Irma
Kumala Sari
Ilmu
Komunikasi
120531100029
Komunikasi
Antar Pribadi “Perceraian”
Komunikasi
antar pribadi atau yang di sebut dengan komunikasi tentang ketulusan merupakan
suatu cara yang dilakukan seorang individu kepada individu lain untuk menyampaikan
suatu pesan baik secara verbal (langsung) maupun non verbal (tidak langsung).
Komunikasi ini dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Seperti yang di ungkapkan
oleh Prof Deddy Mulyana penulis
buku Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa “Komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi antara dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal maupun non
verbal. Sedangkan menurut Judy. C. Pearson komunikasi antar pribadi mempunyai ciri yang tak jauh beda dari pendapat Mulyana,
yaitu bersifat transaksional,
mencakup aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi yang dimulai dengan diri pribadi (self), adanya kedekatan fisik antar pihak-pihak yg berkomunikasi yg saling bergantung satu
sama lain hingga membentuk suatu
komunikasi antar pribadi yang tidak dapat diubah
maupun diulang.
Dalam hal ini, Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
lebih bersifat independen atau tertutup, karna hanya
melibatkan orang tertentu yang mempunyai kedekatan secara fisik. Adapun
cara-cara maupun tujuan terjadinya komunikasi antar pribadi diantaranya
karena adanya keinginan untuk menemukan jati diri, untuk
membina dan memelihara hubungan baik dengan orang lain, merupakan
salah suatu cara yang dilakukan untuk mempengaruhi dan meyakinkan
orang lain dengan tujuan tertentu. Serta untuk memberi dan memperoleh kepuasan
dengan membantu orang lain menyelesaikan suatu masalah. Beragam cara dapat di
lakukan oleh seorang yang ingin melakukan proses KAP, namun tidak semua yang
dilakukan dapat dengan mudah di jalankan. Seperti
halanya yang baru-baru ini terjadi dalam pemberitaan media televisi banyak
artis-artis di tanah hiburan yang mengalami proses perceraian, perceraian yang
menjadi pilihan terakhir dalam mengakhiri suatu hubungan rumah tangga (pribadi)
yang di sebabkan karna kurangnya perhatian, adanya berbagai kesibukan yang di
alami oleh masing-masing individu sehingga salah satu individu merasa di
abaikan, adanya pengaruh dari luar seperti pemberitaan perselingkuhan dan
hal-hal semacamnya yang di anggap Tak ada
kecocokan lagi dari masing-masing individu.
Kemungkinan
besar dapat di katakan hal tersebut merupakan salah satu dampak atau jenis KAP
yang kurang intens atau kurang efektif. Jika masing-masing individu mengerti
keadaan dan posisi dari masing-masing profesi yang di jalankan serta memiliki
suatu tujuan
dalam artian telah adanya ikatan hubungan rumah tangga yang melibatkan
kepentingan besar, tentu hal yang tidak di inginkan semacam perceraian tidak
akan di jumpai. Dalam proses KAP tidak menutup kemungkinan seorang akan timbul
ketidak samaan pengertian dan pemikiran dari masing-masing individu, terlebih
lagi adanya noice atau gangguan selama proses KAP berlangsung. Kedekatan secara pribadi juga
sangat penting dalam konteks KAP karena hal tersebut dapat mengurangi timbulnya
salah pengertian dan pemahaman antar sesama pelaku KAP.
Dalam
proses KAP akan Nampak jelas perbedaan yang dilakukan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Komunikasi yang di lakukan secara langsung akan
lebih mendapat jawaban yang meyakinkan ketimbang proses komunikasi yang di
lakukan secara tidak langsung. Proses komunikasi langsung yaitu di lakukan
dengan tatap muka antara pelaku komunikasi individu satu dengan individu lain.
Jika komunikasi secara langsung lebih sering di lakukan maka seorang dapat
memperoleh jawaban dari pesan yang di sampaikan, mulai dari gaya penyampaian
pesan baik gestur maupun postur tubuh saat proses berlangsung, intonasi serta
tatapan mata juga mampu mempengaruhi dan mempunyai arti tersendiri bagi
seseorang dalam penyampaian pesan terlebih secara personal. Namun jika
dilakukan secara tidak langsung semisal melalui telefon, sms, email ataupun
melalui orang ke tiga, maka hal tersebut akan menimbulkan noice yang lebih
besar, mengingat lamanya proses yang di jalankan dan mampu menjadikan kesalah
pahaman yang berkesinambungan. Jadi bila seseorang ingin menjalankan proses
Komunikasi Antar Pribadi tentunya individu tersebut haruslah lebih mengerti dan
tau bagaimana cara, tujuan, serta hal lain yang berperan dalam konteks KAP
tersebut. Selain itu individu juga harus berperan aktif dalam menjalankan
keinginannya selama proses KAP di jalankan agar tidak terjadi hal-hal yang tdak
di inginkan dan berakibat merusak hubugan antar individu tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar