Sabtu, 25 Oktober 2014

Komunikasi Antar Pribadi “Perceraian”

Irma Kumala Sari
Ilmu Komunikasi
120531100029
Komunikasi Antar Pribadi “Perceraian”

Komunikasi antar pribadi atau yang di sebut dengan komunikasi tentang ketulusan merupakan suatu cara yang dilakukan seorang individu kepada individu lain untuk menyampaikan suatu pesan baik secara verbal (langsung) maupun non verbal (tidak langsung). Komunikasi ini dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Seperti yang di ungkapkan oleh Prof Deddy Mulyana penulis buku Pengantar Ilmu Komunikasi bahwa “Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal maupun non verbal. Sedangkan menurut Judy. C. Pearson komunikasi antar pribadi mempunyai ciri yang tak jauh beda dari pendapat Mulyana, yaitu bersifat transaksional, mencakup aspek isi pesan dan hubungan antar pribadi yang dimulai dengan diri pribadi (self),  adanya kedekatan fisik antar pihak-pihak  yg berkomunikasi yg saling bergantung satu sama lain hingga membentuk suatu komunikasi antar pribadi yang tidak dapat diubah maupun diulang.

Dalam hal ini, Komunikasi Antar Pribadi (KAP) lebih bersifat independen atau tertutup, karna hanya melibatkan orang tertentu yang mempunyai kedekatan secara fisik. Adapun cara-cara maupun tujuan terjadinya komunikasi antar pribadi diantaranya karena adanya keinginan untuk menemukan jati diri, untuk membina dan memelihara hubungan baik dengan orang lain, merupakan salah suatu cara yang dilakukan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain dengan tujuan tertentu. Serta untuk memberi dan memperoleh kepuasan dengan membantu orang lain menyelesaikan suatu masalah. Beragam cara dapat di lakukan oleh seorang yang ingin melakukan proses KAP, namun tidak semua yang dilakukan dapat dengan mudah di jalankan. Seperti halanya yang baru-baru ini terjadi dalam pemberitaan media televisi banyak artis-artis di tanah hiburan yang mengalami proses perceraian, perceraian yang menjadi pilihan terakhir dalam mengakhiri suatu hubungan rumah tangga (pribadi) yang di sebabkan karna kurangnya perhatian, adanya berbagai kesibukan yang di alami oleh masing-masing individu sehingga salah satu individu merasa di abaikan, adanya pengaruh dari luar seperti pemberitaan perselingkuhan dan hal-hal semacamnya yang di anggap Tak ada kecocokan lagi dari masing-masing individu.

Kemungkinan besar dapat di katakan hal tersebut merupakan salah satu dampak atau jenis KAP yang kurang intens atau kurang efektif. Jika masing-masing individu mengerti keadaan dan posisi dari masing-masing profesi yang di jalankan serta memiliki suatu tujuan dalam artian telah adanya ikatan hubungan rumah tangga yang melibatkan kepentingan besar, tentu hal yang tidak di inginkan semacam perceraian tidak akan di jumpai. Dalam proses KAP tidak menutup kemungkinan seorang akan timbul ketidak samaan pengertian dan pemikiran dari masing-masing individu, terlebih lagi adanya noice atau gangguan selama proses KAP  berlangsung. Kedekatan secara pribadi juga sangat penting dalam konteks KAP karena hal tersebut dapat mengurangi timbulnya salah pengertian dan pemahaman antar sesama pelaku KAP.


Dalam proses KAP akan Nampak jelas perbedaan yang dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Komunikasi yang di lakukan secara langsung akan lebih mendapat jawaban yang meyakinkan ketimbang proses komunikasi yang di lakukan secara tidak langsung. Proses komunikasi langsung yaitu di lakukan dengan tatap muka antara pelaku komunikasi individu satu dengan individu lain. Jika komunikasi secara langsung lebih sering di lakukan maka seorang dapat memperoleh jawaban dari pesan yang di sampaikan, mulai dari gaya penyampaian pesan baik gestur maupun postur tubuh saat proses berlangsung, intonasi serta tatapan mata juga mampu mempengaruhi dan mempunyai arti tersendiri bagi seseorang dalam penyampaian pesan terlebih secara personal. Namun jika dilakukan secara tidak langsung semisal melalui telefon, sms, email ataupun melalui orang ke tiga, maka hal tersebut akan menimbulkan noice yang lebih besar, mengingat lamanya proses yang di jalankan dan mampu menjadikan kesalah pahaman yang berkesinambungan. Jadi bila seseorang ingin menjalankan proses Komunikasi Antar Pribadi tentunya individu tersebut haruslah lebih mengerti dan tau bagaimana cara, tujuan, serta hal lain yang berperan dalam konteks KAP tersebut. Selain itu individu juga harus berperan aktif dalam menjalankan keinginannya selama proses KAP di jalankan agar tidak terjadi hal-hal yang tdak di inginkan dan berakibat merusak hubugan antar individu tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar