



Capacity Building & Networking
Resume TEORI ORGANISASI
Struktur, Desain & Aplikasi
Edisi 3 Stephen
P.Robbins
Yogi Ahmad Sadewo 120531100023
ASUS
Irma Kumala Sari
120531100029
APA
ITU ORGANISASI ?
Organisasi
adalah kesatuan (entitity) sosial yang dikordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan. Perkataan
dikordinasikan dengan sadar megandung pengertian manajemen. Kesatuan sosial
berarti bahwa satu unit itu terdiri dari orang atau kelompok orang yang
berinteraksi sattu sama lain. Hasilnya adalah bahwa definisi kita mengkomsumsi
secara eksplisit kebutuhan untuk mengkordinasikan pola interaksi.
APA
ITU STRUKTUR ORGANISASI ?
Definisi
kita mengenai organisasi mengakui adanya kebutuhan untuk mengkordinasikan pola
interaksi para anggota organisasi secara formal. Struktur organisasi menetapkan
bagaimana tugas akan dibagi siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme
koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
APA
ITU DESAIN ORGANISASI ?
Desain
Organisasi menekankan sisi manajemen dari teori organisasi. Desain organisasi
mempertimbangkan kontruksi dan mengubah struktur organisasi untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Mengkontruksi dan mengubah sebuah organisasi sama
seperti membangun atau memperbarui sebuah rumah. Keduanya mulai dengan tujuan
akhir. Pada pembentukan sebuah organisasi, dokumen tersebut adalah bagan
organisasi.
APA
ITU TEORI ORGANISASI ?
Teori
Organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain
organisasi. Teori itu menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur
dan menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikontruksi guna meningkatan
keefektifan mereka.
STRUKTUR
ORGANISASI TERDIRI DARI BEBERAPA KOMPONEN :
- Kompleksitas
- Formalisasi
- Sentralisasi
Desain
organisasi adalah pengkontruksian dan perubahan struktur untuk mencapai suatu
tujuan organisasi. Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
struktur dan desain organisasi. Alasan yang menyebabkan orang mempelajari
organisasi biasanya bukan hanya satu. Mungkin untuk mengembangkan teori
organisasi yang sistematis. Untuk banyak orang , TO dipelajari karena mereka
berharap dapat memulihkan mengenai bagaimana organisasi organisasi akan
didesain.
Sementara
kiasan biologis biasa digunakan untuk memperlihatkan organisasi sebagai suatu
sistem yang berkembang melalui tahap tahap daur hidup. Organisasi dilukiskan
sebagai sistem terbuka yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan
dan saling bergantung satu sama lain dan menghasilkan suatu kesatuan menyeluruh
yang berinteraksi dengan lingkungan. Tahapan tahapan yang jelas yang dilalui
organisasi untuk berkembang kedepan yang jelas akan dilalui suatu organisasi
untuk berkembang adalah kewiraswastaan, kolektivitas, formalisasi dan kontrol,
perluasan struktur, serta kemunduran.
DEFINISI SISTEM
Sistem
adalah kumpulan dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling
bergantungan yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu kesatuan.
Masyarakat adalah sistem, demikian juga mobil, tumbuh-tumbuhan dan tubuh
manusia.
KARAKTERISTIK
SEBUAH SISTEM TERBUKA.
- Kepekaan
terhadap lingkungan
- Umpan
balik
- Cylical
character
- Negative
entropy
- Steady
state
- Gerakan
ke arah pertumbuhan dan ekspansi
- Keseimbangan
antara mempertahankan dan menyesuaikan aktivitas.
- Equifinaliti
TEORI ORGANISASI MODEREN DIMULAI DENGAN KARYA PARA
TEORETIKUS SEPERTI BERIKUT
Tipe 1. Mereka sangat menggantungkan
diri pada prinsip-prinsip yang simplisitik dan universal dan mengembangkan
model organisasi yang terlalu rasional dan mekansitis.
Tipe 2. Sampai pada tingkat tertentu,
mewakili pandangan tandingan terhadap pandangan rasional – mekanitis tersebut.
Fokus kemudian menjauh dari pembagaian kerja dan kekuasaan yang disentralisasi
ke arah organisasi yang demokratis. Faktor manusiawi, yang cenderung
diperlakukan sebagai sesuatu yang biasa yang dapat diramalkan oleh para
teoretikus.
Tipe 3. Kekuatan gelap yang mekanistik
maupun kekuatan terang yang humanistik dapat memperkuat pembuktian bahwa pemecahan
meereka,adalah yang benar untuk semua keadaan. Konfllik antara anti dan tesis
membawa kita kepada sebuah sintesis yang memberi pedoman yang lebih baik bagi
para manajer.
Tipe 4. Yang membangun atas dasar
pengetahuan kita tentang pengambilan keputusan berdasarkan prilaku dan ilmu
politik , telah meningkatkan kemampuan kita dengan cukup berarti untuk
menjelaskan fenomena-fenomena organisasi yang terlewatkan oleh asumsi rasional.
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Keefektiftifan
organisasi telah terbukti sukar, dan beberapa orang melahan mengatakan tidak
mungkin , untuk didefinisikan. Namun karena menjadi tema utama dalam teori
organisasi, maka artinya dan ukurannya harus dihadapi. Empat pendekatan telah
diajukan sebagai pedoman dari “hutan” keefektifan sebuah organisasi.
Dua
posisi yang sangat domimnan dan bersifat antagonis yang sering ada, adalah
pendekatan pencapaiaan tujuan (goal attainment) dan sistem. Yang pertama
menetapkan EO sebagai kemampuan untuk memperoleh masukan, memproses masukan
tersebut, menyalurkan keluaran, dan mempetahankan stabilitas dan keseimbangan
di dalam sistem.
Tawaran
yang lebih mutakhir adalah pendekatan konstituensi stratejis. Pendekatan ini
mendefinisikan EO sebagai suatu yang memenuhi sebuah tuntutan dari konstituensi
itu dalam lingkungan yang darinya organisasi tersebut memerlukan dukungan yang
terus menerus bagi kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu keberhasilan adalah
kemampuan untuk memuaskan individu , kelompok, serta lembaga yang menjadi
tempat bergantungnya kegiatan suatu organisasi tersebut.
Perspektif
yang terakhir adalah didasari dari nila-nilai yang bersaing. Pendekatan ini
mencoba mempersatukan sejumlah kriteria mengenai EO ke dalam 4
model,masing-masing didasarkan atas
suatu kelompok atau sebuah organisasi yang mempunyai nilai-nilai tertentu.
Bagi
mereka yang menginginkan sebuah definisi yang sederhana tetntang efektifnya
suatu organisasi, bab ini mungkin mengecewakan. Secara konseptual , EO
kompleks, demikiamn juga definisinya. Sementara keefektifan organisasi dapat
didefinisikan sebagai tingakatan pencaopaian suatu organisasi atas tujuan dalam
jangka pendek dan dalam jangka panjang kedepan. Pilihan itu mencerminkan
konstituensi strategis, minat mengvaluasi dan meningkatkan kehidupan
organisasi.
DIMENSI –
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Di
bab dimensi struktur organisasi menjelaskan tentang tiga komponen utama yaitu
struktur organisasi – kompleksitas formalisasi dan sentralisasi.
Kompleksitas
merujuk pada tingkat diferensi horisontal yang lebih memperhatikan tingkat
sejauh mana pekerjaan tersebar secara geografis. Diferensiasi ini diukur dengan
mengkalkulasi jumlah spesialisasi pekerjaan dan waktu rata-rata pelatihan yang
dibutuhkan masing- masing. Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman
organisasi dan diukur dengan cara menghitung jumlah-jumlah tingkatan hirarki
yang memisahkan chief executive dari pegawai yang bekerja pada bagian output
suatu organisasi. Diferensiasi spesial mencakup tingkat tingkat sejauh mana
pekerjaan itu tersebar secara geografis.
Semakin
besar diferensiasi horisontal, dengan mempertahankan rentang kendali yang
konstan,maka makin tinggi pula hirarkinya makin tersebar secara geografis
uni-unitnya, makin kompleks pula organisasinya, maka makin besar pula akana
kesukaran komunikasi kordinasi,dan kontrol sosial.
Formalisasi
merujuk kepada tingkatan sejauh mana pekerjan dalam suatu organisasi itu
distandardtisasi. Maka makin tinggi pula formalisasinya, makin tinggi
formuliasasinya,makin diatur pula prilaku para pegawai. Formalisasinya dapat
dicapai dalam pekerjaan. Dalam keadaan yang demikian , organisasinya btersebut
menggunakan peraturan dan prsosedur untuk mengatur apa yang dilakukan oleh para
pegawai.
Teknik-teknik
formulasisasi yang paling populer adalah proses seleksi (untuk mengidentifikasi
para individu yang akan cocok dengan organisasi) persaratan peran peraturan,
prosedur dan kebijakan pelatihan dan mengatur agar para pegawainya menjalani ritual
untuk membuktikan loyalitas dan komitmen mereka kepada suatu organisasinya.
Sentralisasi
adalah yang paling problemitas diantara ketiiga komponen tersebut. Sentralisasi
disebut sebagai tingkat sejauh mana kekuasaan formal dapat membuat
kebijakan-kebijakan dikonsentrasikanm pada suatu individu sebuah unit atau
suatu tingkat, dengan begitu pegawainya hanya memperoleh masukan minim dalam
suatu pekerjaan.
Tingkat
kontrol dalam proses pengambilan suatu keputusan :
- Mengumpulkan
informasi
- Memproses
dan mengintrepresikan informasi
- Membuat
pilihan
- Memberi
wewenang kepada orang lain
- Melaksanakannya
STRATEGI
Strategi
adalah penetuan dari sebuah tujuan dasar dalam waktu jangka panjang dan sasaran
dari sebuah perusahaan, dan penerimaan dari serangkaiaan tindakan serta alokasi
dari sumber-sumber yang dibutuhkan dalam sebuah mencapai suatu tujuan tertentu.
Chandler
telah mempelajari hampir seratus perusahaan terbesar di negara amerika serikat
dan berkesimpulan bahwa “struktur mengikuti strategi”.
Sementara
miles dan snow menawarkan empat teori tipoogi strategi struktur yang
memungkinkan dibuatnya prediksi struktural tertentu.
Porter
mengajukan bahwa suatu organisasi dapat mengejar saalah satu dari empat buah
strategi ; Cost Leadership,
Diferentation, Focus dan Stuck In The Midle
Miller
memperkenalkan sebuah kerangka kerja strategi yang terdiri atas empet dimensi –
inovasi, diferensiasi pemasaran, Breadth dan pengendaliaan biaya.
SERANGAN
STRATEGI IMPERATIV DIFOKUSKAN PADA 3 FAKTOR :
- Kebebasan
menjerial atas perubahan strategi
- Komunikasi
yang kuat
- Struktur
dapat menentukan strategi dan sebaliknya
Industri
tempat beroperasinya suatu organisasi dianggap sebagai faktor yang penting
untuk mempengarui suatu strategi. Kebanyakan perusahaan dalam sebuah industri
tertentu mempunyai kesamaan dalam karakteristik-karakteristik tersebut. Dan
hasilnya adalah bahwa perusahaan dalam kategori-kategori industri cenderung
mempunyai struktur yang sama.
BESARAN
ORGANISASI
Dari
kesepakataan para ahli dari 80 persen penelitian yang menggunakan besaran
organisasi sebagai variabel mendefinisikan sebagai jumlah total pegawai. Hal
ini konsisten dengan asumsi bahwa karena manusia serta interaksinyalah yang
terstruktur, maka jumlah mereka harus dihubungkan dengan struktur daripada
dengan ukuran besar lainnya. Namun demikian hanya karena ada kesepakatan yang
tinggi diantara para peneliti mengenai apa yang dimaksud dengan besaran
organisasi, tidak berarti mereka itu benar.
Kesimpulan
mengenai hubungan besaran struktur , hubungan antara besaran dan struktur tidak
jelas. Meskipun beberapa orang telah menemukan adanya hubungan yang sangat kuat
dan mendukung sifat klausulnya, yang lain menentang pendapat diatas dasar
metodologinya atau menyatakan bahwa besaran merupakan konsekuensi ketimbang
penyebab struktur. Tetapi jika kita akan melihat penelitian secara lebih
merinci, maka akan timbul pola yang akan lebih jelas. Kita akan memperlihatkan
bahwa besaran pasti tidak menentukan keseluruhan desain struktur, tetapi yang
penting meramalkan dimensi struktur.
Sementara
besaran dan formalisasi diawali dengan penemuan aston mendukung pandangan bahwa
besaran mempengarui formalisasi. Kesimpulan dari Hall adalah bahwa formalisasi
tidak dapat dilihat dari pengatahuan tentang besaran organisasi, tetapi ia juga
mengakui bahwa hal tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja.
Meninjau
kembali literatur tentang besaran formalisasi seoraang penulis pernah
Mengatakan dengan tegas bahwa “ Makin besar organisasi , maka akan makin di
formalisasikan pula prilakunya” . namun menjelaskan menekan pada organisasi
yang besar memformalisasi aktivitas yang kemungkinan besar sering berulang.
Faktor terakhir dalam hubungan sentralisasi harus dicatat. Kita tidak dapat mengabaikan apakah sebuah organisasi
itu berdiri sendiri atau merupoakan dari sebuah cabang organisasi yang lebih
besar. Perusahaan sering kali menetapkan cabang dari sebuah konsitensi dalam
keuangan dan pelaporan yang tidak diperlukan jika perusahaan kecil tersebut
berdiri sendiri. Dengan demikian faktor yang melunakkkan efek besaran terhadap
formalisasi adalah apakah organisasi tersebut merupakan anak perusahaan dari
perushaan besar.
Besaran
dan sentralisasi adalah bijaksana untuk menyatakan bahwa tidak mungkin
mengkontrol organisasi yang besar dari atas karena lebih baik banyak hal yang
terjadi daripada yang dapat dihayati oleh sesorang atau kelompok orang , maka
mau tidak mau harus ada pendelegasian.tetapi apakah hal itu yang dibuktikan? Peraturan
ini memungkinkan, top manajement untk mendelegasikan pengambilan keputusan, dan
pada saat kebersamaan memastikan bahwa keputusan dibuat sesuai dengan keinginan
top manajemant. Keinginan untuk memperthankan kontrol oleh kepemilikan,
kemungkinan akan mengkensampingkan kerugian dalam keefektifan organisasi dan
hasilnya bahwa tidak ada gerakan ke arah pengambilan keputusan yang
disentralisasi pada saat besaran itu meningkat.
ARGUMENTASI
KORELASI –NEGATIF
Diluar
data empiris, kelihatanya lebih masuk akal untuk mengharapkan komponen
administrative tersebut menurun pada saat besaran meningkat . kita tidak
mengatakan bahwa jumlah absolute dari pegawai pendukung akan menurun tetapi
lebih banyak sebagai proporsi pada saat besaran itu meningkat .
ARGUMENTASI
CURVILINIER
Ada
juga bukti yang menyatakan bahwa hubungan besaran komponen administrasi tidak
linier . tetapi, merupakan curvilinier – komponen administrasi lebih besar bagi
organisasi yang lebih kecil dan yang lebih besar di bandingkan organisasi yang
sedang.
TEORI
ORGANISASI DAN PERUSAHAAN KECIL .
- Masalah yang segi kepentinganya
menurun
Semua
variable sruktural kurang begitu penting bagi seorang manager perusahaan kecil
karena variasi di perusahaan kecil biasanya terbatas
- Masalah yang segi kepentinganya
meningkat
Masalah
teori organisasi yang lebih penting bagi perusahaan kecil adalah control dan
pertanggung jawaban , efisiensi, dan ketergantungan terhadap lingkungan.
TEKNOLOGI
Mendefinisikan
teknologi , teknologi melihat pada bagaimana masukan di ubah enjadi keluaran .
juga ada kesepakatan bahwa konotasi teknologi adalah mekanik atau manufaktur,
dapat di aplikasikan pada semua jenis organisasi.
Teknologi
berdasarkan pengetahuan : kontribusi dari perrow .
Salah
satu keterbatasan perspektif woodward mengenai teknologi adalah dasar
manufakturnya
Ketakpastian
teknologi : kontribusi Thompson
Berlainan
dengan woodward dan perrow, Thompson bukan anggota mashab technological
imperative . sebaliknya , seperti yang akan diperlihatkan, kontribusi Thompson
terletak pada upaya untuk menunjukkan bahwa teknologi menentukan pemilihan
strategi untuk mengurangi ketakpastian dan bahwa pengaturan struktur yang
spesifik dapat membantu di kuranginya ketakpastian .
Tiga
jenis yang didiferensiasi adalah
- Long – linked technology
- Mediating teknologi
- Intensive teknologi
PENGARUH INDUSTRY DAN BESARAN
industri menghambat pilihan
teknologi . tetapi organisasi harus mencapai suatu besaran tertentu sebelum
kemajuan dapat di peroleh dari keuntungan yang di tawarkan oleh teknologi yang
lebih kompleks .
TEKNOLOGI
DAN STRUKTUR
Setelah
menyelesaikan masalah strategi dan besaran, kita sekarang meninjau kembali
literature yang ada untuk menentukan hubungan teknologi terhadap ketiga dimensi struktur dan
sentralisasi . ada beberapa penemuan yang penting yaitu :
- Teknologi dan kompleksitas
- Teknologi dan formalisasi
- Teknologi dan sentralisasi
LINGKUNGAN
Mendefinisikan
lingkungan . sesuatu yang menghubungkan adalah pertimbangan atas faktor di luar
organisasi itu sendiri . lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar
batas organisasi .
Lingkungan
umum versus lingkungan khusus .
- Lingkungan umum : lingkungan umum
mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap organisasi namun
relevansinya tidak sedemikian jelas.
- Lingkungan khusus : bagian dari
daerah yang relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuanya . lingkungan ini
menjadi pusat perhatian bagi manajemen
karena terdiri dari konstituensi kritis .
Lingkungan
actual dan lingkungan yang dipersepsikan .
Dalam hal ini yang di perhitungkan
adalah lingkungan yang di persepsikan . harus di ingat bahwa keputusan
structural yang di buat oleh para manajer untuk menyesuaikan organisasi mereka secara lebih baik dengan tingkat
ketakpastian lingkungan khusus mereka bergantung pada persepsi para manager tentang lingkungan khusus dan
penafsiran mereka tentang ketakpastian .
Yang
mendukung
Pada
dasarnya, mereka percaya bahwa lingkungan menimbulkan permintaan terhadap tugas
, yang di penuhi dengan sebuah struktur teknis yang tepat .
Yang
menentang
Jika
terdapat enviroomental imperative, maka hal tersebut hanya trbatas pada sub-sub
uni yang berada pada batas-batas dari organisasi unit-unit yang melakukan
interaksi secara langsung dengan lingkungan .
PROSES
PERUBAHAN ORGANISASI
Bagaimana
suatu organisasi berubah untuk dapat sesuai dengan lingkungan yang mereka hadapi . ada hal yang mengakui adanya variasi pada
dan diantara organisasi :
- Keterbatasan ekologi-populasi
- Implikasi-implikasi
Hubungan
lingkungan dan struktur
Setiap
organisasi bergantung pada lingkunganya sampai batas tertentu tetapi kita tidak
dapat mengabaikan yang nyata, yaitu bahwa ada organisasi yang lebih bergantung
pada lingkungan dan sub lingkunganya di banding yang lain .
- Lingkungan dan kompleksitas
- Lingkungan dan formalisasi
- Lingkungan dan sentralisasi
PENGENDALIAN
KEKUASAAN
Serangan utama : pilihan strategis
Logika
dari pilihan strategis
Argumentasi
pilihan strategis child adalah meskipun terdapat hambatan terhadap
kebijaksanaan untuk membuat keputusan manajerial . argumentasi child pada
dasarnya dapat di padatkan menjadi 4 faktor :
- Para pengambil keputusan mempunyai
lebih banyak otonomi daripada yang di duga oleh mereka yang berargumentasi bagi
dominasi dari kekuatan lingkungan, teknologi, atau kekuatan lainya.
- Keefektifan organisasi harus di
tafsirkan sebagai jajaran, bukan titik.
- Organisasi
kadang mempunyai kekuasaan untuk memanipulasi dan mengontrol lingkungan mereka
.
- Persepsi
dan evaluasi kejadian adalah penghubung penting yang menjadi penengah antara
lingkungan dan tindakan organisasi .
Yang
menentang pilihan strategis :
Kemampuan
untuk menggeneralisasi argumentasi pilihan strategis di batasi oleh dua fakta
- Komitmen yang sering kali mengunci
organisasi pada suatu domain yang terbatas
- Ada halangan untuk melakukan entri
pada banyak pasar.
Tantangan
lain terhadap perspektif kontingensi
- Nonrasionalitas
- Kepentingan yang berbeda-beda
- Dominate coalition
- Kekuasaan
Jalan
menuju kekuasaan
Kekuasaan
merupakan , sebuah fenomena structural yang pertama dan paling penting . ia
diciptakan melalui pembagian kerja dan departementasi.
Bukti
menunjukkan bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan kekuasaan :
- Kewenangan hierarkis
- Control terhadap sumber daya
- Jaringan kerja yang di sentralisasi
Merangkum
pandangan pengendalian kekuasaan
Kita
dapat memulai sintesa kita dengan menyatakan tesis pengendalian kekuasaan :
sebuah struktur organisasi , kapan pun, merupakan hasil dari mereka yang
mempunyai kekuasaan untuk memilih struktur yang, sampai tingkat semaksimum
mungkin, mempertahankan dan meningkatkan control mereka . seperti yang akan
kita lihat, perspektif pengendalian kekuasaan tidak mengabaikan dampak dari
besaran, teknologi , atau variable kontingensi lainya . ada beberapa hal yang
berkaitan yaitu : stabilitas dan struktur dan mekanistik , kompleksitas,
formalisasi, sentralisasi .
Tidak
lebih dari 50 sampai 60 persen variabilitas struktur dapat di jelaskan melalui
strategi, besaran, teknologi, dan lingkungan . bagian yang cukup substasial
dari variance sisa dapat diterangkan oleh pandangan pengendalian kekuasaan
tentang struktur, yang mengatakan bahwa struktur sebuah organisasi , kapanpun ,
kebanyakan merupakan hasil seleksi sebuah struktur oleh mereka yang mempunyai
kekuasaan yang akan, sampai tingkat maksimum tertentu , mempertahankan dan
meningkatkan control mereka .
BEBERAPA PILIHAN
DESAIN ORGANISASI
Pendukung
konfigurasi standart
Elemen-elemen
umum dalam organisasi
- The
operating core . para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produk dan saja
- The
strategic apex . manajer tingkat puncak, yang di beri tanggung jawab
keseluruhan untuk organisasi itu.
- The
middle line . para manager yang menjadi penghubung operating core dengan
strategic apex
- The
tecnostructur . para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan
bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi .
- The
support staff . orang-orang yang mengisi unit staff, yang memberi jasa
pendukung tidak langsung pada organisasi .
STRUKTUR
SEDERHANA
Struktur
sederhana di katakana terutama di karakterasikan oleh hal-hal yang bukan
sebenarnya ketimbang yang sederhana . struktur sederhana tidak rumit .
kompleksitasnya rendah , mempunyai sedikit formalisasi , dan mempunyai wewenang
yang di sentralisasi pada seseorang .
Kekuatan
: kekuatanya berasal dari kesederhanaanya . structure ini cepat fleksible dan
membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaanya .
Kelemahan
: sedangkan kelemahanya adalah penggunaanya yang terbatas .
Birokrasi
mesin
Standarisasi
adalah konsep yang membawahkan semua birokrasi mesin .
Kekuatan
: kemampuan terletak pada kemampuanya untuk melakukan aktivitas yang di
standarisasi dengan cara yang sangat evisien
Kelemahan : spesialisasi menciptakan
konflik pada setiap sub-sub unit.
Birokrasi
professional
Diciptakan
untuk memberi kesempatan pada organisasi untuk memperkejakan spesialis yang
sangat terlatih bagi operating corenya , sambil tetap memperoleh efisiensi dari
standarisasi .
Kekuatan
: birokrasi ini dapat mengerjakan tugas yang terspesialisasi yaitu yang
membutuhkan ketrampilan professional yang sangat terlatih – dengan efisiensi
yang relative sama seperti dilakukan oleh birokrasi mesin.
Kelemahan
: sama seperti yang terdapat pada bentuk mesin yaitu ada kecenderungan
berkembangya konflik pada setiap sub unit .
Struktur
divisional
Kekuasaan dalam struktur divisional
terletak pada manajemen menengah
Kekuatan : bahwa ia berusaha
mengobati masalah tersebut dengan cara menempatkan tanggung jawab tanggung
jawab penuh bagi sebuah produk atau jasa di tangan seorang manager divisi
Kelemahan : kecenderungan dari sisi
divisional tersebut yang dapat mendorong terjadinya konflik .
ADHOCRACY
Adhocracy
di cirikan oleh diverensiasi horizontal yang tinggi , diferensiasi vertical
yang rendah , formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibilitas dan daya
tanggap yang tinggi .
Kekuatan
:kemampuanya dengan cepat untuk menanggapi perubahan serta inovasi dan
memungkinkan koordinasi dari berbagai spesialis .
Kelemahan
: konflik merupakan hal yang biasa dari adhocracy.
BIROKRASI :
PANDANGAN YANG LEBIH MENDALAM
Birokrasi weber
Birokrasi
weber bisa di sebut juga organisasi yang ideal . karakteristik-karakteristik
dibawah ini adalah esensi weber :
- Pembagian kerja
- Hierarki kewenangan yang jelas
- Formalisasi yang tinggi
- Bersifat tidak pribadi (impersonal)
- Pengambilan keputusan yang di ambil
didasarkan atas kemampuan
- Jejak karir dari para pegawai
- Kehidupan organisasi yang dipisahkan
dengan jelas dari kehidupan pribadi
Konsekuensi
atas penyelewangan fungsi birokrasi
Birokrasi
telah mendapatkan lebih dari cukup publisitas yang tidak baik . disini kita
akan membahas beberapa kritik-kritik dan konsekuensinya .
- Penyimpangan tujuan
- Penetapan peraturan yang tidak tepat
- Keterasingan pegawai
- Konsentrasi kekuasaan
- Frustasi dari yang bukan anggota
Empat
ancaman langsung terhadap birokrasi
- Perubahan yang cepat dan tidak
terduga
- Pertumbuhan besaran
- Perbedaan yang meningkat
- Perbedaan perilaku manager
Birokrasi
ada dimana-mana
Meskipun
birokrasi mendapat kritik, anda dapat mengabaikan kenyataan. Birokrasi ada di
mana-mana karna birokrasi adalah cara yang paling efisien untuk mengorganisasikan
sesuatu. alasanya yaitu :
- Birokrasi dapat di pakai
- Ukuran yang besar yang berlaku
- Seleksi alamiah mendukung birokrasi
- Nilai-nilai social tidak berubah
- Kekacauan dalam lingkungan yang di
lebih-lebihkan
- Birokrasi provisional telah muncul
- Birokrasi mempertahankan control
Elemen-elemen
tersebut akan membawa kita pada birokrasi . birokrasi adalah bentuk structural
yang dominan di eropa utara , dan kemungkinan untuk membuangnya atau secara
nyata di kehidupan kita hampir bisa di katakana mustahil .
ADHOCRACY :
PANDANGAN YANG LEBIH MENDALAM
MATRIKS
Matriks dalah : suatu desain struktur yang
menugaskan para spesilis dari departemen-depertemen fungsional tertenuuntuk
bekerja pada satu atau lebih tim, yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek.
3 kondisi yang menunjukkan matriks
1.
Tekanan
lingkungan dari dua sektor yang kritis atau lebih.
2.
Saling
ketergantungan diantara departemen
3.
Economis of
scale didalam penggunaan sumber daya internal

![]() |
![]() |
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
1.
Design
Engineering :
·
Alphe project Design
Group
·
Beta project Design
Group
·
Gamma project Design Group
·
Omega project Design
Group
2.
Manufacturing :
·
Manufacturing Group
·
Manufacturing
Group
·
Manufacturing
Group
·
Manufacturing
Group
3.
Contract
administration :
·
Contract Group
·
Contract Group
·
Contract Group
·
Contract Group
4.
Purchasing :
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
5.
Accounting :
·
Accounting Group
·
Accounting Group
·
Accounting Group
·
Accounting Group
6.
Personel :
·
Personel Group
·
Personel Group
·
Personel Group
·
Personel Group
KELEMAHAN DAN
KEKUATAN MATRIKS
Kekuatan matriks terletak pada kemampuannya untuk
mengkoordinasikan kegiatan jika dalam organisasi tersebut mempunyai banyak
aktivitas kompleks dan saling bergantung. Kontak langsung sering kali dapat
menimbulkan komunikasi dan fleksibilitas yang lebih baik diantara berbagi
spesialisasi di dalam matriks. Informasi terserap kedalam organisasi tersebut,
dan lebih cepat sampai kepada orang yang membutuhkan.
Matriks membantu pelokasian para spesialisasi secara
efisien. Jika individu yang mempunyai ketrampilan tinggi ditempatkan pada
sebuah departemen fungsional atau kelompok proyek, maka talenta mereka dimonopoli
dan tidak sepenuhnya digunakan.
Keuntungan dari economies of scale dengan memberi
kepada organisasi tersebut sumber daya terbaik dan cara yang efektif untuk
memastikan penggunaannya secara efesien.kelebihan lain diantaranya :
1)
Peningkatan
kemampuan untuk memebri tanggapan yang cepat terhadap perubahan di llingkungan.
2)
Sebuah cara yang
efektif untuk menyeimbangkan pemermintaan bagi pelanggan dari penyelesaian
proyek dan pengendalian biaya dengan kebutuhan dari organisasi akan efesiensi
ekonomis dan pengembangan kemampuan teknis untuk masa yang akan datang.
3)
Peningkatan
motivasi dengan memberi lingkungan yang lebih sesuai dengan norma-norma
demokratis yang lebih disukai oleh pegawai-pegawai ilmiah dan profesional
Sedangkan
kekurangan utama dari matriks tersebut terletak pada kebingungan yang
diciptakannya, kecenderungannya untuk memperkuat perebutan kekuasaan, dan
tekanan yang ditimbulkannya pada individu.
TEORI Z
Teori
Z merupakan perbandingan untuk mengklasifikasikan antara teori A “Amerika” dan
teori J “Jepang”. Organisai Teori Z adalah model jepang yang disesuaikan agar
cocok dengan budaya amerika.
·
Teori A “Amerika”
Masa kerja jangka pendek
Karir mengarah ke spesialisasi
Pengambilan keputusan individual
Tanggungjawab individual
Sering diadakan penelitian
Pengertian eksplisit dan formal
Promosi cepat
Perhatian terhadap orang terbagi
·
Teori J “Jepang”
Masa kerja jangka pendek
Kerja tidak mengarah kespesialisasi
Pengambilan keputusan atas konsensus
Tanggungjawab kolektif
Penilaian jarang diadakan
Peilaian implisit dan informal
Promosi perlahan
Perhatian terhadap orang bersifat
menyeluruh
·
Teori Z
Masa kerja jangka panjang
Arah karir terspesialisasi secara
moderat
Pengambilan keputusan atas dawar
konsensus
Tanggungjawab individu
Penilaian tidak sering dilakukan
Penilaian implisit, informal dengan
ukuran yang eksplisit dan diformalisasi
Kenaikan pangkat lambat
Perhatian terhadap orang bersifat
menyeluruh
BENTUK KOLATERAL
Bentuk
koleteral merupakan anggota tambahan yang distruktur secara bebas dan dirancang
untuk hidup berdampingan dengan birokrasi atas dasar yang relatif permanen.
Kekuatan dari bentuk kolateral antaranya dapat mencapai keunggulan yang berasal
dari efesiensi yang tinggi dari birokrasi yang diperoleh melalui standarisasi
sementara, pada saat yang sama, memperoleh fleksibilitas dari interpreneurship.
Dengan menciptakan adhocracy dalam birokrasi, sebuah perusahaan yang besar
dapat mendorong kreatifitas dan inovasi, memotong waktu untuk pengembangan
produk, dan mempertahankan pegawai yang pintar dan berorientasi pada prestasi
yang kalau tidak mungkin akan meninggalkan perusahaan untuk bekerja di tempat
lain atau memulai usaha kecil mereka sendiri.
STRUKTUR
JARINGAN KERJA
Struktur
jaringan kerja (network structure) sebuah organisasi sentral kecil yang menyandarkan
diri pada organisasi lain untuk melakukan produksi, distribusi, pemasaran, atau
fungsi-fungsi bisnis penting lainnya atas dasar kontrak. Menciptakan sebuah
organisasi yang terdiri dari hubungan-hubungan mereka dengan perancang,
manufaktur, commisioned sales representstive atau yang sejenisnya yang bebas
untuk melakukan fungsi yang mereka butuhkan atas dasar kontrak.
![]() |
Pada
sisi negatifnya, manajemen dalam struktur jaringan kerja tidak mempunyai
kontrol yang ketat pada kegiatan manufaktur yang terdapat pada organisasi yang
lebih tradisional. Kepastian mengenai pemasokan juga kurang dapat dilakukan.
Akhirnya, setiap inovasi pada suatu desain yang diperoleh organisasi jaringan
kerja mudah “dirobek”. Sangat sukar, bahkan tidak mungkin, untuk menjaga secara
ketat inovasi-inovasi yang berada dibawah pimpinan manajemen organsasi yang
lain. Nanmun, dengan adanya komputer yang sekarang ber-interface dan
berkominikasi dengan komputer dari organisasi lain, maka struktur jaringan
kerja menjadi alternatif yang makin menarik.
Terdapat
tiga contoh dari adhocracy yang mendapatkan popularitas yang makin meningkat
dalam literatur teori organisasi.
1) Gagas
tugas
Sebuah
struktur sementara yang dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik,
yang didefinisikan dengan baik dan yang kompleks yang menyangkut sub-unit
organisasi
2) Bentuk
panitia
Bersifat
sementara tetapi bisa juga permanen. Panitia sementara biasanya sama dengan
gugus tugas. Namun, panitia permanen memberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai
masukan seperti halnya gugus tugas ditambah dengan stabilitas dan konsistensi
dari matriks.
3) Bentuk
kolegial
Bentuk
struktural adhocracy yang menjadi model dari universitas, laboratorium
penelititan, dan organisasi yang sangat profesional. Yang mempunyai ciri khas
demokrasi penuh dalam pengambilan semua keputusan penting. Contoh kolegial yang
paling baik dan paling luas penggunaannya adalah desain departemen akademis
pada universitas besar. Sabab struktur kolegial merupakan representasi
desentralisasi yang paling mengena.
DUA PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG ORGANISASI MASA
DEPAN
Guru manajemen Peter Druckter dan
Tom Peters menyetujui bahwa organiasasi masa depan lebih mendataf (flat),
kurang hierarkies, dan lebih banyak disentralisasi. Dengan kata lain mereka
akan lebih adhoratic. Organisasi masa depan akan lebih terlihat sebagai orkes
simfoni ketimbang sebagai birokrasi perusahaan yang berbentuk piramida
tradisional karena organisasi yang khas tersebut akan menjadi lebih berdasarkan
informasi (information-based).
Jika birokrasi dapat disamakan
dengan mekanistis, maka adhocracy dengan model organis. Ardhocracy adalah
sistem yang berhubungan dengan cepat, adaptif, biasanya hanya berlaku sementara
maslah yang harus dipecahkan oleh kelompok atau orang yang relatif tidak saling
kenal dan mempunyai berbagai ketrampilan profesional.
Adhocracy merupakan alat yang
sangat baik untuk menjawab perubahan, membantu inovasi, dan mengkoordinasikan
spesialis yang beraneka ragam. Namun, mereka menciptakan konflik internal dan
cenderung untuk lebih tidak efisien dibandingkan birokrasi.
Contoh adhocracy termasuk matriks,
teori Z, bentuk kolateral, jaringan kerja, gugus tugas, desain panitia, serta
bentuk kolegial. Bilamana desain-desain tersebut harus digunakan. Jika terdapat
strategi yang beraneka ragam, berubah-ubah atau yang beresiko tinggi atau jika
teknologinya tidak rutin dan lingkungannya dinamis dan kompleks. Adhocracy juga
merupakan desain struktural yang lebih disukai jika organisasi berada pada
tahun-tahun permulaan daur hidupnya.
Meskipun ada perhatian yang
diberikan kepada ardhocracy pada tahun-tahun terakhir ini, ardhocracy tetap
merupakan bentuk organisasi yang tidak khas. Ardhocracy merupakan struktur yang
dominan pada sejumlah kecil industri. Jika digunakan, adhocracy biasanya
merupakan tambahan terhadap birokrasi. Organisasi yang merupakan ardhocracy
pada tahun pertama kehidupannya cenderung berkembang menjadi birokrasi atau
akan mati.
MENGELOLA LINGKUNGAN
PENCARIAN MANAJEMEN UNTUK
MENGENDALIKAN LINGKUNGANNYA
Organisasi besar secara konsisten
memperlihatkan melalui tindakan mereka bahwa mereka bukan tawanan lingkungan
merek danbahwa mereka mempunyai cara untuk mengurangi ketergantungan mereka
terhadap lingkungannya.
MENGKLASIFIKASI STRATEGI
Dalam pengertian sederhana, manager
mempunyai dua strategi umum yang dapat mereka ambil dalam usaha mereka untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan. Dua strategi tersebut adalah strategi
internal dan strategi eksternal.
a) Strategi
internal meliputi
Ø Pilihan
domain
Ø Rekrutmen
Ø Pengamatan
lingkungan
Ø Buffering
(pengelolaan)
Ø Smoothing
(pendataran)
Ø Rationing
(pengalokasian keluaran)
Ø Geographic
dispresion (pemindahan kegiatan)
b) Strategi
eksternal meliputi
Ø Periklanan
Ø Contracting
(perlindungan perubahan kuantitas harga)
Ø Coopting
(penyerapan individu maupun organisasi)
Ø Coalescing
( penggabungan perusahaan)
Ø Lobbying
PEDOMAN
UNTUK MENGELOLA LINGKUNGAN
Menggabungkan
semua teknik untuk mencapai tujuan bersama sehingga terciptalah lingkungan yang
tertata dengan rapi dan sesuai dengan yang diharapkan.
MENGELOLA
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan
Sistem Yang Luas Pada Genre (general radio company) untuk memproduksi alat-alat
testing yang sangat inovatif dan berkualitas tinggi.
BEBERAPA
DEFINISI
Ø Perubahan
yang direncanakan, untuk mempertahankan organisasi agar tetap seperti yang
telah direncanakan dan dapat berkembang/ hidup dalam jangka waktu panjang.
Ø Perubahan
struktural, bergantung pada tujuan yang akan dicapai.
MODEL
UNTUK MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI
Ø Determinan
(identifikasi peluang)
Ø Pemrakasa
organisasi (penguasa / pengganti dari keputusan penguasa)
Ø Strategi
intervensi (pilihan cara untuk proses
perubahan organisasi)
Ø Implementasi
( pemrakasa perubahan)
Ø Hasil-hasil
(kebutuhan feedback loop)
ORGANISASI
YANG BERINOVASI, penggunaan gagasan-gagasan baru bagi organisasi yang
menerimanya, perubahan yang inovatif membuka peluang baru bagi organisasi
tersebut dan dengan demikian akan lebih mengancam serta akan lebih besar
kemungkinannya di tolak oleh para anggota organisasi.
PANDANGAN
DISKRIPTIF TENTANG PERUBAHAN ORGANISASI, organisasi sangat stabil dari waktu ke
waktu, dan jika perubahan diprakrasai, maka hal tersebut akan lebih bersifat
revolusioner ketimbang evolusioner.
STABILITAS
MENGAKIBATKAN KELAMBANAN, karena meskipun para teoritis organisasi memberi
perhaitan terhadap perubahan, organisasi itu sendiri sebenarnya lebih bersifat
stabil ketimbang berubah, organisasi dapat dicirikan dengan sekian lama periode
kelambatan, yang disusul dengan perubahan-perubahan pendek dramatis dan
menyeluruh yang berakumulasi dalam kurun waktu yang pendek.
INTERNAL
MENURUT PERUBAHAN REVOLUSIONER, organisasi yang disela dengan perubahan
dramatis dan komprehensif yang pendek, yang memuncak dalam waktu yang singkat.
Dengan menggunakan pola kekuasaan, rentan kendali, tigkat spesialisasi,
standarisasi, dan formalisasidan elemen struktural penting lainnya.
Posisi
pengendalian kekuasaan lebih jauh lagi mengatakan bahwa perubahan struktural,
jika terjadi, tidak direncanakan juga bukan merupakan jawaban terhadap
kebutuhan efesiensi teknis atau tuntunan dari lingkungan. Perubahan menunjukkan
hilangnya kontrol dominan colition organisasi.
MENGELOLA
KONFLIK ORGANISASI
KONFLIK
PADA RUANG EKSEKUTIF, Konflik berasal dari karakteristik struktural maupun
kepribadian yang tidak cocok. Sumberdaya organisasi tidak melimpah, pegawai
mempunyai kepentingan serta pandangan yang beraneka ragam, serta ciri lain yang
membuat konflik merupakan realitas yang tidak pernah berhenti.
MENDEFINISIKAN
KONFLIK, konflik adalah sebuah proses dimana sebuah usaha dibuat dengan sengaja
oleh seorang atau suatu unit untuk menghadapi pihak lain yang menghasilkan
kegagalan pencapaian dari tujuan pihak yang lain atau meneruskan
kepentingannya.
PANDANGAN
KONFLIK, pandangan tradisional semua
konflik adalah hal yang tidak baik/jelek, berdampak negatif pada keefektifan
organisasi. Pandangan interactionist suatu
organisasi yang bebas sama sekali dari konflik yang merupakan organisasi
statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan.
SUMBER
KONFLIK ORGANISASI
Ø Saling
ketergantungan pekerjaan
Ø Ketergantungan
pekerjaan suatu arah
Ø Diferensasi
horizontal yang tinggi
Ø Formalisasi
yang rendah
Ø Ketergantungan
pada sumber bersama yang langka
Ø Perbedaan
dalam kriteria evaluasi dan sistim imbalan
Ø Pengambilan
keputusan partisipatif
Ø Keanekaragaman
anggota
Ø Ketidaksusuaian
status
Ø Ketidakpuasan
peran
Ø Distorsi
komuniksi
TEKNIK-TEKNIK
RESOLUSI
Ø Tujuan
superordinate
Ø Mengurangi
kesalingtergantungan antar unit
Ø Perluasan
sumber daya
Ø Pemecahan
masalah bersama
Ø Sistim
naik banding
Ø Wewenang
formal
Ø Interaksi
yang semakin bertambah
Ø Kriteria
evaluasi untuk seluruh organisasi dan sistim pemberian imbalan
Ø Membaurkan
unit yang berkonflik
TEKNIK-TEKNIK
STIMULASI
Ø Komunkasi
Ø Keanekaragaman
Ø Persaingan
MENGELOLA BUDAYA
ORGANISASI
BUDAYA
ORGANISASI, sistem pengertian yang diterima secara bersama. Karakteristik
utamanya adalah inisiatif individual, toleransi terhadap risiko, arah
(direction), integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistim imbalan,
toleransi terhadap konflik, serta pola-pola komunikasi.
Organisasi
mempunyai budaya yang dominan dan sub-sub budaya. Yang pertama, mengutarakan
nilai inti yang dirasakan bersama oleh mayoritas anggota organisasi, meskipun
anggota besar juga mempunyai nilai-nilai tambahan yang diutarakan dalam sub-sub
budaya. Budaya yang kuat adalah budaya dimana nilai-nilai dianut dengan kuat,
ditata dengan jelas, dan dirasakan bersama secara luas. BUDAYA DAN KEEFEKTIFAN
ORGANISASI, dapat dikatakan dengan
Budaya yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku, oleh sebab itu, budaya
tersebut berfungsi sebagai pengganti formalisasi.
MENCIPTAKAN,
MEMPERTAHANKAN, DAN MENYEBAR LUASKAN BUDAYA
Ø Awal
dari sebuah budaya (bagaimana sebuah budaya terbentuk)
Ø Mempertahankan
agar sebuah budaya tetap hidup
Ø Bagaimana
para pegawai mempelajari budaya
Budaya
organisasi dipertahankan melalui proses seleksi dan sosialisasi organisasi
serta tindakan manajemen puncak. Budaya organisasi disebar luaskan melalui
cerita, ritual, simbol material, dan bahasa.
Perdebatan
disekitar budaya organisasi menyangkut apakah
ia dapat dikelola atau tidak,. Budaya dapat di ubah, tapi tampaknya
diperlukan beberapa kondisi untuk melakukan perubahan tersebut. Pada kondisi
yang menguntungkan sekalipun para manajer tidak dapat mengharapkan bahwa
nilai-nilai budaya yang baru akan diterima dengan cepat. Perubahan budaya harus
dihitung dalam jangka waktu tahunan, bukan bulanan.
PERDEBATAN
POKOK MENGNAI PENGELOLAAN BUDAYA
Ø Yang
mendukung
Ø Yang
menentang
Ø Memahami
faktor-faktor situasional.
MENGELOLA
EVOLUSI ORGANISASI
MODEL
PERTUMBUHAN ORGANISASI, pertumbuhan dan kemunduran organisasi terdapat dua
tahap yang penting dalam daur hidup ogranisasi, menciptakan perbedaan masalah
dan peluang nyata bagi para manajer. Adapun tahapannya :
Ø Tahap
kreativitas
Ø Tahap
pengarahan
Ø Tahap
pendelegasian
Ø Tahap
koordinasi
Ø Tahap
kerja sama.
KEMUNDURAN
ORGANISASI : MENERMA REALITAS BARU, mengelola kemunduran organisasi bukan saja
berarti mengembalikan apa yang telah dilakukan pada masa pertumbuhan. Terdapat
suatu ketertinggalan yang tidak terdapat pada pertumbuhan. Sebaliknya hal
tersebut mengakibatkan adanya komponen administratif yang lebih besar selama
terjadinya kemunduran, semakin pentingnya perspektif pengendalian kekuasaan
dalam menjelaskan struktur, serta kecenderungan bagi manajemen untuk pertama-tama,
mengesampingkan kemunduran, kemunduran memperlakukannya sebagai sebuah
penyimpangan dan hanya akan menanggapinya dengan tepat setelah tertunda
sejenak.
Ø penjelasan
arti kata (semantics)
Ø lingkungan
yang berubah
Ø masalah
manajerial yang potensial jika organisasi mundur.
Pada
saat terjadi kemunduran, para manajer kemungkinan akan menghadapi tingkat
konflik yang lebih tinggi, permainan politik yang bertambah, penolakan yang
meningkat terhadap perubahan, kehilangan kredibilitas, perubahan dalam komposisi
tenaga kerja, tingkat perputaran tenaga kerja secara sukarela yang lebih
tinggi, dan motivasi pegawai yang semakin runtuh. Saran-saran untuk mengelola
kemunduran termasuk menjernihkan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi,
mensentralisasikan pengambilan keputusan, mendesain kembali pekerjaan, serta
mengembangkan pendekatan yang inovatif terhadap pengurangan-pengurangan.s
Diluar
data empiris, kelihatanya lebih masuk akal untuk mengharapkan komponen
administrative tersebut menurun pada saat besaran meningkat . kita tidak
mengatakan bahwa jumlah absolute dari pegawai pendukung akan menurun tetapi
lebih banyak sebagai proporsi pada saat besaran itu meningkat .
Argumentasi curvilinier
Ada
juga bukti yang menyatakan bahwa hubungan besaran komponen administrasi tidak linier
. tetapi, merupakan curvilinier – komponen administrasi lebih besar bagi
organisasi yang lebih kecil dan yang lebih besar di bandingkan organisasi yang
sedang.
Teori organisasi dan perusahaan kecil .
-
Masalah yang segi kepentinganya
menurun
Semua variable sruktural kurang begitu penting bagi
seorang manager perusahaan kecil karena variasi di perusahaan kecil biasanya
terbatas
-
Masalah yang segi kepentinganya
meningkat
Masalah teori organisasi yang lebih penting bagi
perusahaan kecil adalah control dan pertanggung jawaban , efisiensi, dan
ketergantungan terhadap lingkungan.
TEKNOLOGI
Mendefinisikan
teknologi , teknologi melihat pada bagaimana masukan di ubah enjadi keluaran .
juga ada kesepakatan bahwa konotasi teknologi adalah mekanik atau manufaktur,
dapat di aplikasikan pada semua jenis organisasi.
Teknologi
berdasarkan pengetahuan : kontribusi dari perrow .
Salah satu
keterbatasan perspektif woodward mengenai teknologi adalah dasar manufakturnya
Ketakpastian
teknologi : kontribusi Thompson
Berlainan
dengan woodward dan perrow, Thompson bukan anggota mashab technological
imperative . sebaliknya , seperti yang akan diperlihatkan, kontribusi Thompson
terletak pada upaya untuk menunjukkan bahwa teknologi menentukan pemilihan
strategi untuk mengurangi ketakpastian dan bahwa pengaturan struktur yang
spesifik dapat membantu di kuranginya ketakpastian .
Tiga jenis yang didiferensiasi adalah
-
Long – linked technology
-
Mediating teknologi
-
Intensive teknologi
Pengaruh industry dan besaran
industri menghambat
pilihan teknologi . tetapi organisasi harus mencapai suatu besaran tertentu
sebelum kemajuan dapat di peroleh dari keuntungan yang di tawarkan oleh
teknologi yang lebih kompleks .
Teknologi dan struktur
Setelah
menyelesaikan masalah strategi dan besaran, kita sekarang meninjau kembali
literature yang ada untuk menentukan hubungan teknologi terhadap ketiga dimensi struktur dan
sentralisasi . ada beberapa penemuan yang penting yaitu :
-
Teknologi dan kompleksitas
-
Teknologi dan formalisasi
-
Teknologi dan sentralisasi
LINGKUNGAN
Mendefinisikan
lingkungan . sesuatu yang menghubungkan adalah pertimbangan atas faktor di luar
organisasi itu sendiri . lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar
batas organisasi .
Lingkungan umum
versus lingkungan khusus .
-
Lingkungan umum : lingkungan
umum mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap organisasi namun
relevansinya tidak sedemikian jelas.
-
Lingkungan khusus : bagian dari
daerah yang relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuanya . lingkungan ini
menjadi pusat perhatian bagi manajemen
karena terdiri dari konstituensi kritis .
Lingkungan actual dan
lingkungan yang dipersepsikan .
Dalam hal ini yang di perhitungkan adalah lingkungan
yang di persepsikan . harus di ingat bahwa keputusan structural yang di buat
oleh para manajer untuk menyesuaikan organisasi
mereka secara lebih baik dengan tingkat ketakpastian lingkungan khusus
mereka bergantung pada persepsi para
manager tentang lingkungan khusus dan penafsiran mereka tentang ketakpastian .
Yang mendukung
Pada dasarnya, mereka percaya bahwa lingkungan
menimbulkan permintaan terhadap tugas , yang di penuhi dengan sebuah struktur
teknis yang tepat .
Yang menentang
Jika terdapat enviroomental imperative, maka hal
tersebut hanya trbatas pada sub-sub uni yang berada pada batas-batas dari
organisasi unit-unit yang melakukan interaksi secara langsung dengan lingkungan
.
Proses perubahan
organisasi
Bagaimana suatu organisasi berubah untuk dapat sesuai
dengan lingkungan yang mereka hadapi .
ada hal yang mengakui adanya variasi pada dan diantara organisasi :
-
Keterbatasan ekologi-populasi
-
Implikasi-implikasi
Hubungan lingkungan dan
struktur
Setiap organisasi bergantung pada lingkunganya sampai
batas tertentu tetapi kita tidak dapat mengabaikan yang nyata, yaitu bahwa ada
organisasi yang lebih bergantung pada lingkungan dan sub lingkunganya di
banding yang lain .
-
Lingkungan dan kompleksitas
-
Lingkungan dan formalisasi
-
Lingkungan dan sentralisasi
PENGENDALIAN KEKUASAAN
Serangan
utama : pilihan strategis
Logika dari pilihan strategis
Argumentasi
pilihan strategis child adalah meskipun terdapat hambatan terhadap
kebijaksanaan untuk membuat keputusan manajerial . argumentasi child pada
dasarnya dapat di padatkan menjadi 4 faktor :
-
Para pengambil keputusan
mempunyai lebih banyak otonomi daripada yang di duga oleh mereka yang
berargumentasi bagi dominasi dari kekuatan lingkungan, teknologi, atau kekuatan
lainya.
-
Keefektifan organisasi harus di
tafsirkan sebagai jajaran, bukan titik.
-
Organisasi kadang mempunyai
kekuasaan untuk memanipulasi dan mengontrol lingkungan mereka .
-
Persepsi dan evaluasi kejadian
adalah penghubung penting yang menjadi penengah antara lingkungan dan tindakan
organisasi .
Yang menentang pilihan strategis :
Kemampuan untuk
menggeneralisasi argumentasi pilihan strategis di batasi oleh dua fakta
-
Komitmen yang sering kali
mengunci organisasi pada suatu domain yang terbatas
-
Ada halangan untuk melakukan
entri pada banyak pasar.
Tantangan lain terhadap perspektif kontingensi
-
Nonrasionalitas
-
Kepentingan yang berbeda-beda
-
Dominate coalition
-
Kekuasaan
Jalan menuju kekuasaan
Kekuasaan
merupakan , sebuah fenomena structural yang pertama dan paling penting . ia
diciptakan melalui pembagian kerja dan departementasi.
Bukti menunjukkan bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan kekuasaan :
-
Kewenangan hierarkis
-
Control terhadap sumber daya
-
Jaringan kerja yang di
sentralisasi
Merangkum pandangan pengendalian kekuasaan
Kita dapat
memulai sintesa kita dengan menyatakan tesis pengendalian kekuasaan : sebuah
struktur organisasi , kapan pun, merupakan hasil dari mereka yang mempunyai
kekuasaan untuk memilih struktur yang, sampai tingkat semaksimum mungkin,
mempertahankan dan meningkatkan control mereka . seperti yang akan kita lihat,
perspektif pengendalian kekuasaan tidak mengabaikan dampak dari besaran,
teknologi , atau variable kontingensi lainya . ada beberapa hal yang berkaitan
yaitu : stabilitas dan struktur dan mekanistik , kompleksitas, formalisasi,
sentralisasi .
Tidak lebih
dari 50 sampai 60 persen variabilitas struktur dapat di jelaskan melalui
strategi, besaran, teknologi, dan lingkungan . bagian yang cukup substasial
dari variance sisa dapat diterangkan oleh pandangan pengendalian kekuasaan
tentang struktur, yang mengatakan bahwa struktur sebuah organisasi , kapanpun ,
kebanyakan merupakan hasil seleksi sebuah struktur oleh mereka yang mempunyai kekuasaan
yang akan, sampai tingkat maksimum tertentu , mempertahankan dan meningkatkan
control mereka .
BEBERAPA PILIHAN DESAIN ORGANISASI
Pendukung konfigurasi standart
Elemen-elemen umum dalam organisasi
-
The operating core . para
pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari
produk dan saja
-
The strategic apex . manajer
tingkat puncak, yang di beri tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi itu.
-
The middle line . para manager
yang menjadi penghubung operating core dengan strategic apex
-
The tecnostructur . para analis
yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu
dalam organisasi .
-
The support staff . orang-orang
yang mengisi unit staff, yang memberi jasa pendukung tidak langsung pada organisasi
.
Struktur sederhana
Struktur
sederhana di katakana terutama di karakterasikan oleh hal-hal yang bukan
sebenarnya ketimbang yang sederhana . struktur sederhana tidak rumit .
kompleksitasnya rendah , mempunyai sedikit formalisasi , dan mempunyai wewenang
yang di sentralisasi pada seseorang .
Kekuatan :
kekuatanya berasal dari kesederhanaanya . structure ini cepat fleksible dan
membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaanya .
Kelemahan : sedangkan
kelemahanya adalah penggunaanya yang terbatas .
Birokrasi mesin
Standarisasi
adalah konsep yang membawahkan semua birokrasi mesin .
Kekuatan :
kemampuan terletak pada kemampuanya untuk melakukan aktivitas yang di
standarisasi dengan cara yang sangat evisien
Kelemahan :
spesialisasi menciptakan konflik pada setiap sub-sub unit.
Birokrasi professional
Diciptakan
untuk memberi kesempatan pada organisasi untuk memperkejakan spesialis yang
sangat terlatih bagi operating corenya , sambil tetap memperoleh efisiensi dari
standarisasi .
Kekuatan :
birokrasi ini dapat mengerjakan tugas yang terspesialisasi yaitu yang
membutuhkan ketrampilan professional yang sangat terlatih – dengan efisiensi
yang relative sama seperti dilakukan oleh birokrasi mesin.
Kelemahan :
sama seperti yang terdapat pada bentuk mesin yaitu ada kecenderungan
berkembangya konflik pada setiap sub unit .
Struktur divisional
Kekuasaan dalam
struktur divisional terletak pada manajemen menengah
Kekuatan :
bahwa ia berusaha mengobati masalah tersebut dengan cara menempatkan tanggung
jawab tanggung jawab penuh bagi sebuah produk atau jasa di tangan seorang
manager divisi
Kelemahan : kecenderungan
dari sisi divisional tersebut yang dapat mendorong terjadinya konflik .
Adhocracy
Adhocracy di
cirikan oleh diverensiasi horizontal yang tinggi , diferensiasi vertical yang
rendah , formalisasi yang rendah, desentralisasi, fleksibilitas dan daya
tanggap yang tinggi .
Kekuatan
:kemampuanya dengan cepat untuk menanggapi perubahan serta inovasi dan
memungkinkan koordinasi dari berbagai spesialis .
Kelemahan :
konflik merupakan hal yang biasa dari adhocracy.
BIROKRASI : PANDANGAN YANG LEBIH MENDALAM
Birokrasi weber
Birokrasi weber bisa di sebut juga organisasi yang ideal .
karakteristik-karakteristik dibawah ini adalah esensi weber :
-
Pembagian kerja
-
Hierarki kewenangan yang jelas
-
Formalisasi yang tinggi
-
Bersifat tidak pribadi
(impersonal)
-
Pengambilan keputusan yang di
ambil didasarkan atas kemampuan
-
Jejak karir dari para pegawai
-
Kehidupan organisasi yang
dipisahkan dengan jelas dari kehidupan pribadi
Konsekuensi atas penyelewangan fungsi birokrasi
Birokrasi telah
mendapatkan lebih dari cukup publisitas yang tidak baik . disini kita akan
membahas beberapa kritik-kritik dan konsekuensinya .
-
Penyimpangan tujuan
-
Penetapan peraturan yang tidak
tepat
-
Keterasingan pegawai
-
Konsentrasi kekuasaan
-
Frustasi dari yang bukan
anggota
Empat ancaman langsung terhadap birokrasi
-
Perubahan yang cepat dan tidak
terduga
-
Pertumbuhan besaran
-
Perbedaan yang meningkat
-
Perbedaan perilaku manager
Birokrasi ada dimana-mana
Meskipun
birokrasi mendapat kritik, anda dapat mengabaikan kenyataan. Birokrasi ada di
mana-mana karna birokrasi adalah cara yang paling efisien untuk
mengorganisasikan sesuatu . alasanya yaitu :
-
Birokrasi dapat di pakai
-
Ukuran yang besar yang berlaku
-
Seleksi alamiah mendukung
birokrasi
-
Nilai-nilai social tidak
berubah
-
Kekacauan dalam lingkungan yang
di lebih-lebihkan
-
Birokrasi provisional telah
muncul
-
Birokrasi mempertahankan control
Elemen-elemen tersebut akan membawa kita pada birokrasi . birokrasi
adalah bentuk structural yang dominan di eropa utara , dan kemungkinan untuk
membuangnya atau secara nyata di kehidupan kita hampir bisa di katakana
mustahil .
MATRIKS
Matriks dalah : suatu desain struktur yang
menugaskan para spesilis dari departemen-depertemen fungsional tertenuuntuk
bekerja pada satu atau lebih tim, yang dipimpin oleh seorang pemimpin proyek.
3 kondisi yang menunjukkan matriks
1.
Tekanan
lingkungan dari dua sektor yang kritis atau lebih.
2.
Saling
ketergantungan diantara departemen
3.
Economis of
scale didalam penggunaan sumber daya internal

![]() |
![]() |
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||||
![]() |
1.
Design Engineering
:
·
Alphe project Design Group
·
Beta project Design Group
·
Gamma project Design Group
·
Omega project Design Group
2.
Manufacturing :
·
Manufacturing
Group
·
Manufacturing
Group
·
Manufacturing
Group
·
Manufacturing
Group
3.
Contract
administration :
·
Contract Group
·
Contract Group
·
Contract Group
·
Contract Group
4.
Purchasing :
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
·
Purchasing Group
5.
Accounting :
·
Accounting Group
·
Accounting Group
·
Accounting Group
·
Accounting Group
6.
Personel :
·
Personel Group
·
Personel Group
·
Personel Group
·
Personel Group
KELEMAHAN DAN
KEKUATAN MATRIKS
Kekuatan matriks terletak pada kemampuannya untuk
mengkoordinasikan kegiatan jika dalam organisasi tersebut mempunyai banyak
aktivitas kompleks dan saling bergantung. Kontak langsung sering kali dapat
menimbulkan komunikasi dan fleksibilitas yang lebih baik diantara berbagi
spesialisasi di dalam matriks. Informasi terserap kedalam organisasi tersebut,
dan lebih cepat sampai kepada orang yang membutuhkan.
Matriks membantu pelokasian para spesialisasi secara
efisien. Jika individu yang mempunyai ketrampilan tinggi ditempatkan pada
sebuah departemen fungsional atau kelompok proyek, maka talenta mereka
dimonopoli dan tidak sepenuhnya digunakan.
Keuntungan dari economies of scale dengan memberi
kepada organisasi tersebut sumber daya terbaik dan cara yang efektif untuk
memastikan penggunaannya secara efesien.kelebihan lain diantaranya :
1)
Peningkatan
kemampuan untuk memebri tanggapan yang cepat terhadap perubahan di llingkungan.
2)
Sebuah cara yang
efektif untuk menyeimbangkan pemermintaan bagi pelanggan dari penyelesaian
proyek dan pengendalian biaya dengan kebutuhan dari organisasi akan efesiensi
ekonomis dan pengembangan kemampuan teknis untuk masa yang akan datang.
3)
Peningkatan
motivasi dengan memberi lingkungan yang lebih sesuai dengan norma-norma
demokratis yang lebih disukai oleh pegawai-pegawai ilmiah dan profesional
Sedangkan
kekurangan utama dari matriks tersebut terletak pada kebingungan yang
diciptakannya, kecenderungannya untuk memperkuat perebutan kekuasaan, dan
tekanan yang ditimbulkannya pada individu.
TEORI Z
Teori
Z merupakan perbandingan untuk mengklasifikasikan antara teori A “Amerika” dan
teori J “Jepang”. Organisai Teori Z adalah model jepang yang disesuaikan agar
cocok dengan budaya amerika.
·
Teori A “Amerika”
Masa kerja jangka pendek
Karir mengarah ke spesialisasi
Pengambilan keputusan individual
Tanggungjawab individual
Sering diadakan penelitian
Pengertian eksplisit dan formal
Promosi cepat
Perhatian terhadap orang terbagi
·
Teori J “Jepang”
Masa kerja jangka pendek
Kerja tidak mengarah kespesialisasi
Pengambilan keputusan atas konsensus
Tanggungjawab kolektif
Penilaian jarang diadakan
Peilaian implisit dan informal
Promosi perlahan
Perhatian terhadap orang bersifat
menyeluruh
·
Teori Z
Masa kerja jangka panjang
Arah karir terspesialisasi secara moderat
Pengambilan keputusan atas dawar
konsensus
Tanggungjawab individu
Penilaian tidak sering dilakukan
Penilaian implisit, informal dengan
ukuran yang eksplisit dan diformalisasi
Kenaikan pangkat lambat
Perhatian terhadap orang bersifat
menyeluruh
BENTUK KOLATERAL
Bentuk
koleteral merupakan anggota tambahan yang distruktur secara bebas dan dirancang
untuk hidup berdampingan dengan birokrasi atas dasar yang relatif permanen.
Kekuatan dari bentuk kolateral antaranya dapat mencapai keunggulan yang berasal
dari efesiensi yang tinggi dari birokrasi yang diperoleh melalui standarisasi
sementara, pada saat yang sama, memperoleh fleksibilitas dari interpreneurship.
Dengan menciptakan adhocracy dalam birokrasi, sebuah perusahaan yang besar
dapat mendorong kreatifitas dan inovasi, memotong waktu untuk pengembangan
produk, dan mempertahankan pegawai yang pintar dan berorientasi pada prestasi
yang kalau tidak mungkin akan meninggalkan perusahaan untuk bekerja di tempat
lain atau memulai usaha kecil mereka sendiri.
STRUKTUR
JARINGAN KERJA
Struktur
jaringan kerja (network structure) sebuah organisasi sentral kecil yang
menyandarkan diri pada organisasi lain untuk melakukan produksi, distribusi,
pemasaran, atau fungsi-fungsi bisnis penting lainnya atas dasar kontrak.
Menciptakan sebuah organisasi yang terdiri dari hubungan-hubungan mereka dengan
perancang, manufaktur, commisioned sales representstive atau yang sejenisnya
yang bebas untuk melakukan fungsi yang mereka butuhkan atas dasar kontrak.
![]() |
Pada
sisi negatifnya, manajemen dalam struktur jaringan kerja tidak mempunyai
kontrol yang ketat pada kegiatan manufaktur yang terdapat pada organisasi yang
lebih tradisional. Kepastian mengenai pemasokan juga kurang dapat dilakukan.
Akhirnya, setiap inovasi pada suatu desain yang diperoleh organisasi jaringan
kerja mudah “dirobek”. Sangat sukar, bahkan tidak mungkin, untuk menjaga secara
ketat inovasi-inovasi yang berada dibawah pimpinan manajemen organsasi yang
lain. Nanmun, dengan adanya komputer yang sekarang ber-interface dan
berkominikasi dengan komputer dari organisasi lain, maka struktur jaringan
kerja menjadi alternatif yang makin menarik.
Terdapat
tiga contoh dari adhocracy yang mendapatkan popularitas yang makin meningkat
dalam literatur teori organisasi.
1) Gagas
tugas
Sebuah
struktur sementara yang dibentuk untuk melaksanakan suatu tugas yang spesifik,
yang didefinisikan dengan baik dan yang kompleks yang menyangkut sub-unit
organisasi
2) Bentuk
panitia
Bersifat
sementara tetapi bisa juga permanen. Panitia sementara biasanya sama dengan
gugus tugas. Namun, panitia permanen memberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai masukan seperti halnya gugus tugas ditambah dengan stabilitas dan
konsistensi dari matriks.
3) Bentuk
kolegial
Bentuk
struktural adhocracy yang menjadi model dari universitas, laboratorium
penelititan, dan organisasi yang sangat profesional. Yang mempunyai ciri khas
demokrasi penuh dalam pengambilan semua keputusan penting. Contoh kolegial yang
paling baik dan paling luas penggunaannya adalah desain departemen akademis
pada universitas besar. Sabab struktur kolegial merupakan representasi
desentralisasi yang paling mengena.
DUA
PANDANGAN KONTEMPORER TENTANG ORGANISASI MASA DEPAN
Guru manajemen Peter Druckter dan
Tom Peters menyetujui bahwa organiasasi masa depan lebih mendataf (flat),
kurang hierarkies, dan lebih banyak disentralisasi. Dengan kata lain mereka
akan lebih adhoratic. Organisasi masa depan akan lebih terlihat sebagai orkes
simfoni ketimbang sebagai birokrasi perusahaan yang berbentuk piramida tradisional
karena organisasi yang khas tersebut akan menjadi lebih berdasarkan informasi
(information-based).
Jika birokrasi dapat disamakan
dengan mekanistis, maka adhocracy dengan model organis. Ardhocracy adalah
sistem yang berhubungan dengan cepat, adaptif, biasanya hanya berlaku sementara
maslah yang harus dipecahkan oleh kelompok atau orang yang relatif tidak saling
kenal dan mempunyai berbagai ketrampilan profesional.
Adhocracy merupakan alat yang sangat
baik untuk menjawab perubahan, membantu inovasi, dan mengkoordinasikan
spesialis yang beraneka ragam. Namun, mereka menciptakan konflik internal dan
cenderung untuk lebih tidak efisien dibandingkan birokrasi.
Contoh adhocracy termasuk matriks,
teori Z, bentuk kolateral, jaringan kerja, gugus tugas, desain panitia, serta
bentuk kolegial. Bilamana desain-desain tersebut harus digunakan. Jika terdapat
strategi yang beraneka ragam, berubah-ubah atau yang beresiko tinggi atau jika
teknologinya tidak rutin dan lingkungannya dinamis dan kompleks. Adhocracy juga
merupakan desain struktural yang lebih disukai jika organisasi berada pada
tahun-tahun permulaan daur hidupnya.
Meskipun ada perhatian yang
diberikan kepada ardhocracy pada tahun-tahun terakhir ini, ardhocracy tetap
merupakan bentuk organisasi yang tidak khas. Ardhocracy merupakan struktur yang
dominan pada sejumlah kecil industri. Jika digunakan, adhocracy biasanya
merupakan tambahan terhadap birokrasi. Organisasi yang merupakan ardhocracy
pada tahun pertama kehidupannya cenderung berkembang menjadi birokrasi atau
akan mati.
MENGELOLA LINGKUNGAN
Pencarian
Manajemen Untuk Mengendalikan Lingkungannya
Organisasi besar secara konsisten
memperlihatkan melalui tindakan mereka bahwa mereka bukan tawanan lingkungan
merek danbahwa mereka mempunyai cara untuk mengurangi ketergantungan mereka
terhadap lingkungannya.
MENGKLASIFIKASI STRATEGI
Dalam pengertian sederhana, manager
mempunyai dua strategi umum yang dapat mereka ambil dalam usaha mereka untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan. Dua strategi tersebut adalah strategi
internal dan strategi eksternal.
a) Strategi
internal meliputi
Ø Pilihan
domain
Ø Rekrutmen
Ø Pengamatan
lingkungan
Ø Buffering
(pengelolaan)
Ø Smoothing
(pendataran)
Ø Rationing
(pengalokasian keluaran)
Ø Geographic
dispresion (pemindahan kegiatan)
b) Strategi
eksternal meliputi
Ø Periklanan
Ø Contracting
(perlindungan perubahan kuantitas harga)
Ø Coopting
(penyerapan individu maupun organisasi)
Ø Coalescing
( penggabungan perusahaan)
Ø Lobbying
PEDOMAN UNTUK
MENGELOLA LINGKUNGAN
Menggabungkan
semua teknik untuk mencapai tujuan bersama sehingga terciptalah lingkungan yang
tertata dengan rapi dan sesuai dengan yang diharapkan.
MENGELOLA
PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan
Sistem Yang Luas Pada Genre (general radio company) untuk memproduksi alat-alat
testing yang sangat inovatif dan berkualitas tinggi.
BEBERAPA
DEFINISI
Ø Perubahan
yang direncanakan, untuk mempertahankan organisasi agar tetap seperti yang
telah direncanakan dan dapat berkembang/ hidup dalam jangka waktu panjang.
Ø Perubahan
struktural, bergantung pada tujuan yang akan dicapai.
MODEL
UNTUK MENGELOLA PERUBAHAN ORGANISASI
Ø Determinan
(identifikasi peluang)
Ø Pemrakasa
organisasi (penguasa / pengganti dari keputusan penguasa)
Ø Strategi
intervensi (pilihan cara untuk proses
perubahan organisasi)
Ø Implementasi
( pemrakasa perubahan)
Ø Hasil-hasil
(kebutuhan feedback loop)
ORGANISASI
YANG BERINOVASI, penggunaan gagasan-gagasan baru bagi organisasi yang
menerimanya, perubahan yang inovatif membuka peluang baru bagi organisasi
tersebut dan dengan demikian akan lebih mengancam serta akan lebih besar
kemungkinannya di tolak oleh para anggota organisasi.
PANDANGAN
DISKRIPTIF TENTANG PERUBAHAN ORGANISASI, organisasi sangat stabil dari waktu ke
waktu, dan jika perubahan diprakrasai, maka hal tersebut akan lebih bersifat
revolusioner ketimbang evolusioner.
STABILITAS
MENGAKIBATKAN KELAMBANAN, karena meskipun para teoritis organisasi memberi
perhaitan terhadap perubahan, organisasi itu sendiri sebenarnya lebih bersifat
stabil ketimbang berubah, organisasi dapat dicirikan dengan sekian lama periode
kelambatan, yang disusul dengan perubahan-perubahan pendek dramatis dan
menyeluruh yang berakumulasi dalam kurun waktu yang pendek.
INTERNAL
MENURUT PERUBAHAN REVOLUSIONER, organisasi yang disela dengan perubahan
dramatis dan komprehensif yang pendek, yang memuncak dalam waktu yang singkat. Dengan
menggunakan pola kekuasaan, rentan kendali, tigkat spesialisasi, standarisasi,
dan formalisasidan elemen struktural penting lainnya.
Posisi
pengendalian kekuasaan lebih jauh lagi mengatakan bahwa perubahan struktural,
jika terjadi, tidak direncanakan juga bukan merupakan jawaban terhadap
kebutuhan efesiensi teknis atau tuntunan dari lingkungan. Perubahan menunjukkan
hilangnya kontrol dominan colition organisasi.
MENGELOLA
KONFLIK ORGANISASI
KONFLIK
PADA RUANG EKSEKUTIF, Konflik berasal dari karakteristik struktural maupun
kepribadian yang tidak cocok. Sumberdaya organisasi tidak melimpah, pegawai
mempunyai kepentingan serta pandangan yang beraneka ragam, serta ciri lain yang
membuat konflik merupakan realitas yang tidak pernah berhenti.
MENDEFINISIKAN
KONFLIK, konflik adalah sebuah proses dimana sebuah usaha dibuat dengan sengaja
oleh seorang atau suatu unit untuk menghadapi pihak lain yang menghasilkan
kegagalan pencapaian dari tujuan pihak yang lain atau meneruskan
kepentingannya.
PANDANGAN
KONFLIK, pandangan tradisional semua
konflik adalah hal yang tidak baik/jelek, berdampak negatif pada keefektifan
organisasi. Pandangan interactionist suatu
organisasi yang bebas sama sekali dari konflik yang merupakan organisasi
statis, apatis, dan tidak tanggap terhadap kebutuhan akan perubahan.
SUMBER
KONFLIK ORGANISASI
Ø Saling
ketergantungan pekerjaan
Ø Ketergantungan
pekerjaan suatu arah
Ø Diferensasi
horizontal yang tinggi
Ø Formalisasi
yang rendah
Ø Ketergantungan
pada sumber bersama yang langka
Ø Perbedaan
dalam kriteria evaluasi dan sistim imbalan
Ø Pengambilan
keputusan partisipatif
Ø Keanekaragaman
anggota
Ø Ketidaksusuaian
status
Ø Ketidakpuasan
peran
Ø Distorsi
komuniksi
TEKNIK-TEKNIK
RESOLUSI
Ø Tujuan
superordinate
Ø Mengurangi
kesalingtergantungan antar unit
Ø Perluasan
sumber daya
Ø Pemecahan
masalah bersama
Ø Sistim
naik banding
Ø Wewenang
formal
Ø Interaksi
yang semakin bertambah
Ø Kriteria
evaluasi untuk seluruh organisasi dan sistim pemberian imbalan
Ø Membaurkan
unit yang berkonflik
TEKNIK-TEKNIK
STIMULASI
Ø Komunkasi
Ø Keanekaragaman
Ø Persaingan
MENGELOLA BUDAYA ORGANISASI
BUDAYA
ORGANISASI, sistem pengertian yang diterima secara bersama. Karakteristik
utamanya adalah inisiatif individual, toleransi terhadap risiko, arah
(direction), integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistim imbalan,
toleransi terhadap konflik, serta pola-pola komunikasi.
Organisasi
mempunyai budaya yang dominan dan sub-sub budaya. Yang pertama, mengutarakan
nilai inti yang dirasakan bersama oleh mayoritas anggota organisasi, meskipun
anggota besar juga mempunyai nilai-nilai tambahan yang diutarakan dalam sub-sub
budaya. Budaya yang kuat adalah budaya dimana nilai-nilai dianut dengan kuat,
ditata dengan jelas, dan dirasakan bersama secara luas. BUDAYA DAN KEEFEKTIFAN
ORGANISASI, dapat dikatakan dengan Budaya
yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku, oleh sebab itu, budaya tersebut
berfungsi sebagai pengganti formalisasi.
MENCIPTAKAN,
MEMPERTAHANKAN, DAN MENYEBAR LUASKAN BUDAYA
Ø Awal
dari sebuah budaya (bagaimana sebuah budaya terbentuk)
Ø Mempertahankan
agar sebuah budaya tetap hidup
Ø Bagaimana
para pegawai mempelajari budaya
Budaya
organisasi dipertahankan melalui proses seleksi dan sosialisasi organisasi
serta tindakan manajemen puncak. Budaya organisasi disebar luaskan melalui
cerita, ritual, simbol material, dan bahasa.
Perdebatan
disekitar budaya organisasi menyangkut apakah
ia dapat dikelola atau tidak,. Budaya dapat di ubah, tapi tampaknya
diperlukan beberapa kondisi untuk melakukan perubahan tersebut. Pada kondisi
yang menguntungkan sekalipun para manajer tidak dapat mengharapkan bahwa nilai-nilai
budaya yang baru akan diterima dengan cepat. Perubahan budaya harus dihitung
dalam jangka waktu tahunan, bukan bulanan.
PERDEBATAN
POKOK MENGNAI PENGELOLAAN BUDAYA
Ø Yang
mendukung
Ø Yang
menentang
Ø Memahami
faktor-faktor situasional.
MENGELOLA EVOLUSI ORGANISASI
MODEL
PERTUMBUHAN ORGANISASI, pertumbuhan dan kemunduran organisasi terdapat dua
tahap yang penting dalam daur hidup ogranisasi, menciptakan perbedaan masalah
dan peluang nyata bagi para manajer. Adapun tahapannya :
Ø Tahap
kreativitas
Ø Tahap
pengarahan
Ø Tahap
pendelegasian
Ø Tahap
koordinasi
Ø Tahap
kerja sama.
KEMUNDURAN
ORGANISASI : MENERMA REALITAS BARU, mengelola kemunduran organisasi bukan saja
berarti mengembalikan apa yang telah dilakukan pada masa pertumbuhan. Terdapat
suatu ketertinggalan yang tidak terdapat pada pertumbuhan. Sebaliknya hal
tersebut mengakibatkan adanya komponen administratif yang lebih besar selama
terjadinya kemunduran, semakin pentingnya perspektif pengendalian kekuasaan
dalam menjelaskan struktur, serta kecenderungan bagi manajemen untuk
pertama-tama, mengesampingkan kemunduran, kemunduran memperlakukannya sebagai
sebuah penyimpangan dan hanya akan menanggapinya dengan tepat setelah tertunda
sejenak.
Ø penjelasan
arti kata (semantics)
Ø lingkungan
yang berubah
Ø masalah
manajerial yang potensial jika organisasi mundur.
Pada
saat terjadi kemunduran, para manajer kemungkinan akan menghadapi tingkat
konflik yang lebih tinggi, permainan politik yang bertambah, penolakan yang
meningkat terhadap perubahan, kehilangan kredibilitas, perubahan dalam
komposisi tenaga kerja, tingkat perputaran tenaga kerja secara sukarela yang
lebih tinggi, dan motivasi pegawai yang semakin runtuh. Saran-saran untuk
mengelola kemunduran termasuk menjernihkan strategi organisasi, meningkatkan
komunikasi, mensentralisasikan pengambilan keputusan, mendesain kembali
pekerjaan, serta mengembangkan pendekatan yang inovatif terhadap
pengurangan-pengurangan.s
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya juga tertarik dengan Adhokrasi. Namun tulisan diatas masih terbatas. Jika tidak keberatan, saya boleh minta buku-buku referensi tentang adhokrasi. Mohon responnya.
BalasHapusterima kasih banyak kaka,
BalasHapusyou da real mvp.
jazakillah khairan katsiran.
Terimakasihh sengat membantu dalam memberikan gambaran😊
BalasHapusMakasih banyak yaa, ini sangat membantu bgt buat aku yang ingin tau resume buku dri teori organisasi ini...
BalasHapus