Sabtu, 25 Oktober 2014

Media Blusuan Loloskan Kampanye yang Menjanjikan "KOMPOL"

Media Blusuan Loloskan Kampanye yang Menjanjikan

Siapa yang tidak mengenal Suyoto, seorang bupati asal kabupaten Bojonegoro  yang kini bertempat tinggal di kabupaten Gresik. Suyoto yang akrab di sapa dengan sebutan Kang Yoto ini lahir dari keluarga petani sederhana dari desa Bakung kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, seperti layaknya anak desa, Kang Yoto sering bermain dan membantu orang tuanya di sawah bahkan mandi di suangai adalah hal yang sangat ia sukai, ia sering tidur di mushola dan juga bermain-main di jalan raya. Pada masanya, Kang Yoto lulus Sekolah Dasar Bakung yang dekat dengan tempat tinggalnya di tahun 1977, kemudian ia melanjutkan sekolah di Mts At-tanwir Talun salah satu sekolah menengah pertama dengan background pondok pesantren yang ada di kabupaten bojonero, dengan alasan ia ingin mendalami ilmu agama, dari pondok tersebut ia banyak mendapatkan petuah-petuah dari para ulama pondok, salah atunya adalah Kiyai Haji Hamam Munaji. Beliau sering memberi pesan kepada Kang Yoto semasa ia masih bersekolah hingga ia menjabat sebagai ketua Persatuan Pelajar Madrasah (ketua Osis) di Madrasah Aliyah Attanwir.
Lulus dari Madrasah Aliyah Islamiyah Attanwir pada tahun 1985, kemudian ia melanjutkan ke IAIN Malang dengan mengambil program studi Pendidikan Bahasa Arab untuk S1. Awalnya Kang Yoto di tentang ibunya untuk melanjutkan pendidikan terlalu jauh dari keluarga yaitu di kota malang, alasan ibunya menentang ia untuk melanjutkan kuliah ialah karna ia merasa tak sanggup membiaai kuliah anaknya itu, namun karna tekat dan keinginan bulat Kang Yoto akhirnya dia tetap melanjutkan studinya itu tentunya dengan restu dan ridho dari orang tuanya. Awal mula ia hidup di malang, berbagai pekerjaan ia lakukan, mulai dari menjual kalender hingga mengajar ngaji di TPQ, siapa sangka memasuki semester lima Kang Yoto melamar seoarng putri ta’mir masjid kyai ikhsan Anwar dari lumajang yaitu Ibu mahfudhoh. Selang lulusdari IAIN Malang fakultas Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab ia mendapat tawaran untuk menjadi Dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Belum lama menjadi dosen, ia ditawari oleh Rektor UMM Malik Fajar untuk menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS) di IAIN Malang, namun tawaran tersebut ia tunda setelah berkonsultasi dengan mertuanya.
Tidak cukup hanya itu, Kang Yoto mengambil S2 di Univeritas Muhammadiyah Malang dengan program studi Sosiologi.Terlihat banyak prestasi yang ia raih selama ia menjabat sebagai seorang mahasiswa, karna Kang Yoto juga termasuk seorang aktivis.  Kang Yoto lulus dari UMM pada tahun 1996.Ia pernah menjabat sebagai seorang Dosen LB UMM tahun 1989 dan menjadi Dosen tetap FAI UMM 1990. Dan masih banyak lagi karya serta riwayat akademisi yang pernah Kang Yoto raih hingga ia menjabat sebagai Bupati Bojonegoro saat ini.Kang Yoto juga pernah di mintai masyarakat Gresik untuk memimpin Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) karna desakan dari masyarakat tersebut akhirnya Kang Yoto menerima tawaran menjadi Rektor UMG. Saat itu kondisi UMG sangat memrihatinkan terutama pada Gaji para Dosen dan Karyawannya, hingga ia bersedia potong gaji untuk membantu para Dosen dan karyawannya. Tak lebih dari lima tahun Kang Yoto berhasil membawa nama Universitas Muhammadiyah Gresik ini menjadi salah satu Universitas yang di segani di provinsi Jawa Timur. Keberhasilan suyoto dalam memajukan nama UMG juga membawa keberuntungan tersendiri, saat itu ia dilibatkan dalam jajaran direksi perusahaan penerbangan Lion Air yang menjadi perusaahn penerbangan pertama di dunia yang menggunakan Boing 737-900 ER. Selain itu ia juga menjadi anggota  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur.
Hingga pada akhir Desember 2007 namaKang Yoto membuming di berbagai daerah sekitar Kabupaten Bojonegoro sebagai calon Pemimpin Wali Kota Bojonegoro, tidak hanya itu, kabar tersebut juga mulai menyebar di berbagai media televisi Jawa Timur. Pada saat itu ia di datangi oleh sahabatnya untuk di mintai menjadi bakal calon Bupati Bojonegoro, setelah permintaan waktu yang cukup lama untuk mempertimbangkan hal tersebut akhirnya Kang Yoto teringat dengan pesan Almarhum kiyai yang ia cintai yaitu Kiyai Haji Hamam Munaji yaitu  agar hidup itu selalu memberi manfaat. Dengan keyakinan dari pesan tersebut  ia mulai berfikir manfaat apa yang sekiranya dapat ia berikan kepada masyarakat Bojonegoro. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengetahui secara langsung problem yang ada di masyarakat Bojonegoro terutama oleh para petani, karna memang notabe penduduk bercocok tanam. Ia mengelilingi berbagai kecamatan yang ada di Bojonegoro, kecamatan Ngraho, Margomulyo, Temayang, dan kecamatan-kecamatan lainnya. Dari situlah Kang Yoto dapat menangkap problem utama yang dirasakan oleh para petani ialah soal pengairan, kurangnya penyediaan pupuk, hingga stabilitasi harga.Setelah melihat kondisi secara langsung Kang Yoto mulai berinisiatif untuk perbaikan jaringan irigasi, jaringan embung, penghidupan kembali kali mati melalui air dari bengawan solo.Selain itu ia juga mendengar dan merasakan problem infrastruktur di Kabupaten Bojonegoro. Di jalan-jalan desa serta poros kecamatan hingga jalan provinsi berada dalam kondisi yang memprihatinkan.Kondisi infrastruktur juga terjadi di beberapa bidang pendidikan terutama swasta, dengan tempat yang masih perlu untuk diperhatikan. Dari beberapa problem utama masyarakat Bojonegoro, Kang Yoto dengan keahlian yang telah ia punyai sebelumnya memanajeri kampus dan juga keterlibatannya dalam pembuatan kebijakan publik di pemimpin Provinsi Jawa Timur itu telah menyusun inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Bojonegoro melebihi Lamongan.
Akhirnya hal itulah yang mendorong Kang Yoto maju dalam pemilihan Bupati Bojonegoro, dengan langsung mendatangi warga-warga setempat di beberapa kecamatan ia dapat mengetahui hal apa yang menjadi pokok utama problem dalam masyarakat hingga menemukan inisiatif apa yang akan ia lakukan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya. Hal ini sangatlah berpengaruh besar untuk menjadi tombak awal terpilihnya beliau sebagai Bupati Bojonegoro, terlebih bagi para masyarakat hal tersebut sangatlah tidak lazim di lakukan oleh kebanyakan calon wali kota yang langsung turun dan ikut andil dalam kegiatan-kegiatan masyarakatnya. Kebanyakan para aparat politik dalam berkampanye hanya akan menempatkan bawahannya ke wilayah-wilayah yang ia inginkan untuk memperoleh data informasi yang ia butuhkan, memberikan tunjangan kepada para pegawai atau bahkan meramaikan suatu daerah untuk menjadi pengikutnya dengan mengadakan berbagai perjanjian, memasang berbagai spanduk, sticker serta baliho di tiap-tiap tempat strategis yang memiliki banyak masa.
Bila di telaah dalam pemeran dunia politik, hal yang dilakukan oleh Kang Yoto merupakan salah satu cara untuk menarik masyarakat dalam artian berkampanye namun dengan media yang sebelumnya belum pernah dilakuka  oleh para pemeran politik atau dengan media yang berbeda. Namun tetap saja tujuan akhir diadakannya berbagai kampanye tersebut hanya untuk menarik simpati serta keyakinan masyarakat agar tetap memilih orang yang mau ikut terjun langsung dalam upaya pengembangan kemajuan hidup masyarakat, yang menginginkan pemipin dengan tidak sungkan-sungkannya ikut bergabung dalam setiap acara yang dilakukan oleh masyarakat.Hal itulah yang telah di lakukan oleh Kang Yoto. Tak tanggung-tanggung Kang Yoto ikut berjoget jika menghadiri acara tayyub yang sebagian besar masih dilakukan oleh masyarakat, dia juga akan ikut makan-makan jika menghadiri acara sedekah bumi atau yang dikenal dengan sebutan nyadran, yang tentunya hal ini sebagian besar masih di adakan di daerah-daerah tertentu di wilayah Bojonegoro. Menjadi pemain ketoprak dalam pentas seni untuk menghibur masyarakat.Hingga  Menghadiri pengajian-pengajian di desa setempat. Keramah tamahan serta keuletan di tambah visi misi Kang Yoto yang lebih menjajikan tersebut, Kang Yoto lebih di pilih masyarakat untuk memimpin Kabupaten Bojonegoro dengan motto yang sering ia katakana yaitu membangun Bojonegoro melebihi Kabupaten Lamongan.
Kemengan pasangan yang sering di kenal dengan sebutan TOTO Suyoto-Setyo Hartono ini disebabkan karena lebih menjanjikannya dengan penawaran program skala prioritas dan  lebih terukur dalam membangun Bojonegoro. Masyarakat yang telah melihat program tawaran dari pasangan TOTO ini mendapatkan harapan baru dalam bidang pertanian, pendidikan, infrastruktur serta kesehatan yang masing-masing tiap tahunnya di alokasikan anggaran sebesar tiga ratus miliar.Sementara mereka telah tau kondisi dalam bidang pertanian yang telah di rasakan mereka yang mayoritas mayarakatnya bercocok tanam, kurangnya pupuk serta pengairan yang sangat sulit di dapatkan untuk tetap mengairi sawah-sawah dengan berbagai macam tanaman yang menjadikan penghasilan utama para masyarakat. Bidang infrastruktur pendidikan yang perlu pembenahan dalam hal kondisi maupun fasilitasi yang ada dalam setiap bidang-bidang pembangunan terutama di sekolah-sekolah desa yang masih terpencil dan jauh dari pusat kota.Infrasturktur jalan di sepanjang desa-desa yang mulai tidak aman bahkan sudah tk layak  lagi untuk penggunaannya, banyaknya lubang-lubang di berbagai sudut bahkan poros jalan yang aspalnya telah mengelupas, tentu hal tersebut akan sangatmengganggu pengguna jalan, bukan hanya untuk keselamatan melainkan juga untuk keamanan serta kenyemanan dalam penggunaan jalan.sementara dalam penggunaan kesehatan, masih banyak warga yang belum mempunyai jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) untuk keluarga yang tidak mampu, jika ingin berobat ke rumah sakit atau bahkan puskesmas. Hal itu pula yang sering di banding-bandingkan oleh masyarakat setempat dengan kabupaten lamongan yang telah mencapai sebagian keinginan yang di pertanyakan oleh Kang Yoto. Selain itu Kang Yoto juga tidak sungkan-sungkan untuk memberikan nomor ponsel pribadinya kepada warga yang ingin langsung bercerita kepada Kang Yoto, ia juga membuka forum pesan secara blak-blakan lewat media internet untuk mengaspirasi keinginan dan keluhan yang mungkin masih di rasakan hingga membutuhkan perhatian oleh pihak pemerintah setempat.
Ternyata perlunya perhatian yang khusus dapat membuat masyarakat ikut turut aktif dengan apa yang kebanyakan para pemain politik lakukan, terlebih hal-hal baru yang tak di duga oleh kebanyakan masyarakat untuk melanjutkan agenda politik. Bukan hanya janji yang kebanyakan di ucapkan oleh para calon pemimpin negara melainkan kesiapan juga pembuktiaan secara nyata, seperti yang telah di lakukan oleh pasangan TOTO ini, meski tak semua usaha yang di lakukan dapat diterima baik oleh masyarakat, namun ia tetap melakukan aksinya dengan media berbeda yang tentunya dengan visi misi serta kejelasan program yang di tawarkan dengan masyarakat.

Berikut ini merupakan contoh hasil potret kala kampanye Kang Yoto
TANDATANGAN : Suyoto, calon bupati (Cabup) Bojonegoro memberikan tandatangan kepada salah satu pendukungnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar