Siapa yang tidak mengenal Suyoto, seorang bupati
asal kabupaten Bojonegoro yang kini
bertempat tinggal di kabupaten Gresik. Suyoto yang akrab di sapa dengan sebutan
Kang Yoto ini lahir dari keluarga petani sederhana dari desa Bakung kecamatan
Kanor Kabupaten Bojonegoro, seperti layaknya anak desa, Kang Yoto sering
bermain dan membantu orang tuanya di sawah bahkan mandi di suangai adalah hal
yang sangat ia sukai, ia sering tidur di mushola dan juga bermain-main di jalan
raya. Pada masanya, Kang Yoto lulus Sekolah Dasar Bakung yang dekat dengan
tempat tinggalnya di tahun 1977, kemudian ia melanjutkan sekolah di Mts
At-tanwir Talun salah satu sekolah menengah pertama dengan background pondok
pesantren yang ada di kabupaten bojonero, dengan alasan ia ingin mendalami ilmu
agama, dari pondok tersebut ia banyak mendapatkan petuah-petuah dari para ulama
pondok, salah atunya adalah Kiyai Haji Hamam Munaji. Beliau sering memberi
pesan kepada Kang Yoto semasa ia masih bersekolah hingga ia menjabat sebagai
ketua Persatuan Pelajar Madrasah (ketua Osis) di Madrasah Aliyah Attanwir.
Lulus dari Madrasah Aliyah Islamiyah Attanwir pada
tahun 1985, kemudian ia melanjutkan ke IAIN Malang dengan mengambil program
studi Pendidikan Bahasa Arab untuk S1. Awalnya Kang Yoto di tentang ibunya
untuk melanjutkan pendidikan terlalu jauh dari keluarga yaitu di kota malang,
alasan ibunya menentang ia untuk melanjutkan kuliah ialah karna ia merasa tak
sanggup membiaai kuliah anaknya itu, namun karna tekat dan keinginan bulat Kang
Yoto akhirnya dia tetap melanjutkan studinya itu tentunya dengan restu dan
ridho dari orang tuanya. Awal mula ia hidup di malang, berbagai pekerjaan ia
lakukan, mulai dari menjual kalender hingga mengajar ngaji di TPQ, siapa sangka
memasuki semester lima Kang Yoto melamar seoarng putri ta’mir masjid kyai
ikhsan Anwar dari lumajang yaitu Ibu mahfudhoh. Selang lulusdari IAIN Malang
fakultas Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab ia mendapat tawaran untuk
menjadi Dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Belum lama menjadi
dosen, ia ditawari oleh Rektor UMM Malik Fajar untuk menjadi Pegawai Negri
Sipil (PNS) di IAIN Malang, namun tawaran tersebut ia tunda setelah
berkonsultasi dengan mertuanya.
Tidak cukup hanya itu, Kang Yoto mengambil S2 di
Univeritas Muhammadiyah Malang dengan program studi Sosiologi.Terlihat banyak
prestasi yang ia raih selama ia menjabat sebagai seorang mahasiswa, karna Kang
Yoto juga termasuk seorang aktivis. Kang
Yoto lulus dari UMM pada tahun 1996.Ia pernah menjabat sebagai seorang Dosen LB
UMM tahun 1989 dan menjadi Dosen tetap FAI UMM 1990. Dan masih banyak lagi
karya serta riwayat akademisi yang pernah Kang Yoto raih hingga ia menjabat
sebagai Bupati Bojonegoro saat ini.Kang Yoto juga pernah di mintai masyarakat
Gresik untuk memimpin Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) karna desakan dari
masyarakat tersebut akhirnya Kang Yoto menerima tawaran menjadi Rektor UMG.
Saat itu kondisi UMG sangat memrihatinkan terutama pada Gaji para Dosen dan
Karyawannya, hingga ia bersedia potong gaji untuk membantu para Dosen dan
karyawannya. Tak lebih dari lima tahun Kang Yoto berhasil membawa nama
Universitas Muhammadiyah Gresik ini menjadi salah satu Universitas yang di
segani di provinsi Jawa Timur. Keberhasilan suyoto dalam memajukan nama UMG
juga membawa keberuntungan tersendiri, saat itu ia dilibatkan dalam jajaran
direksi perusahaan penerbangan Lion Air yang menjadi perusaahn penerbangan
pertama di dunia yang menggunakan Boing 737-900 ER. Selain itu ia juga menjadi
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Jawa Timur.
Hingga pada akhir Desember 2007 namaKang Yoto
membuming di berbagai daerah sekitar Kabupaten Bojonegoro sebagai calon
Pemimpin Wali Kota Bojonegoro, tidak hanya itu, kabar tersebut juga mulai
menyebar di berbagai media televisi Jawa Timur. Pada saat itu ia di datangi
oleh sahabatnya untuk di mintai menjadi bakal calon Bupati Bojonegoro, setelah
permintaan waktu yang cukup lama untuk mempertimbangkan hal tersebut akhirnya Kang
Yoto teringat dengan pesan Almarhum kiyai yang ia cintai yaitu Kiyai Haji Hamam
Munaji yaitu agar hidup itu selalu
memberi manfaat. Dengan keyakinan dari pesan tersebut ia mulai berfikir manfaat apa yang sekiranya
dapat ia berikan kepada masyarakat Bojonegoro. Hingga akhirnya ia memutuskan
untuk mengetahui secara langsung problem yang ada di masyarakat Bojonegoro
terutama oleh para petani, karna memang notabe penduduk bercocok tanam. Ia
mengelilingi berbagai kecamatan yang ada di Bojonegoro, kecamatan Ngraho,
Margomulyo, Temayang, dan kecamatan-kecamatan lainnya. Dari situlah Kang Yoto
dapat menangkap problem utama yang dirasakan oleh para petani ialah soal
pengairan, kurangnya penyediaan pupuk, hingga stabilitasi harga.Setelah melihat
kondisi secara langsung Kang Yoto mulai berinisiatif untuk perbaikan jaringan
irigasi, jaringan embung, penghidupan kembali kali mati melalui air dari
bengawan solo.Selain itu ia juga mendengar dan merasakan problem infrastruktur
di Kabupaten Bojonegoro. Di jalan-jalan desa serta poros kecamatan hingga jalan
provinsi berada dalam kondisi yang memprihatinkan.Kondisi infrastruktur juga
terjadi di beberapa bidang pendidikan terutama swasta, dengan tempat yang masih
perlu untuk diperhatikan. Dari beberapa problem utama masyarakat Bojonegoro, Kang
Yoto dengan keahlian yang telah ia punyai sebelumnya memanajeri kampus dan juga
keterlibatannya dalam pembuatan kebijakan publik di pemimpin Provinsi Jawa
Timur itu telah menyusun inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat
Bojonegoro melebihi Lamongan.
Akhirnya hal itulah yang mendorong Kang Yoto maju
dalam pemilihan Bupati Bojonegoro, dengan langsung mendatangi warga-warga
setempat di beberapa kecamatan ia dapat mengetahui hal apa yang menjadi pokok
utama problem dalam masyarakat hingga menemukan inisiatif apa yang akan ia
lakukan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini
sangatlah berpengaruh besar untuk menjadi tombak awal terpilihnya beliau
sebagai Bupati Bojonegoro, terlebih bagi para masyarakat hal tersebut sangatlah
tidak lazim di lakukan oleh kebanyakan calon wali kota yang langsung turun dan
ikut andil dalam kegiatan-kegiatan masyarakatnya. Kebanyakan para aparat
politik dalam berkampanye hanya akan menempatkan bawahannya ke wilayah-wilayah
yang ia inginkan untuk memperoleh data informasi yang ia butuhkan, memberikan
tunjangan kepada para pegawai atau bahkan meramaikan suatu daerah untuk menjadi
pengikutnya dengan mengadakan berbagai perjanjian, memasang berbagai spanduk,
sticker serta baliho di tiap-tiap tempat strategis yang memiliki banyak masa.
Bila di telaah dalam pemeran dunia politik, hal yang
dilakukan oleh Kang Yoto merupakan salah satu cara untuk menarik masyarakat
dalam artian berkampanye namun dengan media yang sebelumnya belum pernah
dilakuka oleh para pemeran politik atau
dengan media yang berbeda. Namun tetap saja tujuan akhir diadakannya berbagai
kampanye tersebut hanya untuk menarik simpati serta keyakinan masyarakat agar
tetap memilih orang yang mau ikut terjun langsung dalam upaya pengembangan
kemajuan hidup masyarakat, yang menginginkan pemipin dengan tidak
sungkan-sungkannya ikut bergabung dalam setiap acara yang dilakukan oleh
masyarakat.Hal itulah yang telah di lakukan oleh Kang Yoto. Tak
tanggung-tanggung Kang Yoto ikut berjoget jika menghadiri acara tayyub yang
sebagian besar masih dilakukan oleh masyarakat, dia juga akan ikut makan-makan
jika menghadiri acara sedekah bumi atau yang dikenal dengan sebutan nyadran,
yang tentunya hal ini sebagian besar masih di adakan di daerah-daerah tertentu
di wilayah Bojonegoro. Menjadi pemain ketoprak dalam pentas seni untuk
menghibur masyarakat.Hingga Menghadiri
pengajian-pengajian di desa setempat. Keramah tamahan serta keuletan di tambah
visi misi Kang Yoto yang lebih menjajikan tersebut, Kang Yoto lebih di pilih
masyarakat untuk memimpin Kabupaten Bojonegoro dengan motto yang sering ia
katakana yaitu membangun Bojonegoro melebihi Kabupaten Lamongan.
Kemengan pasangan yang sering di kenal dengan
sebutan TOTO Suyoto-Setyo
Hartono ini disebabkan karena lebih menjanjikannya dengan penawaran program
skala prioritas dan lebih terukur dalam
membangun Bojonegoro. Masyarakat yang telah melihat program tawaran dari
pasangan TOTO ini mendapatkan harapan baru dalam bidang pertanian, pendidikan,
infrastruktur serta kesehatan yang masing-masing tiap tahunnya di alokasikan
anggaran sebesar tiga ratus miliar.Sementara mereka telah tau kondisi dalam
bidang pertanian yang telah di rasakan mereka yang mayoritas mayarakatnya
bercocok tanam, kurangnya pupuk serta pengairan yang sangat sulit di dapatkan
untuk tetap mengairi sawah-sawah dengan berbagai macam tanaman yang menjadikan
penghasilan utama para masyarakat. Bidang infrastruktur pendidikan yang perlu
pembenahan dalam hal kondisi maupun fasilitasi yang ada dalam setiap
bidang-bidang pembangunan terutama di sekolah-sekolah desa yang masih terpencil
dan jauh dari pusat kota.Infrasturktur jalan di sepanjang desa-desa yang mulai
tidak aman bahkan sudah tk layak lagi
untuk penggunaannya, banyaknya lubang-lubang di berbagai sudut bahkan poros
jalan yang aspalnya telah mengelupas, tentu hal tersebut akan sangatmengganggu
pengguna jalan, bukan hanya untuk keselamatan melainkan juga untuk keamanan
serta kenyemanan dalam penggunaan jalan.sementara dalam penggunaan kesehatan, masih
banyak warga yang belum mempunyai jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat)
untuk keluarga yang tidak mampu, jika ingin berobat ke rumah sakit atau bahkan
puskesmas. Hal itu pula yang sering di banding-bandingkan oleh masyarakat
setempat dengan kabupaten lamongan yang telah mencapai sebagian keinginan yang
di pertanyakan oleh Kang Yoto. Selain itu Kang Yoto juga tidak sungkan-sungkan
untuk memberikan nomor ponsel pribadinya kepada warga yang ingin langsung
bercerita kepada Kang Yoto, ia juga membuka forum pesan secara blak-blakan
lewat media internet untuk mengaspirasi keinginan dan keluhan yang mungkin
masih di rasakan hingga membutuhkan perhatian oleh pihak pemerintah setempat.
Ternyata
perlunya perhatian yang khusus dapat membuat masyarakat ikut turut aktif dengan
apa yang kebanyakan para pemain politik lakukan, terlebih hal-hal baru yang tak
di duga oleh kebanyakan masyarakat untuk melanjutkan agenda politik. Bukan
hanya janji yang kebanyakan di ucapkan oleh para calon pemimpin negara
melainkan kesiapan juga pembuktiaan secara nyata, seperti yang telah di lakukan
oleh pasangan TOTO ini, meski tak semua usaha yang di lakukan dapat diterima
baik oleh masyarakat, namun ia tetap melakukan aksinya dengan media berbeda
yang tentunya dengan visi misi serta kejelasan program yang di tawarkan dengan
masyarakat.
Berikut
ini merupakan contoh hasil potret kala kampanye Kang Yoto

Tidak ada komentar:
Posting Komentar