Rangkuman
Esay Hukum Media Massa khususnya media cetak tentang isue prostitusi serta
semakin maraknya dunia persaingan media massa baik di media cetak maupun
elektronik yang bersifat online
Irma
Kumala Sari
Ilmu Komunikasi
120531100029
Media Online di Indonesia
Berbicara mengenai media rasanya dapat kita
gambarkan sebuah alat komunikasi yang menyajikan pemberitaan atau apapun yang
berbau informasi. Media yang saat ini terjalin dan terarah dalam satuan
komunikasi ataupun hubungan menjadi suatu hal yang lumrah dan bahkan sudah
sangat menggantung bagi para pengguna dan penikmat sekaligus pengamat media. Dapat
kita rasakan bagaimana dan seperti apa merasakan hidup sehari tanpa media dalam
bentuk apapun begitu juga dengan menjalani hidup yang sebaliknya.
Media kini semakin bertambah luas dan beragam
dalam penggunaannya, jika dahulu media hanya dikenal untuk memberitakan suatu
permasalahan kriminal maupun politik, kini segala bentuk dan ragam keadaan
dunia diberitakan melalui media, baik berupa lisan, tulisan, maupun gambar.
Contoh lisan seperti apa yang diberitakan dalam dunia pertelevisian, dimana
seorang reporter atau pembaca berita akan langsung menyampaikan peristiwa
dihari itu. Tulisan, yaitu bentuk berita yang telah di tulis dan diolah oleh
wartawan hingga termuat dalam bentuk tulisan cetak, surat kabar, majalah dan
sejenisnya. Sedangkan, yang berupa gambar adalah poster-poster maupun baleho yang
biasa di pasang di jalan-jalan ataupun di tempel di dinding-dinding.
I.1. Kerangka teoritis
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Psikologi
Komunikasi (2011), mendefinisikan tentang komunikasi massa yang dirumuskan oleh
Bittner (1980:10) yaitu, “Mass
communication is messages communicated throught a mass medium to a large number
of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang). Dari definisi tersebut, dapat diartikan
bahwa komuniksasi massa merupakan sebuah “pesan”, namun menurut Wiryanto dalam
buku Teori Komunikasi Massa (2000) “komunikasi massa merupakan suatu tipe
komunikasi manusia (human communication)
yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu
melipatgandakan pesan-pesan komunikasi”. Dari hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi massa merupakan suatu bentuk komunikasi yang memanfaatkan
media massa (elektronik ataupun cetak) untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
luas pada saat yang bersamaan.
Informasi yang disampaikan dalam berita baik
dimedia apapun merupakan informasi dalam hari dan waktu dimana berita itu di
publikasikan, jadi agar para pengamat duniatau tentang kabar apa yang terjadi
dalam sekitar, maupun manca negara. Seperti berita yang baru-baru ini menjadi
info terhangat dikawasan kota metropolitan kedua setelah Jakarta, yaitu
Surabaya. Kembali sedikit mengingat tanggal 18 Juni gerakan pensterilan yang
dilakukan oleh walikota terkait prostitusi terbesar di kawasan Asia tenggara (Detik.com) ini, menjadi perbincangan
dan mungkin sekarang ceritanya hanya tinggal sejarah seperti para pahlawan
Surabaya, namun bedanya hanyalah cerita ini mengenai pahlawan malam dengan
alasan demi melanjutkan hidup agar tidak sengsara.
Dalam pemberitaan di media online TribunNews.com. dimana tribun ini
adalah salah satu pers media yang dikelola oleh kompas gramedia didirikan oleh
PK Ojong dan Jakob Oetama pada 28 Juni 1965 (anneahira.com)
yang mana tribun ini merupakan salah satu media cetak di Indonesia yang
menjembatani masyarakat dengan pemberitaan yang tengah terjadi di luar yang menyajikan
info-info terhangat. Dimana salah satunya adalah pemberitaan tentang
sterilisasi gang Prostitusi Dolly tersebut turut diberitakan bukan hanya di
media cetak surat kabar, melainkan juga di media online, seperti gambar serta
berita dibawah ini.
Gambar 01.1
Pemberitaan ditutupnya prostitusi gang Dolly dan Jalan Jarak di media
Online Tribunnews.com

Model pemberitaan media online terkait penutupan
tempat prostitusi wanita malam di gang Dolly dan Jalan Jarak Surabaya.
Gang Dolly Mencekam Menjelang Penutupan
Gambar 01.2
Warga sekitar kawasan lokalisasi melakukan do’a bersama sebagai bentuk
penolakan akan ditutupnya gang Prostitusi di Jalan Jarak dan Dolly.

Gang
Dolly Mencekam Menjelang Penutupan
Surya/Habibur
Rohman
Warga
menutup jalan utama Putat Jaya dan melakukan doa bersama sebagai bentuk
penolakan penutupan dikawasan lokalisasi Dolly terkait deklarasi Surabaya bebas
prostitusi yang berlangsung di Islamic Center, Surabaya, Rabu (18/06/2014)
malam, SURYA/HABIBUR ROHMAN.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA-
Suasana di lokalisasi prostitusi Gang Dolly dan Jalan Jarak pada Rabu
(18/06/2014) pukul 18.45 WIB mencekam.
Para
pekerja Dolly dan personiel kepolisian terus berjaga-jaga disepanjang Jalan
Jarak dan Gang Dolly. Penjagaan itu menyusul adanya kabar bahwa akan ada
penyerangan yang dilakukan oleh salah satu ormas Islam.
Berdasarkan
pantauan Kompas.com di lokasi. Para
pedagang kaki lima (PKL) untuk semenatara tak bisa mangkal untuk berjualan di Jarak dan Dolly.
Semua
wisma di dua lokalisasi prostitusi itu di tutup. Lampu didalam wisma juga
dimatikan. Hanya lampu ditengah Jalan Jarak dan Gang Dolly yang masih menyala.
Para warga dan PSK berjaga hampir di setiap depan wisma.
“Memang
ditutup semua. Warga dan perempuan malamnya ikut bersiaga karna ada isu akan
ada penyerangan dari pihak yang setuju penutupan Jarak dan Dolly.” Kata Sahnan,
salah seorang warga Dolly, sambil membawa sebatang kayu.
“PKL
sudah tidak bisa masuk berjualan di sini. Tapi, untuk sementara. Setelah aman,
diperbolehkan (berjualan lagi). Itu sudah kesepakatan dari warga disini,”
akunya.
Salah
seorang PSK mengaku ikut bersiaga untuk menghadapi serangan mendadak dari luar
Dolly. “Siap melawan jika ada serangan dari pihak luar,” ujar dia.
Sementara
itu, Kapolsek Sawahan Kompol Manang Subekti menyatakan, pihaknya mengerahkan
900 personel kepolisian untuk berjaga-jaga di Jalan Jarak dan Gang Dolly.
“Supaya
tidak ada pihak yang berusaha mengacaukan
Jarak dan Dolly,” katanya.
Warga
di Jarak dan Dolly, menurut Manang, hanya tidak ingin diganggu oleh pengacau
dari luar daerah. Makanya mereka berjaga-jaga. “Warga dan PSK tak asa masalah.
Hanya berjaga-jaga saja.” Katanya.
Manang
mengimbau warga di Gang Dolly dan Jalan Jarak agar tidak terprovokasi oleh
isu-isu dari orang yang tak bertanggungjawab.
“Warga
jangan terpancing dengan isu yang meresahkan. Kami sudah menyampaikan ke warga
bahwa tidak akan ada apa-apa. Kita akan berjaga sampai normal,” ujarnya.
Informasi tersebut merupakan salah
satu pemberitaan media tentang prostitusi Gang Dolly dan Jalan Jarak yang ada
di kawasan Kota Surabaya, yang mana berita tersebut disampaikan oleh media
massa Tribunnews.com yang dipublikasikan dengan menggunakan media online.
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya,
semaraknya berita-berita yang bermunculan saat ini baik melalui media massa
elektronik maupun cetak banyak membumikan hangat-hangatnya akan berita
pensterilan lokalisasi Jarak dan Dolly. Tentunya tidak perlu dijelaskan ulang
kembali apa itu Jarak dan Dolly, setiap yang tinggal di jawa timurpun akan tau
bahwa itu merupakan tempat pekerja seks komersial terbanyak seindonesia. Benar
begitukah??? Pasalnya banyak yang
memberitakan hal tempat itu adalah tempat yang paling banyak mengeluarkan pajak
untuk pembangunan tempat lokalisasi tersebut, dimana setiap wanita berjajar di
dalam rumah yang berdinding kaca dengan menggunakan baju yang serba mini di
samping-samping jalan dengan tujuan untuk menarik setiap orang yang melihatnya.
Banyak
pekerja seks tersebut datang dari berbagai kota, bahkan dari luar kotapun
berani menjamin untuk mendapat kehidupan di gang Jarak Dolly tersebut. Para
wanita baik muda maupun yang sudah berusia diatas 40 tahun masih siap melayani
setiap lelaki yang datang untuk mendapat hiburan darinya, entah semacam apa
hiburan yang diberikan hingga semakin malam tempat itu menjadi semakin ramai
dan lebih ramai lagi. Mungkin ketika pagi hingga menjelang sore hari jika kita
melewati tempat tersebut hanya akan terlihat biasa-biasa saja, paling tidak
hanya akan terjadi kemacetan di gang-gang sekita Dolly yang memang sempit. Bila
telah menjelang malam serasa gang Dolly adalah pasar meriah sebab banyaknya
lampu-lampu yang menyala suara-suara lagu yang berputar disetiap tempat malam
dan di wisma-wisma tersebut (Tribunnuws.com).
Jika
dapat diingat kembali kisah awal mula terbentuknya gang Dolly yang bertempat di
Kota metropolitan kedua setelah Jakarta yaitu Surabaya. Kita semua tahu bahwa
kota Surabaya merupakan kota Pahlawan yang di ingat diseluruh dunia, dimana
banyak pahlawan Republik Indonesia yang memperjuangkan kota sebelum Indonesia
merdeka. Tetapi bukan hanya pahlawan negara yang termashur di kota Surabaya,
melainkan juga pahlawan malam yang mempunya bisnis terbesar di Indonesia bahkan
terbesar se Asia Tenggara, bisnis para pahlawan peramai malam itulah yang
kini terkenal bermarkas di gang DOLLY
Surabaya.
Bisnis
yang mengarah pada hawa nafsu “dorongan
hati yang kuat untuk melakukan hal yang kurang baik” (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) tersebut pertama kali dicetuskan oleh Dolly, seorang tante cantik
yang berasal dari Belanda, dan lebih mengejutkannya lagi keturunan tante Dolly yang sekarang masih ada juga disebut dengan pebisnis Seks, namun
bisnis itu tidak berjangka panjang dan tidak lagi bergerak dibidang nafsu.
Entah apa jadinya jika sampai saat ini bisnis tersebut masih dijalankan oleh
tante dan keturunan-keturunannya, mungkin akan lebih besar lagi dan terkenal
hingga penjuru dunia. Berita edarannya, sang pencetus komplek di daerah Jarak,
Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya Jawa Timur. Dari situlah
tante Dolly dikenal sebagai pelopor utama terbentuknya gang lokalisasi Prostitusi
tersebut.
I.2. Sejarah
Dolly
Awal
mulanya, tante Dolly hanya menyediakan beberapa gadis untuk menjadi pekerja
seks komersial melayani dan memuaskan syahwat para tentara belanda pada jaman
dahulu kala. Seiring dengan perkembangan dunia, tak disangka para pelayan gadis
asuhan tante Dolly yang mampu memuaskan syahwat para aparat negara Belanda
untuk datang kembali ke kota Surabaya. Semenjak itu bukan hanya para aparat
belanda yang berkunjung, melainkan warga pribumi dan pedagang Surabya juga ikut
menikmati gadis asuhan tante Dolly yang menjadikan kondisi tersbut berpengaruh
kepada kuantitas pengunjung dan jumlah wanita penghibur yang disediakan oleh
tante Dolly
Siapa
sangka, Dolly juga berubah menjadi sandaran hidup para penduduk pribumi kawasan
Jarak gi gang tersebut, tercatat 800 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK), kafe
dangdut dan panti pijat yang berjajar rapi. Yang setidaknya setiap malam hampir
mencapai 9000 (Sumber: Merdeka.com
17/11/13) lebih penjaja , penikmat seks, pelacur dibawah umur, germo, ahli
pijat, siap menawarkan layanan kepada setiap pengunjung yang datang. Tak sampai
itu saja, Dolly juga menjadi tumpuan hidup pedagang kaki lima, tukang parkir,
calo prostitusi yang dari keseluruhan tersebut menjadi sebuah simbolis
mutualisme.
Catatan
lain juga menceritakan bahwa Dolly merupakan makam Tionghoa yang meliputi
wilayah Girilaya, berbatasan dengan makam islam di Putat Gede. Sekitar tahun
1966 daerah tersebut di serbu pendatang dengan menghancurkan bangunan-bangunan
makam. Makam cina itu tertutup bagi jenazah baru, dan kerangka lama harus
dipindah oleh ahli warisnya. Hal tersebut mengundang orang untuk berebut
mendapatkan tanah bekas makam tersebut, baik dengan cara membongkar makam,
menggali kerangka jenazah, maupun cukup dengan meratakan saja. Yang setelah itu
setahun kemudian muncullah wanita yang bernama Dolly Khavit di kawasan makam
Tionghoa tersebut yang kemudian menikah dengan pelaut Belanda. Dimana Tante
Dolly yang merupakan pendiri pertama rumah pelacuran d jalan Kupang Gunung
Timur I. Wisma yang didirikannya antara lain berinisial T, Sul, NM, dan MR. Karna
perkembangan jaman pula wisma-wisma yang didirikan tante Dolly tersebut menjadi
semakin banyak hingga persebarannya mulai dari sisi jalan sebelah Barat, meluas
ke Timur, hingga mencapai sebagian Jalan Jarak.
Begitulah
asal muasal terbentuknya gang Dolly yang sekarang telah di sterilkan oleh wali
kota Surabaya Tri Rismaharini. Sebagaimana yang telah kita ketahui. Beliau
adalah salah satu pemimpin terbaik di Indonesia. Ir. Tri Rismaharini, M.T lahir
di Kediri, Jawa Timur, pada 20 November 1961. Beliau menjabat sebagai Walikota
Surabaya sejak tahun 2010, ia menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai
Walikota Surabaya. Tri Rismaharini yang merupakan lulusan Arsitektur dan Pasca
sarjana Manajemen Pembangunan Kota dari Institusi Teknologi Sepuluh November.
Sebelum menjabat sebagai Walikota Surabaya, beliau menjabat sebagai Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Kepala Badan Perencanaan Kota
Surabaya, yang pada akhirnya di usung oleh Partai PDI P menjadi Walikota
Surabaya hingga tiga kali piala Adipura pada tahun 2011,2012, dan 2013 untuk
kategori kota metropolitan. Selain itu Surabaya juga menjadi kota terbaik se-Asia
Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet, pada tahun 2013 juga meraih Future
Govemment Awards dalam dua bidang sekaligus yaitu data center serta inklusi
digital yang mampu menyisihkan 800 kota yang ada diseluruh Asia Pasifik. Tidak
heran jika perencanaan penutupan gang prostitusi dimana tempat yang telah
dibangun sejak jaman penjajahan tersebut kini telah dihentikan hingga
kabarnyapun telah membuming di kawasan Asia khususnya Indonesia. banyak yang
mengatakan akan ada perlawanan dari pihak luar sesuai dengan berita yang banya
kita jumpai di berbagai media. Yang mana media sekarang menjadi sasaran utama
publik untuk memperoleh informasi-informasi seputar kebar-kabar dalam negeri.
Berbicara
mengenai media tentunya pikiran kita telah tertuju pada sebuah alat elektronik
semacam televisi maupun radio, dimana hal tersebut yang merupakan alat yang tak
pernah lepas dari kehidupan sehari-hari. Banyak dari media elektronik TV dapat
kita jumpai di setiap rumah-rumah setiap anggota keluarga, bahkan ada pula TV
pribadi pada tiap-tiap kamar dalam keluarga. Bentuk dan macamnyapun
berbeda-beda, namun isi dari tayangan tv tersebutlah yang sama. Misalkan dalam
saluran TV A diberitakan tentang sterilasikan gang Dolly yang kini menjadi
berita hangat menjelang bulan ramadhan, dimana pada bulan ini merupakan waktu
yang di tunggu-tunggu oleh para pemeluk agama islam. Terkait mengenai media
massa (elektronik) berupa TV, ada juga media massa Radio yang memberikan
informasi yang sama dalam bentuk suara. Jadi khalayak dapat memperoleh informasi
dari apa yang mereka dengarkan, terdapat pula media massa cetak yang berupa
bacaan. Dimana berita tesebut biasa menjadi langganan bagi penggemar baca,
selain pemberitaan seputar berita-berita
kriminal, terdapat pula banyak macam info dan tulisan-tulisan artikel lainnya,
sebenarnya ada beberapa yang menarik dari adanya media masa cetak tersebut,
diantaranya dalam setiap lembarannya dapa kita jumpai selain berita-berita yang
berbau politik, melainkan sosial dan juga ekonomi. Terdapat juga kolom atau yang
dinamakan rubrik yang menyediakan tulisan tips-tips memasak, berwirausaha atau
motivasi-motivasi lainnya, terdapat macam berita seputar olahraga, kehidupan
remaja, bahkan kadang masih terselip sedikit pemberitaan tentang dunia
pendidikan.
Berbicara
tentang media massa cetak, rasanya yang
ada dalam pikiran utama otak ini adalah sebuah informasi dari kertas berukuran
besar yang berwarna hitam putih yang dikenal dengan sebutan koran. Koran yang
hadir dengan berita-berita terbaru setiap
harinya menjadi langganan para penikmat bacaan pada pagi hari, namun banyaknya
media yang menjadi pesaing utama di era globalisasi yang semakin maju ini,
berita juga banyak dijumpai di media elektronik khususnya media online, hal itu
menjadi sebuah pertanyaan besar akan keberadaannya media cetak, dimana berita
yang dulu hanya bisa kita dapakan dengan jelas melalui surat kabar, kini dapat
dengan mudah tanpa harus mengeluarkan uang dan susuah susah untuk dibawa.
Keberadaan dan kecanggihan teknologi komuikasi elektronik di jaman modern saat
ini semakin mempermudah para khalayak, masyarakat, penikmat informasi tentang
keberadaan suatu tempat maupun berita pemasalahan kota hingga dunia.
Namun
jika dikaji lebih dalam lagi, penggunaan media cetak akan lebih banyak diminati
jika dalam pengemasan media tersebut dibuat lebih spesifik tentang suatu
permasalahan, misalkan: pemilik media cetak dapat membuat kekhusussan dalam
penyajian sebuah berita, yang dimaksud dengan pengkhususan ini merupakan salah
satu cara yaitu dengan menggunakan ciri khas yang dimiliki oleh media cetak.
Menyajikan berita seputar olah raga, seputar bisnis, komunitas-komunitas
tertentu yang mengikuti perkembangan jaman dengan bersifat jangka panjang,
sehingga dari adanya pengkhususan dari pemberitaan dalam media tersebut
menjadikan para pembaca untuk hafal dan merasa memperoleh banyak manfaat sebab
apa yang dibaca, terlebih dalam penyajian tersebut di spesifikasikan tentang
masalah-masalah dalam kehidupan serta motivasi-motivasi tertent. Banyak yang
tidak kita sadari akan menfaat kehadiran dari media cetak tersebut. Diantaranya
berita yang disajikan dalam media cetak, setidaknya bersifat deph atau
mendalam. Jika dalam media televisi diinformasikan mengenai berita yang sama
juga dengan media cetak mari kita amati dan spesifikkan kembali akan penyajian
berita yang bertujuan memberi informasi tersebut :
·
Media elektronik
o
Penyajian berita dimedia elektronik
seperti Televisi, hanya dapat kita jumpai sesaat pada waktu pemberitaan
berlangsung
o
Penyajian berita juga hanya sekilas
saja, di tampilkan sebagian oleh reporter (pembaca berita)
o
Tidak bersifat lebih mendalam tentang
terjadinya peristiwa, ataupun informasi yang diberitakan.
o
Jika tidak tepat pada waktu pemberitaan,
orang akan kehilangan informasi dari apa yang seharusnya ia dapatkan.
·
Media cetak
o
Penyampaian informasi melalui media
cetak dapat diperoleh setiap harinya, pembaca dapat berlangganan media cetak/
koran dengan tanpa tertinggal seputar berita baik di dalam daerah sendiri
maupun sampai kemanca negara.
o
Penyajian berita dalam media cetak
bersifat mendalam, artinya bersifat mendalam ialah ia menceritakan awal mula
kejadian peristiwa secara terperinci, mulai dari asal muasal kejadian, penyebab
terjadianya kejadian tersebut, hingga penyelesaian untuk mengatasi peristiwa
yang diberitakan.
o
Dapat dibawa kemana-mana dan dapat di
peroleh ditempat manapun. Jadi keberadaan koran tersebut juga mampu meberikan
informasi tanpa harus menonton dalam media elektronik pada saat dan waktu itu
juga.
Itulah
yang mungkin dapat membedakan perbandingan yang dapat dimiliki oleh
pihak-pihakmedia. Namun hal itu juga yang tidak menjadikan alasan antara media
masa cetak dan elektronik menjadi bisnis saing dalam menyampaikan informasi
kepada masyarakat, khlayak, dan pengawamat media. media elektronik online dan cetak sama-sama
menguntungkan dan diperlukan dalam sebuah pemberitaan, jika kita hanya
menyediakan media elektronik online saja
maka tidak akan menutup kemungkinan bagi sebagian masyarakat yang tidak
mempunyai media elektronik akan tau isu ataupun kabar tetang duni yang ia
pijaki. Jadi media cetaklah yang mampu menjadi solusi utama bagi mereka yang
tidak mampu, tidak punya, bahkan tidak sempat untuk masuk kemedia masa
elektronik untuk menemukan sebuah berita. Lain halnya dengan media cetak, meski
banyak pesaing dalam media elektronik untuk memberitakan sebuah peristiwa dan
kejadian, dalam media masa cetak setidaknya dapat diperoleh oleh penikmat
baca yang benar-benar menggandrungi isi
sebuah berita dengan menikmati secangkir kopi yang tak pernah lepas dan bahkan
menjadi pelengkap dengan sebuah bacaan pagi yang disebut koran.
Pada
dasarnya pencari berita, penulis berita dalam media masa berbau apapun itu
adalah sama, yaitu seorang jurnalis, yang mana dapat kita ketahui jurnalis adalah
seorang pencari, penulis sebuah berita. Jurnalis yang mennjaidi komunitas,
bahkan mempunyai dasar hukum sendiri juga sama-sama seorang pencari berita yang
pada akhirnya berita tersebutlah yang akan kembali kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi, namun tidak semua orang mampu menjadi dan dapat
melakukan pekerjaan sebagai seorang jurnalis. Jurnalis sendiri juga mempunyai
undang-undang dan peraturan dalam mencari dan menulis sebuah berita, dalam
beberapa pasal undang-undang pers juga telah ditentkan apa, bagaimana, siapa,
hingga seperti apa seorang jurnalis tersebut. Namun banyak dari masyarakat kita
yang melabeli bahwa seorang wartawan/jurnalis adalah pencari berita beramplop.
Dalam hal ini perlu di garis bawahi, bahwa tidak semua jurnalis menggunakan
cara tersebut untuk memperoleh keuntungan dan mencari investasi keuntungan
untuk dirinya sendiri.munculnya wartawan amplop sempat disinggung oleh beberapa
personil Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) dikarenakan banyaknya para
politikus yang dipaksa menjadi partisan, bagaimana tidak jika gaji yang di
dapatkan oleh wartawan hanya sebatas untuk kehidupan selama satu bulan,
terlebih bagi wartawan daerah. maka dari itu timbullahwartawan amplop yang
mjlai kehilangan ndependensialnya. Meski dalam pasal dan undang-undang
penyiaran telah tertera larangan untuk tidak meneriam uang dari pihak yang
diberitakan, namun karena kebutuhan sosial hal tersebut menjadi tertutup oleh
para kuli tinta tersebut. Seperti yang telah tertulis dalam kode etik
jurnalistik :
Ø Jurnalis
tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari
keuntungan pribadi.
Ø Jurnalis
tidak dibenarkan menerima sogokan.
Catatan:
Yang dimaksud dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang,
dan atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat
memeprngaruhi jurnalis dalam membuat kerja jurnalistik.
Begitulah
yang tertulis dalam kode etik tersebut, dimana seorang jurnalis/ pencari
berita/ wartawan, tidak diperkenankan untuk menerima semua bentuk pemberian
berupa uang dan semacamnya, namun banyak kita jumpai pula modelwartawan yang
melanggar apa yang menjadi pedomannya dalam dunia jurnalis.
Hal
tersebut juga telah banyak terjadi dikota kota besar, dan bahkan telah mendapat
hukuman oleh pihak yang berwajib terkait adanya wartawan amplop. Sebab
pemberitaan yang akan di tulis oleh mereka hanyalah bersifat kisi-kisi saja dan
mungkin dapat berbanding terbalik dengan fakta yang sebenarnya. Kembali terkait
mengenai berita ditutupnya gang Dolly. Dalam dunia jurnalis begitu ketatnya
mencari berita dari tempat lokalisasi tersebut, padahal jika diamati banyak
sekali nilai jurnalisme yang didapatkan dari tempat tersebut, bagaimana tidak,
jika tempat tersebut berada di tengah kota metropolitan terbesar dan termasuk
tempat yang legal, namun tempat tersebut juga mempunyai banyak sisi negatifnya,
yang dapat kita ketahui secara kasat mata antara lain
§ Dapat
merusak citra dan nama baik kota Surabaya terkait tempat yang terlarang
tersebut, meskipun dikota-kota lain juga mempunyai tempat yang sama, namun
Dolly merupakan tempat terbesar di kawasan Asia Tenggara.
§ Dapat
merugikan dan mempengaruhi pertumbuhan anak-anak sekitar gang antara Jarak dan
Dolly, sebab mereka akan mempelajari tempat sekitar mereka sehingga yang dibuat
referensi kedepan terkait menjalani hidup adalah apa yang telah ia lihat, ia
dengar dari sekeliling mereka.
§ Banyaknya
pendatang dari luar yang mungin akan menetap didaerah tersebut, sehingga makin
banyaknya penduduk pribumi yang tersingkirkan.
Salah
satu alasan ditutupnya gang tersebut oleh wali kota Surabaya yang mendapati
julukan si singa betina karna ketegasan dan prinsip yang dipegang teguh olah Tri
Rismaharani tersebut adalah bahwa gang Jarak dan Dolly tersebut telah memyalahi
Peraturan Daerah nomor 7 tahun 1999 yang isinya adalah larangan menggunakan
bangunan (rumah, kantor, atau hunian) untuk kegiatan asusila (prostitusi),
sebagaimana telah dijelaskan prostitusi merupakan mempergunakan badan sendiri
sebagai alat pemuas seksual dengan orang lain untuk memperoleh keuntungan baik
berupa uang maupun hadiah bentuk lainnya. Termasuk juga dengan pelacuran dan
penjualan diri.
Alasan
lain tentang kabar media ynag membuming saat ini yang masih terkait daengan
penutupan gang Prostitusi tersebut adalah menyangkut masalah pendidikan, karna
biar bagaimanapun juga anak-anak yang tinggal di sekitaran tempat tersebut akan
mengalami gangguan psikologis yang di peroleh olehnya dari hasil pengamatan,
terkait Risma pernah menjumpai seorang PSK yang mana mengaku bahwa langganannya
adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah. Jika diterus-teruskan seperti
itu, maka akan banyak dampak yang dapat
di jumpai dari adanya tempatnya pelacuran tersebut salah salah satunya
juga dapat mengakibatkan terserangnya penyakit maupun virus HIV AIDS.
Beginilah
cara dalam media cetak memberitakan suatu permasalahan terkait persaingan yang
semakin etat didunia pada era globalisasi yang semakin modern dan canggih ini,
seperti yang sudah-sudah dijelaskan dari awal, meskipun dunia elektronik
semakin berkembang tidak menutup kemungkinan untuk media cetak dapat bergeser
nilai yang dapat diperolehnya. Justru dengan adanya media cetak dan media
online harus menjadi penguat dan pemersatu dunia sebab sifat sebagai sarana
informasi, kontrol sosial, hiburan, ekonomi, serta edukasi yang telah dimiliki
media untuk menyampaikan informasi kepada khalayak media baik dengan membaca,
mendengarkan, maupun mengamati. Karna sejatinya berita adalah sesuatu yang
patut diantusiasi untuk perbaikan Negeri.
Daftar Pustaka :
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi
Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa.
Jakarta : PT Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar