Sabtu, 25 Oktober 2014

PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

TUGAS
BAHASA INDONESIA
PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA


      










DISUSUN :
M. Heykal Al Ariqhi                             120531100008
Dewi Irmawati                                       120531100116
Irma Kumala Sari                                 120531100029
Uswatun Khasanah                               120531100003
Siti Fatimah                                           120531100100

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013-2014

PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

1.   Pengertian Paragraf
Paragraf atau yang biasa juga disebut Alenia adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis, sistematis  dan mengandung satu kesatuan ide pokok yang terdiri atas satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah karangan.

2.   Unsur-unsur Paragraf
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Agar pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca, maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis  tersebut ialah unsur-unsur paragraf seperti berikut :
a.    Ide pokok, merupakan ide pembicaraan atau tema yang akan dibicarakan dalam paragraph, biasanya berbentuk abstrak. Ide pokok bisa berupa kata, frase atau klausa.
b.    Kalimat topik, merupakan perwujudan dari ide pokok dalam bentuk kalimat.
c.    Ide pengembang, yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
d.   Kalimat pengembang, yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.
e.    Kalimat penegas, yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
f.     Transisi, yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antar kalimat maupun antar paragraf dalam suatu karangan.



3.   Syarat Paragraf
Paragraf yang efektif memenuhi tiga syarat, yaitu:
a.    Kesatuan Makna (Koherensi)
Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika seluruh kalimat dalam paragraf itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
Contoh: Sebuah penelitian mengandung tiga unsur pokok, yakni apa yang diteliti, bagaimana penelitian itu dilaksanakan, dan mengapa penelitian itu dilaksanakan. Pertanyaan pertama mengenai masalah penelitian, pertanyaan kedua mengenai metodologi penelitian, dan pertanyaan ketiga mengenai pentingnya penelitian. Usaha untuk menjawab apa, merupakan kegiatan pokok. Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari pelaksanaan suatu penelitian.
b.     Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar, dan logis. Kohesi itu dapat dibentuk dengan cara repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan kata sambung atau frasa penghubung antarkalimat.
Contoh: Dalam mengajarkan sesuatu  langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah menentukan tujuan. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang diberikan, metode yang digunakan, dan evaluasi yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bagi anak didik dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar. Dengan mengetahui tujuan, kita dapat menentukan materi yang diajarkan, metode yang digunakan, serta bentuk evaluasinya.
c.     Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.


4.       Jenis – Jenis Paragaraf
1)    Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
a.   Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka merupakan paragraf yang dimaksudkan untuk mengawali suatu karangan dengan tujuan sebagai pembuka pokok pikiran dalam karangan tersebut. Paragraf pembuka harus bersifat menarik, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca.

b.   Paragraf Penghubung atau paragraf isi
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf penghubung, harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang lain itu bersifat logis dan sistematis.

c.    Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Apapun yang menjadi topik atau tema dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.




2)      Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
a.       Paragraf Deduktif (U-K-K)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf. Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Contoh kalimat: Pada masa sekarang ini banyak rumah sakit dibangun, baik itu rumah sakit negeri maupun swasta. Semarak berdirinya rumah sakit tersebut diperkirakan karena adanya izin pendirian rumah sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri di daerah tertinggal mempunyai jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut dapat dinalar karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial, sosial, asal-muasal adanya dokter, dan masih banyak lagi.

b.      Paragraf Induktif (K-K-U)
Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau rincian-rincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
            Contoh kalimat: Di sebagian besar daerah pedesaan secara menyebar didirikan tempat pendidikan yang berupa sekolah dasar. Meningkat, di kota kecamatan, pemerintah mengusahakan berdirinya sekolah menengah tingkat pertama atau bahkan sebagian berdiri pula sekolah menengah atas. Pada tingkat kabupaten, terutama kabupaten yang sudah maju, bermunculan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Selain tempat pendidikan formal yang sudah disebutkan itu, menjamur pula tempat pendidikan nonformal, misalnya: tempat pelatihan komputer, kursus menyablon, kursus memasak, potong rambut, bengkel mobil, pertanian, dan kerajinan. Jadi, anak sekarang seharusnya tidak mengalami kesulitan lagi memilih tempat pendidikan di negeri ini. Anak tinggal menentukan tempat berpendidikan dengan menyesuaikan kesenangan dan kemampuannya.

c.       Paragraf Gabungan atau Campuran
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.
Contoh kalimat: Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

3)      Jenis-Jenis paragraph berdasarkan isi
a. Paragraf Argumentasi
paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca.
Contoh kalimat: Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah BBM yang akan naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak sedikit juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja angka kemiskinan dinegara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya. Alasan-alasan tersebutlah yang menjadikan hidup kita tertutama rakyat miskin semakin terpuruk pastinya anda semua setuju dengan hal tersebut.

b.     Paragraf Eksposisi
paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.
               Contoh kalimat: Parang Tritis adalan nama desa diKretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Didesa ini terdapat pantai samudra hindia yang terletak kurang lebih 25KM sebelah selatan kota Yogyakarta. Parang tritis merupakan objek wisata yang cukup trkenal diYogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Ukup, Kerakal, dan Glagah. Parang tritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga ada gunung-gunung pasir yang tinggi disekitar pantai, gunung tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik muali dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajahkan suvenir khas Parang Tritis. Selain itu ada pemandian yang disebut Parang wedang konon air dipemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandug belerang yang berasal dari pegunungan dilokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan dipantai parang tritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. diParang Tritis juga ada ATV, kereta kuda, dan kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pant dari timur kebarat selain itu juga Parang Tritis sebagai tempat untuk olahraga udara atau Aeromodeling

c. Paragraf Deskripsi
paragraf yang melukiskan atau menggambar-kan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis.
Contoh kalimat: Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parangtritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pantai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombak menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai di penuhi oleh pengungjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, brmain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik kulihat ada beberapa turis mancanegara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman.



d.    Paragraf Persuasi
paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis.
               Contoh kalimat: Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.

e.  Paragraf Narasi
suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
contoh kalimat: Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

4)           Pengembangan Paragraf
Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf, sebuah paragraf merupakan hasil pengembangan sebuah pernyataan menjadi sekelompok pernyataan yang berkaitan. Pernyataan yang dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan, sedangkan pernyataan-pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang atau pernyataan penjelas.
a. Sebab-akibat
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.  Jadi hubungan sebab akibat ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.
               Contoh kalimat: Ani dan Ina adalah 2 orang yang bersahabat sejak mereka masih kecil. Suatu hari muncul masalah antara mereka berdua. Ani melaporkan Ina yang ketahuan sedang menccontek di kelas. Akibatnya Ina dipanggil ke ruang kepala sekolah dan diberi nasihat di sana. Karena tidak terima dengan perlakuan Ani yang sudah dianggap sebagai sahabat sejati Ina menjadi benci terhadap Ani dan mereka menjadi sering beradu mulut. Akibat beradu mulut terus menerus suatu saat mereka berkelahi dan saling melukai. Mereka seperti sudah lupa akan persahabatan mereka dulu.

b.     Contoh atau ilustrasi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis ini dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.

c. Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Jika lebih banyak menguraikan persamaannya, maka paragraph tersebut dalam pengembangannya menggunakan metode perbandingan. Sebaliknya, jika lebih banyak menguraikan perbedaannya, maka pengembangan paragraph tersebut menggunakan metode pertentangan.
Contoh kalimat: Melakukan investasi di pasar modal bisa diibaratkan seperti nelayan yang memancing di laut. Keduanya sama-sama beresiko. Bila berinvestasi di pasar modal dengan hanya menggunakan sedikit modal, maka gain atau keuntungan yang diperoleh juga akan sedikit. Begitu juga dengan nelayan, bila hanya memiliki modal sedikit, dalam artian hanya mempunyai perahu kecil dan peralatan seadanya, maka hasil tangkapan yang didapat juga tidak akan sebanyak hasil tangkapan kapal besar. Ini disebabkan karena dengan adanya keterbatasan perlengkapan, nelayan tidak bisa melaut jauh dari bibir pantai. Hal inipun berlaku di dunia investasi pasar modal. Investor besar akan mendapatkan keuntungan yang besar karena modal yang ditanamkan juga besar. Bagaimana dengan tingkat resiko? Di dunia pasar modal terdapat istilah high risk high gain, dimana semakin tinggi resiko maka keuntungan yang akan didapat juga akan semakin besar. Jika di dunia nelayan, semakin besar dan komplit peralatan yang dimiliki, akan semakin besar juga resikonya. Seperti resiko ditangkap bajak laut, resiko tenggelam karena badai. dll. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menanamkan investasi di pasar modal, perlu diketahui dan disadari bahwa semua investasi pasti memiliki resiko.

d.    Definisi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan pengertiannya.
Contoh kalimat: Kata Enzim berasal dari bahasa Yunani enzymas yang berarti menyebabkan perubahan. Enzim inilah yang merupakan unsur pembuat apel, pisang, atau buah lainnya menjadi matang dan sampai akhirnya membusuk. Enzim terdapat pada semua organisme hidup, termasuk juga berada pada tubuh kita. Setiap reaksi kimia dan biologi yang terjadi dalam tubuh kita selalu membutuhkan enzim sebagai katalisator, yaitu zat yang memungkinkan terjadinya reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Enzim terdiri dari 3 golongan, yaitu enzim metabolik, enzim pencernaan, dan enzim pangan.

e. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh kalimat: Analogi (berdasarkan kesamaan/kemiripan) Sebuah pisau yang tajam dapat bermanfaat bagi manusia, dapat pula merugikan. Semua itu tergantung bagaimana menggunakanya. Begitu pula, perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi penggunanya, bisa juga merugikan. Jika digunakan dengan benar, perkembangan teknologi akan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya, apabila disalahgunakan, perkembangn teknologi justru akan merugikan. Dapat dikatakan bahwa bermanfaattidaknya perkembangan teknologi sama dengan sebuah pisau yang tajam.
Analogi (berdasarkan kebiasaan) Pada hari Minggu minggu  pertama dan terakhir bulan Desember kemarin saya dan kakak berjalan-jalan di kota Bogor mengendarai mobil baru kakak. Ketika kami melintasi penjual tanaman, kakak langsung membeli tanaman bonsai. Pada minggu pertama bulan Januari ini kami berjalan-jalan lagi ke Bogor dan ketika melewati penjual tanaman kakak juga membeli tanaman bonsai. Minggu depan kami berencana akan jalan-jalan lagi ke Bogor. Saya dapat memastikan bahwa kakak akan membeli tanaman bonsai lagi ketika menemui penjual tanaman.

f. Alamiah
Dalam teknik pengembangan alamiah, penulis menggunakan pola yang terdapat pada objek atau kejadian yang di bicarakan. Susunan ini mengenal 2 macam, yakni Urutan Ruang (spasial) dan Urutan Waktu (Kronologis).
Contoh kalimat: penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana airbah. Dalam pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan peristiwa itu detik demi edtik, atau menit demi menit, dan seterusnya.

g.     Penguraian (klasifikasi)
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah (mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian atau pemilahan ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau pemilahan sesuatu secara rinci.
               Contoh kalimat: (a) dalam karangan-mengarang atau tulis-menulis dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. (b) yang termasuk kemampuan pengembangan ialah kemapuan menata peragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemapuan menguraikan pokok bahsan kedalam urutan yang sistematik.


DAFTAR PUSTAKA



Tim MKU Bahasa Indonesia.2013.Bahasa Indonesia Kontekstual.Pustaka Radja:Surabaya.




3 komentar: