengan berbagai cara. Anda dapat mengubah gaya anda atau bereksperimen
sesuka hati anda dengan mengganti usia anda. Sejarah, kepribadian, penampilan
pribadi, bahkan jenis kelamin anda, ‘username ‘ yang anda pilih, informasi
mengenai diri anda yang anda beritahu dan yang anda rasakan, informasi yang
anda tampilkan dalam halaman web pribadi anda, pesona atau avatar yang anda gunakan dalam sebuah komunitas online—semua aspek penting dari
bagaimana orang mengatur identitas mereka dalam dunia maya”.
Internet memungkinkan seseorang untuk memilih dan
mempromosikan apa yang mereka pikirkan mengenai sisi positif dari identitas
mereka dan menghilangkan sisi negatif atau bahkan membentuk identitas yang
baru. (Surel); beberapa kelompok peserta online
memiliki “bentuk pesona khayalan”.
Dan kegilaan identitas buatan ini dapat menjadi begitu kuat, sehingga dapat
“mengambil hidup mereka”. Internet penuh dengan situs web, seperti facebook
yang memungkinkan penggunanya untuk membentuk identitas maya yang mungkin
berpengaruh untuk identitas mereka yang sebenarnya. Situs web second life
merupakan contoh lain dari situs web “dunia nyata” yang memfasilitasi
pembentukan identitas maya. Awalnya situs web ini berfungsi sebagai situs
jejaring sosial, dimana peserta membentuk avatar
untuk mewakili dirinya sendiri, hingga saat ini digunakan oleh
perusahaan-perusahaan untuk mengadakan rapat dengan karyawan mereka yang
bekerja di tempat yang jauh.
Identitas pribadi yang dipengaruhi oleh budaya,
menyangkut usia, agama, kelas sosial ekonomi, kemampuan fisik, atau status
minoritas. Bagaimanapun juga, identitas yang berbeda, cukup memberikan
seseorang pengetahuan mengenai rumitnya identitas tersebut dan bagaimana budaya
mempengaruhinya.
Memperoleh dan Mengembangkan Identitas
Identitas merupakan produk dari keanggotaan
seseorang dalam satu kelompok, sesuai dengan yang di katakan oleh
(Ting-Toomey); manusia memperoleh dan mengembangkan identitas mereka melalui
interaksi mereka dalam kelompok budaya mereka. Perkembangan identitas, menjadi
proses dalam keluarga dan sosialisasi
budaya yang dipengaruhi oleh budaya lain dan perkembangan pribadi. Identitas
awal seseorang berasal dari keluarga orang tersebut, dimana ia berlajar secara
budaya mengenai kepercayaan, nilai, dan peranan sosial yang tepat, bimbingan
dari anggota keluarga sudah dimulai ketika si anak masih muda, ketika mereka
mengajarkan pada anak-anak perilaku yang pantas untuk laki-laki dan perempuan.
Hal ini menamakan identitas gender. Interaksi dengan anggota keluarga besar
mengajarkan perilaku yang pantas antar usia , keluarga jugalah yang pertama
kali menanamkan konsep identitas pribadi atau kelompok.
Dari perspektif teoritis, phinney menawarkan model
tiga-tahap untuk memahami pertumbuhan identitas. Tahap pertama :
Identitas
etnis yang tidak diketahui, ditandai
oleh kurangnya eksplorasi terhadap etnisitas. selama tahap ini, seseorang tidak
tertarik untuk mengeksplorasi untuk menampilkan identitas pribadi mereka. Untuk
anggota dari budaya minoritas, ketidaktertarikan ini dapat berasal dari
keinginan untuk menyembunyikan identitas etnis mereka sendiri dalam usahanya
untukmengidentifikasi budaya yang lebih mayoritas.
Tahap
kedua, pencarian identitas etnis,
dimulai ketika seseorang mulai tertarik untuk mempelajari dan memahami
identitas etnis mereka sendiri. Pergerakan dari satu tahap ketahap yang
laindapat dipengaruhi oleh berbagai stimulasi. Pendiskriminsian dapat
menggerakkan anggota dari kelompok minoritas untuk menunjukkan etnis mereka
sendiri. Hal ini dapat mewujudkan beberapa kepercayaan dan nilai budaya
mayoritas yang merugikan anggota budaya minoritas, dan menstimulasi pergerakan
etnis seseorang.
Tahap
ketiga, pencapaian
etnis, diperoleh ketika seseorang memiliki pemahaman yang jelas dan
pasti mengenai budaya sendiri. Bagi anggota minoritas, hal ini biasanya datang
dengan kemampuan untuk berhubungan dengan diskriminasi dan stereotif negatif
secara efektif. Pencapaian identitas juga dapat memberikan rasa percaya diri
dan penghargaan terhadap diri sendiri.
(Martin dan Nakayama); membentuk empat tahap berbeda
dari model perkembangan identitas bagi anggota kelompok minoritas dan
mayoritas. Pada model minoritas, tahap pertama identitas yang tidak diketahui,
tahap penyesuaian, tahap resistensi dan pembedaaan, tahap integrasi. Pada
model mayoritas, tahap pertama identitas tidak diketahui, penerimaan,
resistensi, pendefinisian dan integrasi ulang. Identitas ras, etnis,
dan jenis kelamin seseorang didapatkan ketika seseorang lahir dan dianggap
sebagai warisan atau tidak sengaja.
Membentuk dan Menetapkan Identitas Budaya
Dengan berinteraksi dengan orang lain seseorang akan
terus menerus membentuk dan membentuk kembali identitas budayanya melalui
komunikasi. Seperti yang telah dikatakan Molden, “melalui komunikasilah kita
dapat mengekspresikan kesamaan dan ketidak samaan dengan yang lain. Kegunaan
komunikasi dalam membentuk dan menetapkan identitas dalam berbagai bentuk,
termasuk percakapan, peringatan sejarah,
musik, tarian, ritual, upacara dan berbagai
drama sosial”. Pertumbuhan identitas awal merupakan hasil dari interaksi
dengan anggota keluarga. Keluarga merupakan sumber cerita yang mengikat
seseorang dengan masa lalu dan memberikan ras identitas dan hubungan dengan
dunia ini. Identitas juga ditetapkan dan ditunjukkan dalam ritual budaya masa
pendewasaan yang digunakan untuk menolong remaja meningkatkan kesadaran
mengenai siapa mereka ketika mereka memasuki masa dewasa. Ketika dibentuk,
identitas dapat dinyatakan dalam banyak cara, mulai dari anak-anak, masa
remaja, dan masa dewasa. Seseorang dalam setiap budaya memiliki cara untuk
menunjukkan identitas agama maupun spiritualnya.
Identitas dalam Interaksi Antar Budaya
Menurut Hechtidentitas juga dipertahankan dan
dimodifikasi melalui interaksi sosial, identitas juga mlai mempengaruhi
interaaksi melalui perilaku yang memotivasi. Seseorang dapat masuk dan keluar
dari identitas yang berbeda ketika orang tersebut berinteraksi dengan orang
lain, dan dengan masing-masing identitas
dapat menggunakan sejumlah perilaku komunikatif yang sesuai dengan
identitas orang tersebut mengenai komunikasi yang benar dan sesuai dengan
berbagai latar sosial. Pemahaman dan ekspetasi ini berhubungan dengan budaya,
dan apa yang pantas dalam budaya seseorang bisa jadi tidak pantas dalam budaya
orang lain.
Menurut (callier); untuk dapat berkomunikasi secara
efektif dalam situasi antar budaya, identitas budaya yang diakui seseorang
serta gaya komunikasinya harus sesuai dengan identitas dan gaya yang
ditampilkan padanya oleh lawan bicaranya. Namun, karena gaya komunikasi yang
mungkin berbeda, masing-masing perilaku komunikasi harus mencari jalan tengah,
dan pencarian ini akan membutuhkan fleksibelitas adaptasi.
Identitas dalam Masyarakat Multikultural
Pengaruh seperti globalisasi, imigrasi, dan
perkawinan antar budaya meningkatkan percampuran budaya dan percampuran
tersebut menghasilkan orang-orang yang memiliki berbagai jenis identitas
budaya. (Chuang); identitas budaya menjadi kabur di tengah-tengah integrasi
budaya, interaksi bikultur, pernikahan antar-ras, dan proses adaptasi yang
saling menguntungkan. Martin, Nakayama, dan Flores juga mengatakan bahwa “orang
yang hidup diantara identitas budaya meningkat jumlahnya, yaitu orang yang
memiliki lebih dari satu identitas etnis, ras, atau agama.
Imigrasi, pernikahan antar budaya, dan kelahiran
multirasmenciptakan lingkungan sosial.
Kotkin dan Tseng berpendapat bahwa “tidak hanya ada pertumbuhan keinginan-dan
kemampuan- untuk melintasi budaya, namun juga evolusi dalam suatu negara dimana
identitas pribadinya lebih dibentuk oleh pilihan budaya dibandignkan oleh warna
kulit atau warisan etnisnya. (Hitts); ahli sosiologid menyebut tren evolusi
sebagai “perpindahan etnis” atau “belanja etnis” dan bahwa “semakin banyak
orang merasa nyaman untuk mengganti identitas yang mereka bawa sejak lahir maka
akan merasa nyaman pula jika mengganti lagi dengan identitas yang baru.
Isu mengenai identitas merupakan hal yang rumit dan
mungkin akan menjadi lebih rumit karena meningkatnya keanekaragaman budaya yang
terdapat dalam masyarakat sekarang ini. Pemahaman lama mengenai identitas
budaya yang tepat atau identitas yang ketinggalan jaman , identitas yang secara
cepat menjadi sebuah negosiasi yang diartikulasikan antara apa anda? Menurut
anda? Dan apa anda menurut orang lain.
Sisi Gelap dari Identitas
Persamaan dan perbedaan juga berperan dalam hubungan
sosial. “psikolog” yang mengadakan penelitian tentang daya tarik internasional menghasilkan
sebuah interuksi prinsip penting, semakin mirip seseorang dengan yang lainnya,
semakin suka meraka denga satu dan yang lainnya.
Ketika berhadapan dengan suatu hal yang tidak sama
dan tidak kita ketahui. Kita cenderung untuk memiliki stereotip, stereotip bisa
terjadi karena kita bertemu dangan banyak orang asing dan terkadang di hadapkan
pada kesempatan yang tidak lazim.
Pengertian Stereotip
Stereotip merupakan bentuk kompleks dari
pengelompokan yang secara mental mengatur pengalaman seseorang mengarahkan
sikap tersebut dalam menghadapi orang-orang tertentu. Hal ini untuk mengatur
gambaran-gambaran yang dimiliki kedalam suatu kategori yang pasti dan sederhana
yang digunakan untuk mewakili sekelompok orang. Psikolog Abbate, Boca, dan
Bocchiaro memberikan pengertian yang lebih formal: “stereotip merupakan susunan
kognitif yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, dan harapan si penerima
mengenai kelompok sosial manusia”. Alasan mengapa stereotip itu begitu mudah
menyebar adalah karena manusia memiliki kebutuhan psikologis untuk
mengelompokkan dan mengklasifikasikan suatu hal. Dunia dimana kita tinggal ini
terlalu luas, teralalu kompleks, dan terlalu dinamis untuk anda ketahui secara
detail.
Stereotip dapat positif ataupun negatif. Stereotip
yang merujuk sekelompok orang sebagai orang malas, kasar, jahat, atau bodoh
jelas-jelas merupakan stereotip negatif. Tentu saja, ada stereotip yang
positif, seperti asumsi pelajar dari Asia yang pekerja keras, berkelakuan keras,
dan pandai. Bagaimanapun, karna stereotip mempersempit persepsi kita, maka
stereotip dapat mencemarkan komunikasi antar budaya. Hal ini karena stereotip cenderung
untuk menyamarkan ciri-ciri sekelompok orang. Misalnya, kita tahu bahwa tidak
semua pelajar Asia yang pekerja keras, dan pandai, dan tidak ada sekelompok
orang yang semuanya adalah pemalas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar