Sabtu, 25 Oktober 2014

Tugas UTS Hukum Media Massa dari Pak Teguh yang paling baik sedunia akhirat

Rangkuman Esay Hukum Media Massa khususnya media cetak tentang isue prostitusi serta semakin maraknya dunia persaingan media massa baik di media cetak maupun elektronik yang bersifat online

Irma Kumala Sari 
Ilmu Komunikasi
120531100029

Media Online di Indonesia
Berbicara mengenai media rasanya dapat kita gambarkan sebuah alat komunikasi yang menyajikan pemberitaan atau apapun yang berbau informasi. Media yang saat ini terjalin dan terarah dalam satuan komunikasi ataupun hubungan menjadi suatu hal yang lumrah dan bahkan sudah sangat menggantung bagi para pengguna dan penikmat sekaligus pengamat media. Dapat kita rasakan bagaimana dan seperti apa merasakan hidup sehari tanpa media dalam bentuk apapun begitu juga dengan menjalani hidup yang sebaliknya.
Media kini semakin bertambah luas dan beragam dalam penggunaannya, jika dahulu media hanya dikenal untuk memberitakan suatu permasalahan kriminal maupun politik, kini segala bentuk dan ragam keadaan dunia diberitakan melalui media, baik berupa lisan, tulisan, maupun gambar. Contoh lisan seperti apa yang diberitakan dalam dunia pertelevisian, dimana seorang reporter atau pembaca berita akan langsung menyampaikan peristiwa dihari itu. Tulisan, yaitu bentuk berita yang telah di tulis dan diolah oleh wartawan hingga termuat dalam bentuk tulisan cetak, surat kabar, majalah dan sejenisnya. Sedangkan, yang berupa gambar adalah poster-poster maupun baleho yang biasa di pasang di jalan-jalan ataupun di tempel di dinding-dinding.
I.1. Kerangka teoritis
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi Komunikasi (2011), mendefinisikan tentang komunikasi massa yang dirumuskan oleh Bittner (1980:10) yaitu, “Mass communication is messages communicated throught a mass medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komuniksasi massa merupakan sebuah “pesan”, namun menurut Wiryanto dalam buku Teori Komunikasi Massa (2000) “komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi”. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi yang memanfaatkan media massa (elektronik ataupun cetak) untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas pada saat yang bersamaan.
Informasi yang disampaikan dalam berita baik dimedia apapun merupakan informasi dalam hari dan waktu dimana berita itu di publikasikan, jadi agar para pengamat duniatau tentang kabar apa yang terjadi dalam sekitar, maupun manca negara. Seperti berita yang baru-baru ini menjadi info terhangat dikawasan kota metropolitan kedua setelah Jakarta, yaitu Surabaya. Kembali sedikit mengingat tanggal 18 Juni gerakan pensterilan yang dilakukan oleh walikota terkait prostitusi terbesar di kawasan Asia tenggara (Detik.com) ini, menjadi perbincangan dan mungkin sekarang ceritanya hanya tinggal sejarah seperti para pahlawan Surabaya, namun bedanya hanyalah cerita ini mengenai pahlawan malam dengan alasan demi melanjutkan hidup agar tidak sengsara.
Dalam pemberitaan di media online TribunNews.com. dimana tribun ini adalah salah satu pers media yang dikelola oleh kompas gramedia didirikan oleh PK Ojong dan Jakob Oetama pada 28 Juni 1965 (anneahira.com) yang mana tribun ini merupakan salah satu media cetak di Indonesia yang menjembatani masyarakat dengan pemberitaan yang tengah terjadi di luar yang menyajikan info-info terhangat. Dimana salah satunya adalah pemberitaan tentang sterilisasi gang Prostitusi Dolly tersebut turut diberitakan bukan hanya di media cetak surat kabar, melainkan juga di media online, seperti gambar serta berita dibawah ini.
Gambar 01.1
Pemberitaan ditutupnya prostitusi gang Dolly dan Jalan Jarak di media Online Tribunnews.com
Sumber: http//Tribunnews.com






Model pemberitaan media online terkait penutupan tempat prostitusi wanita malam di gang Dolly dan Jalan Jarak Surabaya.
Gang Dolly Mencekam Menjelang Penutupan
Gambar 01.2
Warga sekitar kawasan lokalisasi melakukan do’a bersama sebagai bentuk penolakan akan ditutupnya gang Prostitusi di Jalan Jarak dan Dolly.
Gang Dolly Mencekam Menjelang PenutupanSumber: http//Tribunnews.com








Gang Dolly Mencekam Menjelang Penutupan
Surya/Habibur Rohman
Warga menutup jalan utama Putat Jaya dan melakukan doa bersama sebagai bentuk penolakan penutupan dikawasan lokalisasi Dolly terkait deklarasi Surabaya bebas prostitusi yang berlangsung di Islamic Center, Surabaya, Rabu (18/06/2014) malam, SURYA/HABIBUR ROHMAN.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Suasana di lokalisasi prostitusi Gang Dolly dan Jalan Jarak pada Rabu (18/06/2014) pukul 18.45 WIB mencekam.
Para pekerja Dolly dan personiel kepolisian terus berjaga-jaga disepanjang Jalan Jarak dan Gang Dolly. Penjagaan itu menyusul adanya kabar bahwa akan ada penyerangan yang dilakukan oleh salah satu ormas Islam.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi. Para pedagang kaki lima (PKL) untuk semenatara tak bisa mangkal untuk berjualan di Jarak dan Dolly.
Semua wisma di dua lokalisasi prostitusi itu di tutup. Lampu didalam wisma juga dimatikan. Hanya lampu ditengah Jalan Jarak dan Gang Dolly yang masih menyala. Para warga dan PSK berjaga hampir di setiap depan wisma.
“Memang ditutup semua. Warga dan perempuan malamnya ikut bersiaga karna ada isu akan ada penyerangan dari pihak yang setuju penutupan Jarak dan Dolly.” Kata Sahnan, salah seorang warga Dolly, sambil membawa sebatang kayu.
“PKL sudah tidak bisa masuk berjualan di sini. Tapi, untuk sementara. Setelah aman, diperbolehkan (berjualan lagi). Itu sudah kesepakatan dari warga disini,” akunya.
Salah seorang PSK mengaku ikut bersiaga untuk menghadapi serangan mendadak dari luar Dolly. “Siap melawan jika ada serangan dari pihak luar,” ujar dia.
Sementara itu, Kapolsek Sawahan Kompol Manang Subekti menyatakan, pihaknya mengerahkan 900 personel kepolisian untuk berjaga-jaga di Jalan Jarak dan Gang Dolly.
“Supaya tidak ada pihak yang berusaha mengacaukan  Jarak dan Dolly,” katanya.
Warga di Jarak dan Dolly, menurut Manang, hanya tidak ingin diganggu oleh pengacau dari luar daerah. Makanya mereka berjaga-jaga. “Warga dan PSK tak asa masalah. Hanya berjaga-jaga saja.” Katanya.
Manang mengimbau warga di Gang Dolly dan Jalan Jarak agar tidak terprovokasi oleh isu-isu dari orang yang tak bertanggungjawab.
“Warga jangan terpancing dengan isu yang meresahkan. Kami sudah menyampaikan ke warga bahwa tidak akan ada apa-apa. Kita akan berjaga sampai normal,” ujarnya.
            Informasi tersebut merupakan salah satu pemberitaan media tentang prostitusi Gang Dolly dan Jalan Jarak yang ada di kawasan Kota Surabaya, yang mana berita tersebut disampaikan oleh media massa Tribunnews.com yang dipublikasikan dengan menggunakan media online.
Seperti yang telah dijelaskan  sebelumnya, semaraknya berita-berita yang bermunculan saat ini baik melalui media massa elektronik maupun cetak banyak membumikan hangat-hangatnya akan berita pensterilan lokalisasi Jarak dan Dolly. Tentunya tidak perlu dijelaskan ulang kembali apa itu Jarak dan Dolly, setiap yang tinggal di jawa timurpun akan tau bahwa itu merupakan tempat pekerja seks komersial terbanyak seindonesia. Benar begitukah???  Pasalnya banyak yang memberitakan hal tempat itu adalah tempat yang paling banyak mengeluarkan pajak untuk pembangunan tempat lokalisasi tersebut, dimana setiap wanita berjajar di dalam rumah yang berdinding kaca dengan menggunakan baju yang serba mini di samping-samping jalan dengan tujuan untuk menarik setiap orang yang melihatnya.
Banyak pekerja seks tersebut datang dari berbagai kota, bahkan dari luar kotapun berani menjamin untuk mendapat kehidupan di gang Jarak Dolly tersebut. Para wanita baik muda maupun yang sudah berusia diatas 40 tahun masih siap melayani setiap lelaki yang datang untuk mendapat hiburan darinya, entah semacam apa hiburan yang diberikan hingga semakin malam tempat itu menjadi semakin ramai dan lebih ramai lagi. Mungkin ketika pagi hingga menjelang sore hari jika kita melewati tempat tersebut hanya akan terlihat biasa-biasa saja, paling tidak hanya akan terjadi kemacetan di gang-gang sekita Dolly yang memang sempit. Bila telah menjelang malam serasa gang Dolly adalah pasar meriah sebab banyaknya lampu-lampu yang menyala suara-suara lagu yang berputar disetiap tempat malam dan di wisma-wisma tersebut (Tribunnuws.com).
Jika dapat diingat kembali kisah awal mula terbentuknya gang Dolly yang bertempat di Kota metropolitan kedua setelah Jakarta yaitu Surabaya. Kita semua tahu bahwa kota Surabaya merupakan kota Pahlawan yang di ingat diseluruh dunia, dimana banyak pahlawan Republik Indonesia yang memperjuangkan kota sebelum Indonesia merdeka. Tetapi bukan hanya pahlawan negara yang termashur di kota Surabaya, melainkan juga pahlawan malam yang mempunya bisnis terbesar di Indonesia bahkan terbesar se Asia Tenggara, bisnis para pahlawan peramai malam itulah yang kini  terkenal bermarkas di gang DOLLY Surabaya.
Bisnis yang mengarah pada hawa nafsu “dorongan hati yang kuat untuk melakukan hal yang kurang baik” (Kamus Besar Bahasa Indonesia) tersebut pertama kali dicetuskan oleh Dolly, seorang tante cantik yang berasal dari Belanda, dan lebih mengejutkannya lagi keturunan tante  Dolly yang sekarang  masih  ada juga disebut dengan pebisnis Seks, namun bisnis itu tidak berjangka panjang dan tidak lagi bergerak dibidang nafsu. Entah apa jadinya jika sampai saat ini bisnis tersebut masih dijalankan oleh tante dan keturunan-keturunannya, mungkin akan lebih besar lagi dan terkenal hingga penjuru dunia. Berita edarannya, sang pencetus komplek di daerah Jarak, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya Jawa Timur. Dari situlah tante Dolly dikenal sebagai pelopor utama terbentuknya gang lokalisasi Prostitusi tersebut.
I.2. Sejarah Dolly
Awal mulanya, tante Dolly hanya menyediakan beberapa gadis untuk menjadi pekerja seks komersial melayani dan memuaskan syahwat para tentara belanda pada jaman dahulu kala. Seiring dengan perkembangan dunia, tak disangka para pelayan gadis asuhan tante Dolly yang mampu memuaskan syahwat para aparat negara Belanda untuk datang kembali ke kota Surabaya. Semenjak itu bukan hanya para aparat belanda yang berkunjung, melainkan warga pribumi dan pedagang Surabya juga ikut menikmati gadis asuhan tante Dolly yang menjadikan kondisi tersbut berpengaruh kepada kuantitas pengunjung dan jumlah wanita penghibur yang disediakan oleh tante Dolly
Siapa sangka, Dolly juga berubah menjadi sandaran hidup para penduduk pribumi kawasan Jarak gi gang tersebut, tercatat 800 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK), kafe dangdut dan panti pijat yang berjajar rapi. Yang setidaknya setiap malam hampir mencapai 9000 (Sumber: Merdeka.com 17/11/13) lebih penjaja , penikmat seks, pelacur dibawah umur, germo, ahli pijat, siap menawarkan layanan kepada setiap pengunjung yang datang. Tak sampai itu saja, Dolly juga menjadi tumpuan hidup pedagang kaki lima, tukang parkir, calo prostitusi yang dari keseluruhan tersebut menjadi sebuah simbolis mutualisme.
Catatan lain juga menceritakan bahwa Dolly merupakan makam Tionghoa yang meliputi wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam islam di Putat Gede. Sekitar tahun 1966 daerah tersebut di serbu pendatang dengan menghancurkan bangunan-bangunan makam. Makam cina itu tertutup bagi jenazah baru, dan kerangka lama harus dipindah oleh ahli warisnya. Hal tersebut mengundang orang untuk berebut mendapatkan tanah bekas makam tersebut, baik dengan cara membongkar makam, menggali kerangka jenazah, maupun cukup dengan meratakan saja. Yang setelah itu setahun kemudian muncullah wanita yang bernama Dolly Khavit di kawasan makam Tionghoa tersebut yang kemudian menikah dengan pelaut Belanda. Dimana Tante Dolly yang merupakan pendiri pertama rumah pelacuran d jalan Kupang Gunung Timur I. Wisma yang didirikannya antara lain berinisial T, Sul, NM, dan MR. Karna perkembangan jaman pula wisma-wisma yang didirikan tante Dolly tersebut menjadi semakin banyak hingga persebarannya mulai dari sisi jalan sebelah Barat, meluas ke Timur, hingga mencapai sebagian Jalan Jarak.
Begitulah asal muasal terbentuknya gang Dolly yang sekarang telah di sterilkan oleh wali kota Surabaya Tri Rismaharini. Sebagaimana yang telah kita ketahui. Beliau adalah salah satu pemimpin terbaik di Indonesia. Ir. Tri Rismaharini, M.T lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 20 November 1961. Beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya sejak tahun 2010, ia menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Walikota Surabaya. Tri Rismaharini yang merupakan lulusan Arsitektur dan Pasca sarjana Manajemen Pembangunan Kota dari Institusi Teknologi Sepuluh November. Sebelum menjabat sebagai Walikota Surabaya, beliau menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya, yang pada akhirnya di usung oleh Partai PDI P menjadi Walikota Surabaya hingga tiga kali piala Adipura pada tahun 2011,2012, dan 2013 untuk kategori kota metropolitan. Selain itu Surabaya juga menjadi kota terbaik se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet, pada tahun 2013 juga meraih Future Govemment Awards dalam dua bidang sekaligus yaitu data center serta inklusi digital yang mampu menyisihkan 800 kota yang ada diseluruh Asia Pasifik. Tidak heran jika perencanaan penutupan gang prostitusi dimana tempat yang telah dibangun sejak jaman penjajahan tersebut kini telah dihentikan hingga kabarnyapun telah membuming di kawasan Asia khususnya Indonesia. banyak yang mengatakan akan ada perlawanan dari pihak luar sesuai dengan berita yang banya kita jumpai di berbagai media. Yang mana media sekarang menjadi sasaran utama publik untuk memperoleh informasi-informasi seputar kebar-kabar dalam negeri. 
Berbicara mengenai media tentunya pikiran kita telah tertuju pada sebuah alat elektronik semacam televisi maupun radio, dimana hal tersebut yang merupakan alat yang tak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Banyak dari media elektronik TV dapat kita jumpai di setiap rumah-rumah setiap anggota keluarga, bahkan ada pula TV pribadi pada tiap-tiap kamar dalam keluarga. Bentuk dan macamnyapun berbeda-beda, namun isi dari tayangan tv tersebutlah yang sama. Misalkan dalam saluran TV A diberitakan tentang sterilasikan gang Dolly yang kini menjadi berita hangat menjelang bulan ramadhan, dimana pada bulan ini merupakan waktu yang di tunggu-tunggu oleh para pemeluk agama islam. Terkait mengenai media massa (elektronik) berupa TV, ada juga media massa Radio yang memberikan informasi yang sama dalam bentuk suara. Jadi khalayak dapat memperoleh informasi dari apa yang mereka dengarkan, terdapat pula media massa cetak yang berupa bacaan. Dimana berita tesebut biasa menjadi langganan bagi penggemar baca, selain pemberitaan seputar  berita-berita kriminal, terdapat pula banyak macam info dan tulisan-tulisan artikel lainnya, sebenarnya ada beberapa yang menarik dari adanya media masa cetak tersebut, diantaranya dalam setiap lembarannya dapa kita jumpai selain berita-berita yang berbau politik, melainkan sosial dan juga ekonomi. Terdapat juga kolom atau yang dinamakan rubrik yang menyediakan tulisan tips-tips memasak, berwirausaha atau motivasi-motivasi lainnya, terdapat macam berita seputar olahraga, kehidupan remaja, bahkan kadang masih terselip sedikit pemberitaan tentang dunia pendidikan.
Berbicara tentang  media massa cetak, rasanya yang ada dalam pikiran utama otak ini adalah sebuah informasi dari kertas berukuran besar yang berwarna hitam putih yang dikenal dengan sebutan koran. Koran yang hadir dengan berita-berita terbaru  setiap harinya menjadi langganan para penikmat bacaan pada pagi hari, namun banyaknya media yang menjadi pesaing utama di era globalisasi yang semakin maju ini, berita juga banyak dijumpai di media elektronik khususnya media online, hal itu menjadi sebuah pertanyaan besar akan keberadaannya media cetak, dimana berita yang dulu hanya bisa kita dapakan dengan jelas melalui surat kabar, kini dapat dengan mudah tanpa harus mengeluarkan uang dan susuah susah untuk dibawa. Keberadaan dan kecanggihan teknologi komuikasi elektronik di jaman modern saat ini semakin mempermudah para khalayak, masyarakat, penikmat informasi tentang keberadaan suatu tempat maupun berita pemasalahan kota hingga dunia.
Namun jika dikaji lebih dalam lagi, penggunaan media cetak akan lebih banyak diminati jika dalam pengemasan media tersebut dibuat lebih spesifik tentang suatu permasalahan, misalkan: pemilik media cetak dapat membuat kekhusussan dalam penyajian sebuah berita, yang dimaksud dengan pengkhususan ini merupakan salah satu cara yaitu dengan menggunakan ciri khas yang dimiliki oleh media cetak. Menyajikan berita seputar olah raga, seputar bisnis, komunitas-komunitas tertentu yang mengikuti perkembangan jaman dengan bersifat jangka panjang, sehingga dari adanya pengkhususan dari pemberitaan dalam media tersebut menjadikan para pembaca untuk hafal dan merasa memperoleh banyak manfaat sebab apa yang dibaca, terlebih dalam penyajian tersebut di spesifikasikan tentang masalah-masalah dalam kehidupan serta motivasi-motivasi tertent. Banyak yang tidak kita sadari akan menfaat kehadiran dari media cetak tersebut. Diantaranya berita yang disajikan dalam media cetak, setidaknya bersifat deph atau mendalam. Jika dalam media televisi diinformasikan mengenai berita yang sama juga dengan media cetak mari kita amati dan spesifikkan kembali akan penyajian berita yang bertujuan memberi informasi tersebut :
·         Media elektronik
o   Penyajian berita dimedia elektronik seperti Televisi, hanya dapat kita jumpai sesaat pada waktu pemberitaan berlangsung
o   Penyajian berita juga hanya sekilas saja, di tampilkan sebagian oleh reporter (pembaca berita)
o   Tidak bersifat lebih mendalam tentang terjadinya peristiwa, ataupun informasi yang diberitakan.
o   Jika tidak tepat pada waktu pemberitaan, orang akan kehilangan informasi dari apa yang seharusnya ia dapatkan.
·         Media cetak
o   Penyampaian informasi melalui media cetak dapat diperoleh setiap harinya, pembaca dapat berlangganan media cetak/ koran dengan tanpa tertinggal seputar berita baik di dalam daerah sendiri maupun sampai kemanca negara.
o   Penyajian berita dalam media cetak bersifat mendalam, artinya bersifat mendalam ialah ia menceritakan awal mula kejadian peristiwa secara terperinci, mulai dari asal muasal kejadian, penyebab terjadianya kejadian tersebut, hingga penyelesaian untuk mengatasi peristiwa yang diberitakan.
o   Dapat dibawa kemana-mana dan dapat di peroleh ditempat manapun. Jadi keberadaan koran tersebut juga mampu meberikan informasi tanpa harus menonton dalam media elektronik pada saat dan waktu itu juga.
Itulah yang mungkin dapat membedakan perbandingan yang dapat dimiliki oleh pihak-pihakmedia. Namun hal itu juga yang tidak menjadikan alasan antara media masa cetak dan elektronik menjadi bisnis saing dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, khlayak, dan pengawamat media.  media elektronik online dan cetak sama-sama menguntungkan dan diperlukan dalam sebuah pemberitaan, jika kita hanya menyediakan media  elektronik online saja maka tidak akan menutup kemungkinan bagi sebagian masyarakat yang tidak mempunyai media elektronik akan tau isu ataupun kabar tetang duni yang ia pijaki. Jadi media cetaklah yang mampu menjadi solusi utama bagi mereka yang tidak mampu, tidak punya, bahkan tidak sempat untuk masuk kemedia masa elektronik untuk menemukan sebuah berita. Lain halnya dengan media cetak, meski banyak pesaing dalam media elektronik untuk memberitakan sebuah peristiwa dan kejadian, dalam media masa cetak setidaknya dapat diperoleh oleh penikmat baca  yang benar-benar menggandrungi isi sebuah berita dengan menikmati secangkir kopi yang tak pernah lepas dan bahkan menjadi pelengkap dengan sebuah bacaan pagi yang disebut koran.
Pada dasarnya pencari berita, penulis berita dalam media masa berbau apapun itu adalah sama, yaitu seorang jurnalis, yang mana dapat kita ketahui jurnalis adalah seorang pencari, penulis sebuah berita. Jurnalis yang mennjaidi komunitas, bahkan mempunyai dasar hukum sendiri juga sama-sama seorang pencari berita yang pada akhirnya berita tersebutlah yang akan kembali kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi, namun tidak semua orang mampu menjadi dan dapat melakukan pekerjaan sebagai seorang jurnalis. Jurnalis sendiri juga mempunyai undang-undang dan peraturan dalam mencari dan menulis sebuah berita, dalam beberapa pasal undang-undang pers juga telah ditentkan apa, bagaimana, siapa, hingga seperti apa seorang jurnalis tersebut. Namun banyak dari masyarakat kita yang melabeli bahwa seorang wartawan/jurnalis adalah pencari berita beramplop. Dalam hal ini perlu di garis bawahi, bahwa tidak semua jurnalis menggunakan cara tersebut untuk memperoleh keuntungan dan mencari investasi keuntungan untuk dirinya sendiri.munculnya wartawan amplop sempat disinggung oleh beberapa personil Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) dikarenakan banyaknya para politikus yang dipaksa menjadi partisan, bagaimana tidak jika gaji yang di dapatkan oleh wartawan hanya sebatas untuk kehidupan selama satu bulan, terlebih bagi wartawan daerah. maka dari itu timbullahwartawan amplop yang mjlai kehilangan ndependensialnya. Meski dalam pasal dan undang-undang penyiaran telah tertera larangan untuk tidak meneriam uang dari pihak yang diberitakan, namun karena kebutuhan sosial hal tersebut menjadi tertutup oleh para kuli tinta tersebut. Seperti yang telah tertulis dalam kode etik jurnalistik :
Ø  Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.
Ø  Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan.
Catatan: Yang dimaksud dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang, dan atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat memeprngaruhi jurnalis dalam membuat kerja jurnalistik.
Begitulah yang tertulis dalam kode etik tersebut, dimana seorang jurnalis/ pencari berita/ wartawan, tidak diperkenankan untuk menerima semua bentuk pemberian berupa uang dan semacamnya, namun banyak kita jumpai pula modelwartawan yang melanggar apa yang menjadi pedomannya dalam dunia jurnalis.
Hal tersebut juga telah banyak terjadi dikota kota besar, dan bahkan telah mendapat hukuman oleh pihak yang berwajib terkait adanya wartawan amplop. Sebab pemberitaan yang akan di tulis oleh mereka hanyalah bersifat kisi-kisi saja dan mungkin dapat berbanding terbalik dengan fakta yang sebenarnya. Kembali terkait mengenai berita ditutupnya gang Dolly. Dalam dunia jurnalis begitu ketatnya mencari berita dari tempat lokalisasi tersebut, padahal jika diamati banyak sekali nilai jurnalisme yang didapatkan dari tempat tersebut, bagaimana tidak, jika tempat tersebut berada di tengah kota metropolitan terbesar dan termasuk tempat yang legal, namun tempat tersebut juga mempunyai banyak sisi negatifnya, yang dapat kita ketahui secara kasat mata antara lain
§  Dapat merusak citra dan nama baik kota Surabaya terkait tempat yang terlarang tersebut, meskipun dikota-kota lain juga mempunyai tempat yang sama, namun Dolly merupakan tempat terbesar di kawasan Asia Tenggara.
§  Dapat merugikan dan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak sekitar gang antara Jarak dan Dolly, sebab mereka akan mempelajari tempat sekitar mereka sehingga yang dibuat referensi kedepan terkait menjalani hidup adalah apa yang telah ia lihat, ia dengar dari sekeliling mereka.
§  Banyaknya pendatang dari luar yang mungin akan menetap didaerah tersebut, sehingga makin banyaknya penduduk pribumi yang tersingkirkan.
Salah satu alasan ditutupnya gang tersebut oleh wali kota Surabaya yang mendapati julukan si singa betina karna ketegasan dan prinsip yang dipegang teguh olah Tri Rismaharani tersebut adalah bahwa gang Jarak dan Dolly tersebut telah memyalahi Peraturan Daerah nomor 7 tahun 1999 yang isinya adalah larangan menggunakan bangunan (rumah, kantor, atau hunian) untuk kegiatan asusila (prostitusi), sebagaimana telah dijelaskan prostitusi merupakan mempergunakan badan sendiri sebagai alat pemuas seksual dengan orang lain untuk memperoleh keuntungan baik berupa uang maupun hadiah bentuk lainnya. Termasuk juga dengan pelacuran dan penjualan diri.
Alasan lain tentang kabar media ynag membuming saat ini yang masih terkait daengan penutupan gang Prostitusi tersebut adalah menyangkut masalah pendidikan, karna biar bagaimanapun juga anak-anak yang tinggal di sekitaran tempat tersebut akan mengalami gangguan psikologis yang di peroleh olehnya dari hasil pengamatan, terkait Risma pernah menjumpai seorang PSK yang mana mengaku bahwa langganannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah. Jika diterus-teruskan seperti itu, maka akan banyak dampak yang dapat  di jumpai dari adanya tempatnya pelacuran tersebut salah salah satunya juga dapat mengakibatkan terserangnya penyakit maupun virus HIV AIDS.
Beginilah cara dalam media cetak memberitakan suatu permasalahan terkait persaingan yang semakin etat didunia pada era globalisasi yang semakin modern dan canggih ini, seperti yang sudah-sudah dijelaskan dari awal, meskipun dunia elektronik semakin berkembang tidak menutup kemungkinan untuk media cetak dapat bergeser nilai yang dapat diperolehnya. Justru dengan adanya media cetak dan media online harus menjadi penguat dan pemersatu dunia sebab sifat sebagai sarana informasi, kontrol sosial, hiburan, ekonomi, serta edukasi yang telah dimiliki media untuk menyampaikan informasi kepada khalayak media baik dengan membaca, mendengarkan, maupun mengamati. Karna sejatinya berita adalah sesuatu yang patut diantusiasi untuk perbaikan Negeri.



Daftar Pustaka :
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar